Purwakarta Qjabar – Nama wartawan dan Barkode dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskomimfo) pencetus cemburu Insan Media di Purwakarta, masalahnya, mereka yang tertulis di catatan Diskomimfo masing-masing 3 orang perwakilan Organisasi. Wartawan lainnya seolah mendapat perbedaan pelayanan dari Diskomimfo.

Hal tersebut dibenarkan banyak Insan media, diantaranya Hotder. Situmorang dari media Reportase, dirinya mengaku bisa mengambil gambar tapi bukan sebagai peserta media gathering tersebut, mengingat tidak tercatat namanya di cacatan pihak Diskomimfo yang ada di bagian penerima tamu.

Miris memang ,di era digital saat ini masih dirasa kurang dipermudah informasi untuk para Wartawan yang sudah jelas pekerjaannya, mencari, menyimpan, mengolah dan publikasi untuk Publik sesuai informasi yang didapat, temuan atau dari sumber yang dapat dipercaya. Media yang bertanggungjawab pasti bekerja sesuai tugas pokok fungsinya, tidak serta merta asal menulis atau mempublikasi tanpa dasar.

Wartawan bukan hanya share informasi, pekerjaannya ada kode etik yang harus dijalankan sebagaimana mestinya, bisa jadi ada kekurangannya, hal itu bisa diperbaiki dengan tanggungjawab, bukan sekadar asal-asalan, ketika media gathering kemudian diketahui sudah ditentukan pesertanya seperti saat ini pantas dipertanyakan, mengingat beberapa waktu lalu banyak media yang mempertanyakan keheranannya tidak ada anggaran untuk media di perubahan Tahun 2023 Kabupaten Purwakarta.

Robinson Wartawan dari media Gemantaranew menyatakan, pihaknya dan banyak rekan-rekan Wartawan lainnya dengan tegas mengatakan Miris sangat miris di Purwakarta ini ada apa, kenapa, kalau perlu buat Press Release selama ini Diskomimfo senang dengan Dengan Press Release, kedepan para Wartawan di Purwakarta harus benar-benar melihat, membaca dan memahaminya, apakah itu sesuai dengan fakta sesungguhnya atau tidak, mungkin selama ini kita banyak kurang, sekarang ayo kita lebih disiplin lagi bentuk dari tanggungjawab terhadap Negara sesuai yang diamanatkan Undang-undang.

” Kegiatan Ini pencetus cemburu sosial, pembinaan boleh tapi perlakuan ini tidak semestinya, kalau perwakilan Organisasi jangan tulis Media Gathering, mari sama-sama belajar lebih peka menghargai kinerja Wartawan yang tidak semudah balik telapak tangan,” tegas Robinson.

Disisi lain Mustofa dari Media Jabaronlein mengatakan pertemuan dihotel gren situ hasil Demo Orasi rekan rekan media di gedung DPRD pada beberapa hari yang lalu akan tetapi dalam acara tersebut hadir dari Bawaslu.apakah acara ini nyambung yang akan dibahas oleh rekan media mengenai anggaran perubahan dinas kominfo yang dipertanyakan media.

Kami mengharapkan hadirnya Pj Bupati dan setda Purwakarta akan tetapi beliau tidak hadir ,dengan alasan adanya acara di luar,” ujarnya.”

Reporter:Joko

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *