Kab.Bandung Qjabar-Kesalahan saat memilih akan merugikan pemilih karena apa yang menjadi keinginannya ketika melaksanakan hak pilihnya tidak sesuai dengan harapan, hal itulah yang bisa memicu munculnya transisi kepercayaan masyarakat, dan sebagai tokoh yang peduli dengan permasalahan tersebut, Drs. H. Suminta hadir dengan berbagai pengalaman yang sangat layak dalam memberikan pengabdian dan pelayanan sebagai mediator masyarakat guna menyampaikan setiap aspirasi yang diterimanya kelak.
Sumintha bukan orang asing tak dikenal, tapi ia merupakan Nonoman Sunda yang berkeinginan bisa membawa masyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Seperti dikatakannya, selama masih ada waktu untuk berbuat kebaikan ia akan mempergunakannya dengan sebaik mungkin, jadi jangan ditanyakan lagi kapabilitas serta insight yang dimilikinya selama ini. Insya Alloh selama masyarakat mendukung terhdadao pemcalonannya itu ia akan berbuat dengan memprioritaskan kepentingan masyarakat.
“Waktu tetap bergulir, hari terus berganti, usia menjadi tolok ukur, semoga Alloh memberikan saya kesempatan kepada saya untuk bisa mengabdi dengan umur yang tersisa, termasuk dukungan masyarakat dalam pencalonan saya sebagai Caleg Anggota DPRD Kabupaten Bandung,” katanya di Kutawaringin, Kamis 21 Desember 2023.
Caleg dari PKB Daerah Pemilihan 1 (satu) yang mencakup Kecamatan Soreang, Kutawaringin, Rancabali, Ciwidey, Pasirjambu, dan Cangkuang itu, merupakan pensiunan Perwira Menengah Polisi yang ramah dan supel dalam pergaulan. Ia menuturkan, pandangan yang membedakan status hanya membuahkan kekecewaan.
Bagi dirinya, siapa pun masyarakatnya terlepas dari kaya dan miskin, mereka semua adalah saudaranya, adiknya, kakaknya, dan sahabatnya, yang perlu ada peningkatan jalinan komunikasi yang harmonis agar selamanya bisa terjalin kebersamaan yang pastinya akan menjadi pendampingmya saat dirinya melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Sebagai pensiunan perwira polisi, Suminta bisa dikatakan cukup sistematis dan komprehensif dalam setiap tindakannya, termasuk saat eskalasi dalam mengembangkan inisiatifnya membangun silaturahmi dengan masyarakat. Prinsipnya, ia tidak akan memaksakan kehendak kepada masyarakat pemilih, karena ia meyakini masyarakat sudah mengetahui mana yang layak dipilihnya.
Suminta juga mengimbau kepada pemilih pemula dengan mengingatkan agar tidak terjebak dengan bujuk rayu, mengingat jumlah mereka mencapai sekitar 52% dari total jumlah pemilih, agar bijak saat menentukan pilihannya, karena pilihannya itu akan menentukan masa depan bangsa dan negara juga daerahnya.
“Saya hanya mengingatkan akan hal itu, apalagi mereka belum berpengalaman dalam memilih. Jadi janganlah disia-siakan haknya, makanya saat mempergunakan haknya bisa memilih dengan hati sanubari. Insya Alloh masa depan yang lebih baik akan kita raih bersama,” tutup Suminta.
Reporter : Yun.s