Kab.Subang Qjabar – Lagi lagi,Untuk yang ke sekian kalinya dunia kesehatan di Kabupaten Subang kembali di uji kapasitasnya sehubungan dengan meningkatnya penyakit demam berdarah dengue (DBD),
Menurut survei data serta keterangan yang di dengar langsung dari kepala dinas kesehatan (Kadinkes) Dr.Maxi.S.H.,M.H.,S.Kes.di hadapan para awak media (insan pers) di ruang kerjanya,Kamis 01 Januari 2024 sebagai berikut:
Pada saat tahun 2022 situasi penyakit demam berdarah tercatat sebanyak 995 kasus sampai menewaskan 10 korban jiwa,di tahun 2023 penyakit DBD menurun mencapai kurang kebih 30 persen,atau sebanyak 618 dan menurunkan angka kematian berjumlah 7 orang dan jika di menginjak di bulan januari tahun 2023 ada sekitar 40 kasus tanpa ada korban jiwa,tetapi di tahun 2023 sejak januari saja sudah ada 147 Kasus hingga menelan korban jiwa sebanyak 3 orang dan justru pihak kementrian kesehatan melayangkan surat,agar tetap waspada terkait badai elnino dimana kenaikan suhu udara muka laut bisa membuat si pembawa penyakit DBD berkembang dengan cepat,jelasnya.
Lanjut Dr.Maxi,Berkembangnya kasus DBD semenjak bulan januari hingga 1 februari dengan angka kasus mencapai 147 serta menimbulkan korban jiwa sebanyak 3 orangl,ini justru menurutnya sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB).
Langkah kedepan serta upaya pun dilakukan dari jauh hari untuk meminimalisir dan mencegah berkembangnya penyakit demam berdarah,sebenarnya pihak dinas kesehatan sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh kepala Puskesmas serta melibatkan petugas demam berdarah,kesehatan, lingkungan sampai ke petugas promosi kesehatan,
“Maka hal yang paling utama dalam mencegah berkembangnya penyakit DBD ini tidak harus bertumpu pada petugas saja melaikan masyarakat juga harus berperan aktif di dalam menjaga kebersihan lingkungan atau sekitar rumah masing masing, “Pungkasnya.
Reporter:(Sut)