Kab.Bandung Qjabar – Rasa Prihatin yang dirasakan anggota DPRD kabupaten bandung H. Agung Yansusan dengan semakin maraknya para nasabah bank emok yang terjadi di kabupaten bandung akhir-akhir ini, hal tersebut yang bisa memicu hal-hal yang tidak diinginkan.

Agung berharap tidak lagi ada kejadian salah seorang Nasabah bunuh diri karena tidak bisa membayar angsuran, bahkan puluhan rumah tangga nasabah porak poranda dan harus mengalami penceraian.

“Kalau pinjam untuk kebutuhan konsumtif pastinya akan merugikan diri sendiri, berbeda dengan untuk modal usaha. Namun perlu juga ditegaskan, kalau pinjaman yang berbunga itu termasuk riba,” katanya, disela-sela sebelum mengikuti Rapat Sidang Paripurna.

Legislator dari Fraksi Golkar yang juga pemula Agama Islam itu, mengharapkan Pemerintah Kabupaten Bandung bisa segera menanggulangi permasalahan tersebut secara signifikan. Termasuk dalam peningkatan pengelolaan program prioritas Bantuan Modal tanpa Bunga.

“Caranya dengan tidak mempersulit juga mempermudah warga untuk melakukan akses pinjaman bagi warga. Mungkin itu merupakan salah satu solusi terbaik dalam upaya menanggulangi permasalahan maraknya Bank Emok,” ujar Agung.

Bisa jadi penomena semakin bertambahnya nasabah di Bank Emok merupakan dampak tingginya harga sembako, atau ada faktor lain kebutuhan modal, yang dimana Bank Emok dalam proses melakukan pinjaman begitu mudah.

Bercermin dari hal itu, Agung meminta Pemkab Bandung bisa memperhatikan permasalahan itu dengan cermat, serta segera memperbaiki manajemen pengelolaan Bantuan Modal tanpa Bunga.

“Orientasinya jelas kan, demi kesejahteraan masyarakat dan membangun perekonomian masyarakat untuk lebih baik lagi,” pungkas Agung.

Reporter : Yun.s

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *