KAB. BANDUNG Qjabar – Pelaksanaan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Baleendah serta Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan Angkatan ke-31 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas para pembina Pramuka di Kabupaten Bandung.
“Melalui gerakan Pramuka ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang berkarakter, tangguh, dan berakhlak mulia,” kata Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati.
Emma Dety, yang merupakan istri Bupati Bandung Dadang Supriatna, mengungkapkan hal itu pada pelaksanaan penutupan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Baleendah serta Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML) Angkatan ke-31 Kwartir Cabang yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Bandung Bedas Gentong Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Sabtu (13/7/2024), yang pembukaannya pada hari Senin (8/7/2024) lalu.
Emma Dety berharap ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama kursus ini dapat diaplikasikan dalam kegiatan kepramukaan di gugus depan masing-masing.
“Sebagai pembina, kakak-kakak memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. Oleh karena itu, teruslah berinovasi dan berkreasi dalam membina adik-adik Pramuka kita,” ujarnya.
Lebih lanjut Bunda Bedas mengungkapkan bahwa program muatan lokal yang dicanangkan Bupati Bandung Dadang Supriatna, yaitu pendidikan Pancasila dan UUD 1945, pendidikan bahasa dan budaya Sunda, serta belajar mengaji dan menghafal Al-Qur’an, dapat diterapkan dalam kurikulum kepelatihan Pusdiklatcab Parahyangan.
“Integritas muatan lokal ini penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kearifan lokal, dan keagamaan kepada para anggota Pramuka,” katanya.
Dengan penerapan muatan lokal ini, Emma Dety berharap dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas dan berkarakter, tetapi juga memiliki kecintaan terhadap budaya sekaligus memiliki ilmu agama.
“Generasi yang memahami nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, serta mampu menjaga dan melestarikan bahasa dan budaya Sunda, akan menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan global dengan tetap berpegang pada identitas dan nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Bandung ini mengatakan bahwa Pramuka memilki peran penting dalam mengawal keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Bandung.
“Segenap insan Pramuka harus siap berkontribusi dan menjadi agen perubahan yang positif. Pembangunan yang berkelanjutan membutuhkan partispasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk Kwarcab Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Oleh karena itu, Emma Dety mengajak seluruh insan Pramuka untuk terus mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan, dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Jadilah contoh yang baik di tengah-tengah masyarakat serta tunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan, dan berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Bandung yang BEDAS dan berkelanjutan,” tuturnya.
Di tempat sama, Pimpinan Kursus, Kak Wahyu Mulyadi menerangkan, dalam pelaksanaan kegiatan kursus pembina pramuka kali ini, peserta diberikan muatan lokal di antaranya program ngamumule budaya Sunda.
“Baik dari sisi penggunaan pakaian, penggunaan bahasa Sunda sebagai bahasa pengantar pembelajaran kursus, maupun permainan-permainan tradisional Sunda yang dapat diimplementasikan kepada peserta didik di gudep sekolahnya masing-masing,” tuturnya.
Hal ini, kata Wahyu, sejalan dengan amanat Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung, Kak Dadang Supriatna.
“Agar pramuka ikut serta membantu mewujudkan 3 muatan lokal Pemerintah Kabupaten Bandung,” harapnya.**
Reporter : Yun.s