Kab.Subang – Qjabar – Ruwat bumi merupakan tradisi budaya adat istiadat warisan dari para pendahulu,Ruwat bumi sendiri mengandung dan memiliki makna yang sangat dalam upaya syukur atas hasil bumi,Senin 21 Juli 2024
Desa Margasari Kecamatan Dawuan,Kabupaten Subang,melaksanakan prosesi Ruwat Bumi bertempat di lapangan Sepak bola Margasari,Dusun 2 acara di meriahkan hiburan arak arakan sisingaan, Wayang golek dengan Dalang Dahlan Dede Amung Sunarya.
Ruwatan bumi Desa Margasari yang ke 3 di hadiri langsung Camat Dawuan beserta jajarannya,tokoh masyarakat,Ulama,perangkat Desa serta masyarakat lingkungan setempat.
Camat Dawuan,Ganjar Taupik.S.IP.,mengatakan”Saya ucapkan selamat kepada seluruh warga Desa Margasari melaksanakan Ruwat bumi dengan begitu meriah berjalan aman.Apresiasi sangat tinggi atas ke kompakan warga semoga rasa kebersamaan ini tetap bisa di pertahankan,Ucapnya.
Lalu,Dengan tidak mengurangi rasa hormat bahwa Ruwatan bumi ini bukan kita untuk menuju kemusyrikan tapi ini pertanda sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah,telah memberikan hasil panen yang melimpah baik di bidang pertanian,perkebunan juga palawija dan lain sebagainya.
Lanjutnya,Bahwa kita sebagai generasi penerus harus bisa menghormati jasa jasa dari orang tua yang terdahulu sebab perjuangan serta kegigihan orang terdahulu(Karuhun/leluhur)bagaimana sulitnya mereka saat awal membuka lahan yang tadinya hutan kini menjadi sesuatu paling berharga serta bermanfaat untuk generasi penerusnya, Pungkas Ganjar Taupik.
Sementara menurut Kepala Desa Margasari Nanang Setia Praja mengatakan,”
Pertama,Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah, di masa pemerintahan yang berjalan 2,6 tahun menjabat sebagai kepala desa Margasari berkat kekompakan serta sinergitas antara pemerintahan desa dengan masyarakat sekarang bisa menyelenggarakan kegiatan Ruwat Bumi yang ke tiga.
Kedua Bersyukur atas kehadiran semua instansi mendukung atas berjalanya kegiatan Ruwat Bumi,mudah mudahan semuanya selalu kompak.
ketiga,Saya merasa bangga karena tempat ini merupakan aset Desa.dulunya ini tempat seperti gunung atau hutan sekarang sudah di ratakan dengan menggunakan anggaran BanDes aspirasi dari PDI Perjuangan jumlah nominal RP.100.000.000.Saya buka lahan ini sampai rata juga untuk pinggirannya sudah di pagar tembok namun belum maksimal mengingat anggaran tidak mencukupi,ucapnya.
Harapan kedepannya semoga tempat ini bisa di jadikan tempat serbaguna bagi warga Desa Margasari khususnya,umumnya siapa pun yang menggunakan lokasi ini untuk kegiatan secara pribadi atau juga instansi terkait yang ada di wilayah desa Margasari,pungkas Nanang SP.
Reporter : Sutia