KAB. BANDUNG Qjabar – Bupati Bandung Dadang Supriatna terus melakukan langkah-langkah ikhtiar dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Bandung.

Langkah strategis yang dilakukan Bupati Bandung ini, melaksanakan kegiatan rutin Rembug Bedas ke-163 di Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung, Minggu (8/9/2024).

Pelaksanaan Rembug Bedas (riungan sareng masyarakat Kabupaten Bandung Bedas) Bupati Bandung Dadang Supriatna ini, dina raraga ngarakeutkeun tali silaturahmi, ngawangun partisipasi, ngaguar aspirasi, bari mere solusi ngaronjatkeun pangwangunan ekonomi Kabupaten Bandung Bedas.

Bupati Bandung mengatakan para kader PKK se-Kabupaten Bandung mulai tahun 2024 ini diberikan BPJS Ketenagakerjaan.

“Insentifnya baru diberikan 20 kader PKK per desanya. Tapi tahun 2025 depan, saya berkomitmen semuanya akan diberikan insentif,” katanya.

Dadang Supriatna pun mengungkapkan melalui BPJS itu, selain memberikan pelayanan jaminan kecelakaan, kematian, juga kedepannya akan diberikan jaminan hari tua.

Ia pun kembali mengungkapkan dalam menghadapi Indonesia Emas 2045, ada lima hal yang harus dipersiapkan. Pertama peningkatan sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi, kedua big data, ketiga riset and development, keempat institusi yang kuat, dan kelima pengelolaan anggaran (keuangan) yang baik.

“Jumlah penduduk Indonesia 267 juta jiwa, ternyata 236 juta jiwa sudah mempunyai android atau mempunyai handphone. Hanya bayi yang belum punya handphone, sekarang anak TK sudah punya handphone, apalagi anak SD,” katanya.

Terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan paham digitalisasi itu, Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, menuturkan, kalau tidak bisa mengawasi anak-anak dalam penggunaan handphone, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.

“Handphone itu digunakan ke hal-hal positif,” katanya.

Kang DS pun turut memberikan edukasi kepada masyarakat, berkaitan dengan punya ilmu bisa menjadi raja, kaya, menguasai dunia dan hal lainnya.

“Ilmu itu selaras dan berkaitan dengan sumber daya manusia. Dengan ilmu bisa mengangkat harkat derajat orang yang bersangkutan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Kang DS selama 3,4 tahun menjabat jadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung, lebih memprioritaskan pemberian insentif bagi para ustadz dan ustadzah se-Kabupaten Bandung.

“Ulama itu pewaris nabi, penyebar agama Islam. Karena nabi diturunkan ke dunia dalam rangka penyempurnaan akhlak manusia,” ujarnya.

Lebih lanjut Kang DS mengatakan, tujuan dari pemerintah itu adalah mensejahterakan masyarakat. Untuk itu, ia berharap dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan maupun kegiatan lainnya di desa harus berdasarkan pada Musdes (musyawarah desa).

Kang DS membahas tentang pentingnya big data. Big data ini untuk mengetahui berapa anak-anak lulusan TK, SD, SMP, SMA dan lulusan perguruan tinggi.

“Yang belum punya ijasah paket A, B dan C, silahkan daftarkan ke kepala desa untuk mengikuti pendidikan. Pemerintah sudah menyiapkan untuk 50.000 orang yang ingin mengikuti pendidikan paket A, B maupun paket C,” tuturnya.

Pentingnya big data itu, kata dia, untuk mengetahui jumlah janda maupun duda. Apalagi janda yang menjadi kepala rumah tangga sekaligus ibu rumah tangga yang harus menghidupi anak-anaknya.

“Ibu rumah tangga sekaligus kepala rumah tangga bisa memanfaatkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan,” tuturnya.

Ia mengatakan program pinjaman dana bergulir itu sudah dianggarkan Rp 70 miliar, dan tahun depan akan ditambah Rp 30 miliar lagi. Sehingga totalnya Rp 100 miliar.

“Program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini dalam rangka memberantas bank emok. Sepakat bank emok dibubarkan,” katanya.

Sebutkan, pinjaman awal sebesar Rp 2 juta, kemudian lancar dan ditingkatkan Rp 5 juta. Pinjaman Rp 5 juta lancar, dinaikkan lagi Rp 10 juta.

“Pinjaman Rp 10 juta lancar, para pelaku usaha bisa memanfaatkan program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan bunga 4 persen,” katanya.

Ditegaskannya, dengan adanya program pinjaman dana bergulir ini, tidak ada istilah masih ada warga yang nganggur. Makanya, Pemkab Bandung menggulirkan program ini, supaya masyarakat punya penghasilan.

“Pemkab Bandung melalui Dinas Ketenagakerjaan sudah menyiapkan berbagai pelatihan untuk masyarakat. Mulai dari pelatihan bahasa Korea, Jepang, perbengkelan, las, komputer, tata boga, tata rias, budidaya ikan dan lainnya,” katanya.

Kang DS mengungkapkan selaku Bupati Bandung, jika melihat masyarakatnya sejahtera dan memiliki penghasilan merupakan sebuah kebahagiaan dan merasa bangga.

“Masyarakat sejahtera, kondisi lingkungan pun akan adem,” ungkapnya.

Ia pun berharap di desa ada percontohan kampung Bedas. Mulai dari dari bersih lingkungannya, masyarakatnya sehat dan sejahtera. Selain itu rumah dan fentilasi rumahnya sehat, bersih dari sampah, masyarakat umumnya memiliki penghasilan.

“Saya yakin hal ini bisa dilaksanakan. Saya selaku Bupati mengeluarkan regulasi dan kebijakan,” katanya.

Berbicara tentang riset dan development, Kang DS mengungkapkan, bahwa pentingnya dilakukan sebuah kajian, bahwa di lingkungan RW apakah akan dijadikan tempat wisata atau hal lainnya.

Menyoal institusi yang kuat, imbuhnya, para ketua RT dan RW, perangkat desa, sekretaris desa dan kepala desa harus kompak.

“BPD harus menampung mengawasi dan menampung aspirasi. Karena BPD dan kepala desa, dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan,” katanya.

Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung ini menerangkan, bahwa selama 3,5 tahun dirinya menjabat Bupati Bandung sudah ada peningkatan-peningkatan dalam bidang pembangunan. Di antaranya APBD Kabupaten Bandung yang awalnya Rp 4,6 triliun naik jadi Rp 7,4 triliun. PAD Kabupaten Bandung yang awalnya Rp 960 miliar naik jadi Rp 1,4 triliun.

“Ini hikmah dari pada kerja keras kita. Kita tingkatkan dan kita lanjutkan dalam peningkatan pembangunan di Kabupaten Bandung,” katanya.

Kang DS menyebutkan, hingga hari Minggu ini Pemkab Bandung sudah meraih 377 penghargaan.

“Kabupaten Bandung jadi kabupaten/kota percontohan anti korupsi oleh KPK RI. Masuk tiga nominasi, mohon doanya jadi juara provinsi dan juara nasional. Berharap, kabupaten Bandung lebih sehat dan bersih dari korupsi untuk kemajuan Kabupaten Bandung yang kita cintai,” katanya.

Bupati Dadang mengajak masyarakat untuk mensukseskan Pilkada Serentak Nasional 27 November 2024.

“Perbedaan pilihan sudah biasa. Jangan saling menjelekkan di antara tim sukses masing-masing. Lebih baik fokus pada program-program untuk kemajuan Kabupaten Bandung. Pidoanya, simkuring siap melanjutkan kepemimpinan di masa yang akan datang,” katanya.**

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *