Kabupaten Bandung Qjabar – Calon Bupati Bandung nomor urut 2 Dadang Supriatna mengaku dirinya merasa terharu dan bangga kepada para relawan yang ikut berjuang untuk memenangkan pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Bandung nomor urut 2 Dadang Supriatna/Ali Syakieb di Pilkada Kabupaten Bandung 27 November 2024.
Bagaimana tidak. Para relawan ini ikut bekerja dengan tidak berharap imbalan upah, namun siap bekerja untuk memenangkan Paslon Bersama Dadang Supriatna-Ali Syakieb (Bedas) dan menerima instruksi dari Cabup Dadang Supriatna dalam pemenangan Pilbup 2024.
“Insya Allah saya siap menjalankan tugas sebagai bupati di periode kedua, dengan dasar syariat dukungan dan gawe rancagena dari para relawan yang juga bekerja tertib di lapangan,” kata Cabup Dadang Supriatna saat silaturahmi tim Forum Bela DS dan Pemantapan Koor TPS Bedas se-Kecamatan Margaasih, di Aula Ponpes Darul Ma’arif, Senin (7/10/2024).
Karena ikhlas ridho-nya para relawan inilah, kata Kang DS, yang menjadi alasan dirinya pun tidak bisa membubarkan tim relawan ini. “Sebab saya tidak punya uang untuk membubarkannya. Karena kalau dihitung secara materi, tidak akan terbayar. Demi Allah, moal kabayar. Maka simkuring nganuhunkeun pisan,” ucap Kang DS, sapaan Dadang Supriatna.
Kang DS juga mengucapkan terima kasih kepada ribuan relawan yang selama ini telah mendukung dirinya sehingga terpilih menjadi Bupati Bandung periode pertama.
“Saya mau bertanya,ridho para relawan ini dipekerjakan oleh saya?” “Ridho,” jawab relawan. “Moal kukulutus ku sabab teu diburuhan?” Moal!
Sebab menurutnya kalau harus membayar relawan, tentu tidak akan terbayar. Ia berhitung jika harus membayar sekitar 70 ribu relawan Bedas ini dikalikan Rp100 ribu saja upah perhari saja sudah Rp7 miliar.
“Masak, saya harus siapkan uang Rp1 triliun untuk jadi bupati? Moal kabayar! Jadi di siap bebela? Siap bebela lahir batin? Rido? Moal kukulutus?” tanyanya lagi.
Kang DS hanya berharap apa yang sudah dilakukan para relawan menjadi ladang ibadah untuk mendapatkan pahala. Akan lebih baik, kata Kang DS, niat menjadi relawan Bedas karena lillahita’ala agar mendapatkan pahala.
Ribuan relawan ini juga bahkan rela mengorbankan materinya seperti dengan pembuatan alat peraga kampanye (APK) spanduk, baligo sampai pembuatan kaos Paslon Bedas.
“Kemarin saya dari Ibun menuju ke Rancaekek, baligo sudah penuh dengan Paslon Nomor 2. Itu dari para relawan. Ada dari pimpinan pesantrean sudah mem-branding mobilnya dengan gambar paslon Bedas,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Kang DS juga memaparkan program kerjan atau Rencana Aksi Bedas Jilid 2 yang sudah terlaksana yang akan dilanjutkan serta ditingkatkan di periode kedua dalam lima tahun ke depan.
Program kerja yang sudah berjalan minimal sudah ada 15.881 guru ngaji diberi insentif Rp109 miliar per tahun, yang manfaatnya masih untuk warga Kabupaten Bandung sehingga anak-anaknya jadi pintar mengaji. Ditambah lagi dengan fasilitas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan gratis.
Begitu pula program dana bergulir tanpa agunan tanpa jaminan akan ditingkatkan menjadi Rp100 miliar tiap tahunnya dalam rangka memberantas bank emok. Begitu pula program menciptakan 50 ribu lapangan kerja baru dalam 5 tahun ke depan atau 10 ribu lapangan kerja baru per tahunnya.
Belum lagi program rehab rumah tidak layak huni (rutilahu) 37 ribu, 7 ribu per tahun, hanya 35, tahun 27.017 unit rutilahu. Kemudian program Beasiswa ti Bupati (Besti) untuk melanjutkan pendidikan siswa berprestasi ke perguruan tinggi, yang sudah diberikan kepada 455 mahasiswa.
“Dengan kekuasaan kita bisa memberikan kebijakan yang terbaik bagi masyarakat. Karena itu bapak/ibu yang mendukung saya dengan ridho dan ikhlas tanpa berharap imbalan, insyaallah yakin bakal mendapat pahala,” ucap Kang DS.***
Reporter : Yun.s