Program 100 Hari Kerja Bupati Bandung: Lebih Bedas Bersinergi Untuk Pengendalian Perubahan Iklim

KAB. BANDUNG Qjabar – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung melaksanakan gerakan pengendalian perubahan iklim dalam program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bandung di Dom Awi/Taman Hatinya PKK Desa Cibiru Wetan, Kantor Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Selasa (22/4/2025).

Kegiatan tersebut dengan tema “Lebih BEDAS Bersinergi untuk Pengendalian Perubahan Iklim”. Selain itu bersamaan dengan Memperingati Hari Bumi “Our Power Our Planet”.

Bupati Bandung Dadang Supriatna yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut turut memberikan penghargaan 17 lokasi Proklim tahun 2025, penandatanganan deklarasi “Penurunan Emisi Gas Kaca dalam rangka Pengendalian Perubahan Iklim”, peluncuran program ngopi kancing (ngolah kotoran sapi jadi cacing dan kascing). Selain itu peluncuran instruksi Bupati Bandung tentang pembuatan LCO/LRB (Lubang Cerdas Organik dan Lubang Resapan Biopori), deklarasi pegiat magot (supporting system program makan bergizi gratis), dan peluncuran DED (Detail Engineering Design) Taman Kehati Tangga Seribu.

Pada kesempatan itu, Bupati Dadang Supriatna terlihat melaksanakan penandatangan deklarasi komitmen bersama gerakan penurunan emisi gas rumah kaca dalam rangka pengendalian perubahan iklim pada program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bandung dengan tema “Lebih Bedas Bersinergi untuk Pengendalian Perubahan Iklim”.

Penandatanganan deklarasi komitmen bersama itu diikuti Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bandung Kawaludin, Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah, Camat Cileunyi Cucu Endang beserta jajaran Forkopimcam setempat, para kepala desa, para pegiat lingkungan, dan sejumlah pihak lainnya yang diundang dalam kegiatan tersebut. Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKB Hilman Farouq, juga turut melakukan penandatangan deklarasi komitmen bersama tersebut.

Isi dari deklarasi komitmen bersama itu, dengan spirit Bedas, warga Kabupaten Bandung bersepakat dan berkomitmen untuk (pertama) menjadi bagian masyarakat dunia yang berkomitmen untuk melaksanakan gerakan penurunan gas rumah kaca dalam rangka pengendalian perubahan iklim.

Kedua, melakukan pengendalian perubahan iklim melalui aksi nyata adaptasi dan mitigasi berbasis individu, rumah tangga, dan komunal. Ketiga, melakukan aksi nyata adaptasi antara lain melalui upaya konservasi sumber daya air seperti penghematan penggunaan air dan pemanenan air hujan, pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam tanaman pangan, dan melaksanakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

Keempat, melakukan aksi nyata mitigasi antara lain melalui upaya pengurangan sampah, penanganan sampah organik di rumah tangga melalui Lubang Cerdas Organik/menjadi anggota bank sampah, pengelolaan air limbah domestik dan industri, dan pelaksanaan gerakan peduli penanaman dan pemeliharaan pohon kesayangan atau Gep4k sayang dengan menanam dan memelihara minimal 2 (dua) pohon kesayangan seumur hidup.

Kelima, mengkampanyekan dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan peduli krisis iklim. Dengan berbagai kegiatan itu dalam upaya mewujudkan Kabupaten Bandung yang lebih BEDAS (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera), maju, berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

Bupati Dadang Supriatna mengatakan dalam rangka program 100 hari kerja kepemimpinannya di periode kedua di Kabupaten Bandung ini, kegiatan yang dikemas DLH Kabupaten Bandung sangat luar biasa.

“Melaksanakan gerakan pengendalian perubahan iklim, saatnya kita peduli terhadap lingkungan. Jika peduli terhadap lingkungan atau alam, maka alam akan menjaga kita,” ujar Bupati Bandung dalam sambutannya.

Kang DS , sapaan akrab Dadang Supriatna menyampaikan pesan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, kembalikan kepada alam yang semestinya.

“Kegiatan ini selaras dengan apa yang menjadi harapan, baik program Pak Presiden maupun program Pak Gubernur,” katanya.

Ia mengatakan program strategis yang digulirkan pada periode kedua kepemimpinannya itu sesuai dengan program Presiden dan Gubernur Jawa Barat. Bahkan pada periode pertama kepemimpinan di Kabupaten Bandung sempat mendapatkan penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu piagam Proklim.

Kang DS pun turut membahas soal sampah yang menghasilkan 1.280 ton sampah per hari di Kabupaten Bandung. “Insya Allah dari program yang akan diluncurkan, dari pengolahan sampah menghasilkan oksigen. Insya Allah pengelolaan sampah bisa diselesaikan,” katanya.

Bupati Bedas ini berharap pengolahan sampah menghasilkan oksigen bisa dilaunching Presiden dan minimal oleh Gubernur.

“Saya merasa bangga di Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung ini ada warga Kabupaten Bandung yang bisa menemukan (pengolahan sampah menghasilkan oksigen) yang saat ini belum selesai secara langsung dan masih menyimpan masalah,” jelasnya.

Dari mulai sampah, dikatakannya, ada empat komponen yang dilakukan. Pertama, mulai penanganan sampah melalui LCO, dan setiap rumah diwajibkan membuat dua LCO. Kedua, pengolahan sampah di tingkat RW, dikelola di tingkat desa dengan cara pilah, pilih dan olah sampah. Bank sampah di tingkat kecamatan.

“Dari mesin cacah menghasil RDF (refuse derived fuel), dari RDF menghasilkan sisa residu dan langsung dibakar lagi menghasilkan karbon,” ujarnya.

“Insya Allah di Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung ini warga Kabupaten Bandung sudah menemukan inovasi yang sangat luar biasa. Dari sampah yang dibakar menghasilkan oksigen,” katanya.

Bupati mengaku optimis dengan inovasi tersebut bisa menyelesaikan masalah sampah. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah atas berbagai program yang berkaitan dengan lingkungan tersebut.

“Isu yang masih berlangsung ada empat hal, pertama masalah sampah, kedua banjir, ketiga kemacetan dan keempat masalah tata ruang. Itu yang harus kita melakukan langkah-langkah ikhtiar,” katanya.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan bahwa program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bandung salah satu tema yang diangkat adalah gerakan pengendalian perubahan iklim.

“Di mana didalamnya banyak sekali kegiatan yang akan disuport gerakan pengendalian perubahan iklim fokus pada dua aspek, yaitu aspek mitigasi dan adaptasi. Penjabarannya mulai dari pengolahan sampah, pengolahan kotoran sapi, kemudian upaya konservasi melalui Taman Kehati,” tutur Asep.

Ia menyebutkan ada juga regulasi yang dihadirkan melalui Instruksi Bupati Bandung tahun 2025. Tidak kalah penting adalah melibatkan berbagai komponen karena di mana-mana Bupati Bandung menegaskan bahwa bicara lingkungan bicara peradaban.

“Bicara peradaban bicara prilaku. Bicara lingkungan bicara tentang kita. Bagaimana kita semua jujur berpotensi menjadi sumber masalah. Tetapi dengan kolaborasi dan kebersamaan kita berpotensi jadi sumber solusi untuk lingkungan,” katanya.

Menurutnya, bagaimana inovasi dan partisipasi dan kredibilitas warga Kabupaten Bandung bisa dilihat dari beberapa apresiasi yang diterima.

“Untuk sekolah kita menerima penghargaan Adiwiyata cukup banyak. Kampung Proklim juga Pak Bupati terus-terusan dihantarkan untuk menjadi pembina Proklim terbaik tingkat nasional. Penggiat maggot, penggiat ngopi kancing di mana tadi sudah dengan offtaker,” katanya.

Bupati Bandung pun sudah menyampaikan, lanjut Asep, sebetulnya tidak ada yang tidak bisa menjadi potensi ekonomi. “Sampah, kotoran sapi, limbah dan sebagainya, itu bisa menjadi supporting membangkitkan ekonomi masyarakat. Tinggal bagaimana kita mengkampanyekan menjadi sebuah optimisme semua,” katanya.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

DLH Kab. Bandung Adakan Penanaman Pohon kawasan Taman Kehati Tangga Seribu

Kab. Bandung Qjabar – Dalam rangka memperingati Hari Bumi sekaligus pelaksanaan program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati. Pemerintah Kabupaten Bandung menggelar kegiatan penanaman pohon di kawasan Taman Kehati Tangga Seribu, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi. Selasa, 22 April 2025.

Lokasi yang direncanakan menjadi Taman Kehati. Kegiatan ini menjadi simbol dimulainya pengembangan kawasan hijau berkelanjutan yang telah dirintis sejak tahun 2024.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, Asep Kusumah mengatakan, sebanyak 100 jenis pohon endemik ditanam secara simbolis.

Berdasarkan hasil kajian ekologis yang merekomendasikan jenis-jenis tanaman yang perlu dikembalikan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati di wilayah Bandung Utara.

Hal ini juga sebagai bagian dari komitmen daerah dalam mendukung gerakan global pengendalian perubahan iklim.

“Kita menanam bukan hanya untuk memperingati Hari Bumi, tapi juga sebagai bagian dari langkah konkret menghadapi isu ketahanan air, ketahanan pangan, dan energi,” ujar Asep.

“Menanam pohon adalah kontribusi nyata yang bisa dilakukan oleh semua lapisan masyarakat,” sambungnya.

Lebih lanjut, Asep menegaskan bahwa kawasan Taman Kehati ini akan menjadi lokasi edukatif sekaligus pusat konservasi.

Ini merupakan Taman Kehati kedua di Kabupaten Bandung setelah Taman Kehati Nagrog yang sebelumnya meraih penghargaan nasional dari Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2022.

Sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan, Pemkab Bandung juga terus mendorong partisipasi publik melalui program GeP4k Sayang (Gerakan Peduli Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Kesayangan).

“Sejak diluncurkan, program ini telah berhasil menanam lebih dari 700 ribu pohon, dengan prinsip satu warga minimal menanam dua pohon sepanjang hidupnya,” tuturnya.

Sebagai bagian dari inovasi program, Pemkab juga tengah mengembangkan aplikasi Gepak Sayang yang nantinya akan digunakan untuk edukasi dan pengumpulan data besar (big data) terkait pohon-pohon yang ditanam masyarakat.

Salah satu pengembangan terkini dari program ini adalah inisiatif Pohon Peduli Pendidikan, di mana setiap siswa baru diwajibkan menanam dan memelihara dua pohon kesayangan.

“Dengan jumlah siswa baru di Kabupaten Bandung yang mencapai 100–150 ribu setiap tahun, kita berpotensi menanam sekitar 300 ribu pohon hanya dari sektor pendidikan,” jelasnya.

Sekolah-sekolah pun didorong menjadi pionir dalam membangun bank pohon, dengan mengajak siswa membibitkan tanaman dari biji buah-buahan konsumsi.

“Kita ingin menumbuhkan kesadaran bahwa dari konsumsi sehari-hari pun, kita bisa menghasilkan bibit dan menanam,” imbuhnya.

Dengan sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, Kabupaten Bandung berharap gerakan ini bisa menjadi kekuatan nyata dalam menjaga lingkungan dan mewariskan bumi yang lebih hijau untuk generasi mendatang.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

Rapat Evaluasi Pengawasan PSU 2024 Kabupaten Tasikmalaya

Tasikmalaya, Qjabar – Bertempat di Ballroom Hotel Grand Metro yang ada dibilangan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Badan Pengawasan Pemilu Kabupaten Tasikmalaya yang dinakhodai oleh Dodi Juanda, S.P mengadakan Rapat Koordinasi Pengawasan Hasil Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan pada Selasa (22 April 2025).

Dalam sambutannya pada pembukaan acara tersebut Dodi mengatakan pada dasarnya kita harus menjaga kemurnian suara tidak boleh ada kekurangan ataupun kelebihan dari suara yang ada disetiap TPS (sesuai dengan masyarakat yang mencoblos di Hari H (19 April 2025).

Dan Alhamdulillah tidak satupun hasil dari Pemilihan yang bergeser dan merupakan prestasi yang baik dari kawan-kawan Panwascam di masing-masing Kecamatan.

Lebih lanjut dia mengatakan integritas kawan-kawan Panwascam diuji pada waktu kemarin, karena apa walaupun banyak tekanan dari kanan kiri kawan-kawan Panwascam tetap melaksanakan pengawasan dan hasilnya sangat membanggakan betapa tidak hasil suara tetap pada masing-masing pasangan calon tetap tidak bergeser.

Tetapi masih menurutnya tidak dipungkiri adanya bumbu-bumbu yang mewarnai terkait PSU diantaranya adanya laporan ataupun informasi. Yang merupakan hal biasa jangan jadi marah, laksanakan saja sesuai dengan mekanisme yang ada di Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya.

Contohnya laporan politik uang (money politics) isunya itu luar biasa. Tetapi Bawaslu bekerja sesuai dengan fakta-fakta yang ada, bukti konkrit yang bisa dipertanggungjawabkan bukan asumsi ataupun fitnah.

Kewenangan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya yang menaungi Panwascam dalam hal ini adalah mengkaji setiap laporan yang masuk, apakah masuk unsur pelanggaran Pemilu atau tidak. Dan juga jangan takut akan adanya intimidasi kita harus taat dan patuh pada perundang-undangan.

PSU di Kabupaten Tasikmalaya menjadi sorotan masyarakat di seluruh Indonesia karena hal itu unik.
Ternyata masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya sudah Dewasa dalam berpolitik. Tidak ada gesekan yang berarti yang menimbulkan perpecahan walaupun berbeda pilihan.

Kondusifitas ini merupakan kerjasama TNI Polri yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang senantiasa bekerja siang malam untuk menjaga keamanan sebelum, hari pencoblosan sampai pengumuman pemenang Calon Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya.

 

 

 

Reporter :Irfan

 

 

 

Dodo Agus Nurjaman SPd Siap Maju Lagi Untuk Memimpin PGRI Kota Tasikmalaya

Kota Tasikmalaya, Qjabar – Dalam acara Halal Bihalal PGRI Kecamatan Kawalu yang bertempat di Rumah Makan Saung Sambel Hejo pada (16 April 2025) Tim Qjabar sempat menemui dan mewawancara Ketua PGRI Kota Tasikmalaya Dodo Agus Nurjaman SPd yang menjabat Ketua PGRI Kota Tasikmalaya Periode 2020-2025 dan siap mencalonkan diri kembali untuk 5 tahun kedepan.

Tinggal menghitung hari kembali akan digelar Pemilihan Ketua PGRI Kota Tasikmalaya yaitu tanggal 31 Mei 2025. Menurut informasi yang beredar hangat dikalangan anggota tenaga pendidik yang ada di Kota Tasikmalaya ada 5 Calon yang akan maju pada perhelatan tersebut.

Pun demikian dengan Ketua PGRI pada Periode ini yaitu Dodo mengatakan saya merasa senang sekali dengan adanya kandidat 5 orang ini, hal ini mencerminkan demokrasi yang ada ditubuh organisasi sehat.

Saya pribadi juga diminta oleh kawan-kawan untuk kembali mencalonkan diri sebagai Ketua PGRI Kota Tasikmalaya.

Pada periode yang ke 2 ini Dodo mengatakan memasuki 2 periode ini saya akan melanjutkan program yang sudah, sebagai catatan program saya hanya 2 yang pertama menyelesaikan status gedung yang alhamdulilah sudah selesai, yang ke 2 kesejahteraan. Point ini sudah saya cicil contoh kemarin, 10 Kecamatan sudah dapat motor saya belum mendapat motor.

Itu menandakan bahwa saya mementingkan kepentingan organisasi (anak buah) dulu.

Lebih lanjut dia mengatakan untuk program ke depan saya banyak lagi program diantaranya meningkatkan insentif guru, kemudian membentuk Dewan Pendidikan Guru yang sudah vakum selama 10-15 tahunan.

Dirinya sudah koordinasi dengan Pa Aslim(Ketua DPRD Kota Tasikmalaya) sudah kondusif kemudian dengan birokrasi juga sudah, kemudian sampai ke Provinsi saya sudah melakukan komunikasi. Yang ke depannya saya akan melakukan sinkronisasi program Pusat dan Daerah. Dan pada akhirnya kita akan mengawal Program KDM, Kementerian yang akan meminimalisir administrasi kemudian kenyamanan disekolah agar ditingkatkan sudah mengawal Undang-undang Perlindungan Guru, agar ke depan guru biar nyaman mendidik. Itu tujuan utama saya pada Periode ke 2 kali ini.

Dirinya mengungkapkan koordinasi dengan DPRD Kota Tasikmalaya terkait Dewan Pendidikan sudah sangat maching dan sedang cantik-cantiknya, tinggal silahkan dipilih siapa yang memiliki hubungan baik dengan birokrasi yang sangat sulit untuk menembusnya dan saya sudah memiliki hubungan baik dan juga punya kerja nyata dan program kerja yang jelas tersebut yang sudah diupayakan dan juga merupakan pengalaman 5 tahun kemarin.

Dan apabila saya terpilih lagi menjadi Ketua PGRI Kota Tasikmalaya Periode 2025-2030 saya yakin PGRI Kota Tasikmalaya akan lebih maju, karena permasalahan yang ada di organisasi PGRI sudah saya pecahkan.

 

 

Reporter : Irfan

 

 

 

Legislator PDIP Angie Natesha Goenadi Go S.Ked.M.H.I Di Hari Kartini Apresiasi Peran Perempuan.

Kab.Bandung Qjabar — Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Angie Natesha Goenadi Go S.Ked.H.H.I bersama segenap pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bandung menyampaikan ucapan selamat serta apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh perempuan Indonesia, khususnya para perempuan hebat di Kabupaten Bandung, Senin ,(21/04/2025).

Angie Natesha menegaskan bahwa semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini merupakan tonggak penting dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, dan nilai-nilai tersebut harus terus dilestarikan dalam kehidupan masyarakat saat ini.

“Perempuan memiliki peran strategis dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, hingga politik. Kami di DPRD Kabupaten Bandung sangat mendukung terwujudnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai bagian dari pembangunan yang berkeadilan,” ujarnya Angie.

Ia juga menambahkan bahwa Hari Kartini bukan hanya momentum peringatan, tetapi menjadi pengingat pentingnya perjuangan menuju keadilan sosial dan kesetaraan hak.

Dalam suasana peringatan Hari Kartini yang berlangsung hangat dan penuh semangat, anggota DPRD Kabupaten Bandung, Angie Natesha turut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan semangat Kartini sebagai inspirasi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif dan maju.

“Semangat Kartini adalah semangat perubahan. Angie berharap para perempuan di Kabupaten Bandung terus menjadi agen perubahan dan terus berkontribusi dalam membangun daerah,” tutupnya.

 

 

Reporter :Yun.s

 

 

 

 

 

 

Reporter : Yun.s