Depok Qjabar – Hebat, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, saat ini sedang menjadi pusat perhatian seusai menggelar kegiatan Replikasi Sistem Pengolahan Sampah. Program PPAM-ISWMP itu sendiri adalah Peningkatan Peran Aktif Masyarakat–Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project.
Kegiatan ini merupakan tahap selanjutnya dari Pilot Project yang telah dilaksanakan di RT.04/RW.02 Kelurahan Cipayung Jaya. Dan Pilot Project ini terbukti sukses dalam upaya membangun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari rumah tangga. Hebatnya, Pilot Project ini jadi contoh nyata yang lalu direplikasi ke Kelurahan Bojong Pondok Terong.
Proses replikasi pengelolaan sampah di Kel Bojong Pondok Terong dilaksanakan di 10 RT yang dimulai dari RT.01 hingga RT.09/RW.01. Lalu ditambah dengan RT.04/RW.02 yang melibatkan Duta Pilah Sampah di setiap RT.
Program ini berjalan sejak awal Agustus 2025 dan berlanjut hingga saat ini. Melalui tahapan kegiatan berjenjang mulai dari sosialisasi, edukasi, pemicuan, hingga pemantauan dan penimbangan sampah rumah tangga.
Pola Baru Dalam Pengelolaan Sampah
Dalam program tersebut, Sanitarian Puskesmas Cipayung, A. Dwi Kurnianing Nandani, AMD.Kes, memberikan materi tentang STBM Pilar 4 yakni tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Dalam paparannya, Dwi menegaskan dalam upaya menciptakan lingkungan sehat bebas penyakit salah satu yang harus dilakukan adalah pengelolaan sampah secara disiplin mulai dari sumberya
Menurut Dwi, sampah rumah tangga harus dikelola mulai dari sumbernya yakni dengan melakukan pengelolaan sampah yang bertumpu pada yang ada. Kata Dwi, sistem “kurangi-pilah-olah setempat-kumpul-angkut-olah terpusat” adalah pola baru yang sebelumnya menggunakan pola lama yakni “kumpul-angkut-buang”.
“Pola itu sudah tidak menyelesaikan masalah, karena akan menimbulkan berbagai kerusakan dan pencemaran lingkungan secara cepat. Jadi semangat warga Kel Bojong Pondok Terong khususnya RW.01/RT.06 ini sangat luar biasa dan ini adalah modal besar untuk menjadikan lingkungan bersih dan sehat,” terang Dwi Kurnianing Nandani.
Tahapan Replikasi Pilot Project
Dalam kegiatan replikasi pilot project pengelolaan sampah khususnya di Bojong Pondok Terong ini dibantu oleh para kader duta pilah sampah yang di koordinir oleh Tim PPAM-ISWMP Kota Depok. Tim PPAM-ISWMP ini nantinya untuk melakukan kolaborasi dan sosialisasi baik di tingkat kelurahan maupun di tingkat RW dan RT.
Di bagian lain, Purnomo Wahyu Aji selaku Tim PPAM Kota Depok menyebutkan bahwa dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang efektif, warga Bojong Pondok Terong harus bersepakat untuk memilah sampah organik dan anorganik. Sehingga, kata Purnomo, nantinya hanya tinggal sampah residu yang perlu diangkut.
“Memang hal itu tidak mudah, karena perlu adanya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak seperti warga dan pemerintah setempat,” tutur Purnomo.
Perlu diketahui, pada tanggal 31 Agustus 2025 kemarin pada acara sosialisasi di rumah warga RW.01/RT.06 Bojong Pondok Terong, Koordinator Duta Pilah Sampah dan Koordinator Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) Cipayung, Rohimin telah memfasilitasi komitmen warga untuk mengelola sampah. Hasil kesepakat itu yakni :
• Duta Pilah Sampah beserta peserta yang hadir bersedia untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya
• Sistem pengelolaan sampah yang akan diterapkan adalah “kurangi-pilah (sampah sisa makanan/dapur, sampah daur ulang dan B3, residu) – olah setempat-kumpul-angkut-olah terpusat”
• Khusus sampah organik warga akan membuang di ember organik yang telah disediakan oleh DLHK Kota Depok yang secara rutin akan diambil oleh petugas untuk di proses jadi kompos dan makanan ternak maggot
• Sementara itu sampah yang bersifat daur ulang atau bisa dimanfaatkan lagi akan dikumpulkan di jual ke tukang rongsok atau Bank Sampah, dan sampah residu dibuang seperti biasa untuk diangkut petugas sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Salah satu pengurus RW.01/RT.06 Kelurahan Bojong Pondok Terong mengakui bahwa mereka sudah mulai memilah sampah daur ulang yang memiliki nilai ekonomi, meski kegiatan ini belum dilakukan oleh seluruh warga.
Perlu diingat bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan penuh dari instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, FKKS, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, serta semangat dan kedisiplinan warga dalam mengelola sampah.***