Kab. Tasikmalaya, QJabar, – Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan merata, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan program prioritas nasional berupa Revitalisasi Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan. Program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Asta Cita ke-4, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Salah satu satuan pendidikan yang menerima manfaat dari program ini adalah SD Negeri Surialaya, yang berlokasi di Kampung Godebag Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya. Sekolah ini mendapatkan bantuan revitalisasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 senilai Rp132.384.000, yang difokuskan khusus untuk pembangunan toilet sekolah.

Kepala SD Negeri Surialaya, Widaningrum, S.Pd., menyampaikan bahwa bantuan revitalisasi ini sangat bermanfaat, terutama dalam meningkatkan kualitas dan kenyamanan fasilitas sanitasi bagi seluruh warga sekolah. Menurutnya, keberadaan toilet yang memadai sangat penting untuk mendukung aktivitas belajar, menjaga kesehatan siswa, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersihan dan sanitasi.

“Toilet sekolah harus bagus dan bersih. Ini penting untuk menjaga kesehatan siswa, mencegah penyebaran penyakit seperti diare dan infeksi, serta memberikan kenyamanan agar siswa bisa belajar dengan lebih fokus.

Selain itu, ini juga menjadi sarana edukasi mengenai pentingnya hidup bersih dan sehat,” ungkap Widaningrum.

Toilet yang dibangun terdiri dari 1 unit dengan lima bilik, yakni:

• 2 bilik untuk siswa laki-laki (dilengkapi dengan 2 urinoir),

• 2 bilik untuk siswa perempuan,

• 1 bilik khusus untuk penyandang disabilitas.

Selain itu, toilet ini juga dilengkapi dengan:

• 2 kloset duduk,

• 3 kloset jongkok,

• 6 buah wastafel,

• serta partisi dan fasilitas pendukung lainnya.

Sementara itu Guru dan panitia pembangunan setempat menyebut toilet ini sebagai “toilet elit”, karena kualitas bangunannya dirancang untuk memenuhi standar kenyamanan, kebersihan, dan inklusivitas.

Lebih lanjut, pihak sekolah berharap ke depannya SDN Surialaya juga dapat memperoleh bantuan serupa untuk rehabilitasi ruang kelas. Berdasarkan penilaian dari Dinas PUPR pada tahun 2023, beberapa ruang kelas di SDN Surialaya telah dikategorikan sebagai rusak berat, sehingga perlu penanganan segera agar proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan optimal,” pungkasnya. (masdar)

 

 

 

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *