Notaris Harus Bertanggung Jawab! BMI Kota Tasik Soroti Dugaan Akta Fidusia Cacat Hukum?

Tasikmalaya Qjabar — Di tengah sorotan publik terhadap dugaan penarikan kendaraan secara sepihak oleh ACC Tasikmalaya, Sekretaris DPC Banteng Muda Indonesia (DPC BMI), Mardi Guntara, melontarkan pernyataan tegas: “Notaris harus bertanggung jawab!”

Pernyataan ini muncul setelah terungkap bahwa akta fidusia yang dijadikan dasar penarikan kendaraan milik Edi Santoso diduga dibuat tanpa melibatkan debitur secara langsung. Dalam mediasi, pihak ACC hanya menyebut bahwa “pengurusan fidusia diurus legal kami,” tanpa bukti bahwa proses tersebut dilakukan sesuai prosedur hukum yang sah.

“Kalau akta fidusia dibuat tanpa kehadiran debitur, maka keabsahannya patut dipertanyakan. Dan kalau itu cacat hukum, maka penarikan kendaraan jadi tidak sah. Notaris yang membuat akta seperti itu harus bertanggung jawab, baik secara hukum maupun moral,” tegas Mardi. Senin 29 September 2025.

BMI menyoroti bahwa notaris bukan sekadar pengesahan dokumen, melainkan penjaga keadilan dalam sistem hukum. Jika notaris lalai atau terlibat dalam praktik yang merugikan konsumen, maka tanggung jawabnya tidak hanya administratif, tapi juga bisa berujung pada tuntutan pidana dan perdata.

BMI mendesak agar pemerintah dan lembaga hukum menelusuri keabsahan akta fidusia yang digunakan ACC, serta memastikan bahwa notaris yang terlibat tidak melanggar etika profesi dan Undang-Undang Jabatan Notaris.

Reporter:Dit

Kang DS Sampaikan Nota Keuangan RAPBD 2026 dalam Rapat Paripurna DPRD

KAB. BANDUNG, Qjabar – Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyampaikan Pengantar Nota Keuangan tentang Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2026 dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Bandung, Senin (29/9/2025).

Dalam paparannya, bupati yang lebih akrab disapa Kang DS ini menjelaskan bahwa RAPBD 2026 disusun berdasarkan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang telah disepakati bersama DPRD pada 11 Agustus 2025 lalu. Rincian RAPBD Kabupaten Bandung tahun anggaran 2026 memuat total pendapatan sebesar Rp6,06 triliun dengan belanja sebesar Rp6,18 triliun. Dengan demikian terdapat defisit sebesar Rp114 miliar yang akan ditutup dari pembiayaan daerah.

Pendapatan daerah senilai 6,06 triliun terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2,05 triliun, transfer pemerintah pusat dan antardaerah sebesar Rp3,98 triliun, serta pendapatan lain yang sah sebesar Rp35 miliar. Sementara itu, belanja daerah mencapai Rp6,18 triliun yang meliputi belanja operasi Rp4,48 triliun, belanja modal Rp746,19 miliar, belanja tidak terduga Rp50 miliar, dan belanja transfer Rp897,90 miliar. Dari belanja operasi, sebagian besar dialokasikan untuk belanja pegawai sebesar Rp2,51 triliun, belanja barang dan jasa Rp1,60 triliun, serta hibah dan bantuan sosial sekitar Rp360 miliar. Sedangkan untuk belanja modal, pemerintah mengalokasikan Rp366,02 miliar untuk pembangunan jalan, jaringan, dan irigasi, serta Rp254,71 miliar untuk gedung dan bangunan.

Kang DS juga menyoroti adanya penurunan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) pada 2026. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan nomor S/62/PK/2025, Kabupaten Bandung hanya akan menerima TKD sebesar Rp2,6 triliun, turun Rp935 miliar dari rencana awal sebesar Rp3,6 triliun.

“Kita sadar bahwa ada TKD yang berkurang, dari Rp3,6 triliun yang kita rencanakan menjadi Rp2,6 triliun. Sementara gaji saja itu mencapai Rp2,5 triliun. Sehingga, kalau kita melihat postur APBD 2026, kalau mau _balance_ artinya ada program yang dihapus, maka terkait hal ini perlu pembahasan yang betul-betul komprehensif antara eksekutif dan legislatif,” tegasnya.

Meski demikian, Kang DS tetap optimistis bahwa penyesuaian ini tidak akan berpengaruh terlalu signifikan terhadap pembangunan daerah.

“Saya siap dan selalu optimistis dengan adanya penyesuaian. Kita buatkan skema APBD-nya, yang paling penting saya sepakat bahwa belanja ini harus sesuai dengan keinginan kita bersama, yaitu berpihak kepada kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Dia juga menekankan adanya tiga program prioritas Presiden yang menjadi pengganti dari pengurangan TKD, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan Koperasi Desa Merah Putih. Menurutnya jika ketiga program tersebut mampu dikelola dengan baik maka akan membuat perekonomian di Kabupaten Bandung berkembang pesat.

“Kalau kita lihat, memang ada pengurangan TKD, tapi ada pengganti, yaitu tiga program prioritas Presiden. Kalau kita lihat secara keseluruhan, uang yang akan berputar di tahun 2026 ini kurang lebih sekitar Rp15 triliun. Dengan skema _multiplier effect_, jumlah itu bisa mencapai Rp150 triliun karena uang akan berputar di masyarakat. Maka, kita harus bisa menangkap peluang dalam kondisi efisiensi. Harus ada pemikiran-pemikiran yang sehat. Jangan merasa diri sendiri benar, kita harus bahas bersama,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Kang DS juga menyatakan kesiapannya untuk mengawal RAPBD 2026 secara akuntabel.

“Insyaallah kita akan bahas secara komprehensif dan transparan. Nanti akan disampaikan hasilnya pada pembahasan akhir APBD kita di 2026,” paparnya.

Selain RAPBD, Kang DS juga menyampaikan dua Raperda untuk dibahas bersama DPRD pada rapat paripurna tersebut, yaitu Raperda tentang perubahan atas Perda Nomor 5 Tahun 2020 mengenai penyediaan, penyerahan, dan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan permukiman, serta Raperda tentang Rencana Pembangunan Industri Tahun 2025–2045.

(Humas Pemkab Bandung – Diskominfo/sy)

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

Di Popda Ke XIV Cabor Tinju Meraih Medali Emas Ini Merupakan Pecah Telor Bagi Pertina Kabupaten Bandung

Kabupaten Bandung Qjabar – Cabang olahraga Tinju meraih satu medali emas dan tiga perunggu untuk kontingen dari kabupaten Bandung pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah POPDA XIV 2025 di Provinsi Jawa Barat, Krisna Alamsah mengucapkan Alhamdulillah pada kesempatan popda ke 14 ini dapat meraih emas, 28 September 2025.

Krisna Alamsah sebagai ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PERTINA) kabupaten Bandung ini merupakan prestasi Bagi Pertina kabupaten Bandung yang selama ini belum terjadi, tapi setelah Pertina di pimpin oleh saya Alhamdulillah ada peningkatan signifikan bagi cabang olahraga Tinju di kabupaten Bandung dengan meraih emas itu merupakan pecah telor dan kami telah membuktikan dengan melakukan pelatihan cukup intensif dan juga kedisiplinan bagi para atlit tinju yang ada di kabupaten Bandung.

Kami bersama para pelatih disasana cukup berjuang untuk meraih medali emas dan akhirnya kami dari Cabang olahraga Tinju kabupaten Bandung mendapatkan medali emas.

Prestasi ini menjadikan bukti bahwa semangat juang dan kerja keras para atlet muda kabupaten Bandung mampu bersaing di tingkat provinsi. Harapannya, capaian ini dapat menjadi motivasi untuk terus berlatih, meningkatkan kemampuan, dan menorehkan prestasi yang lebih tinggi di masa mendatang, baik di kancah nasional maupun internasional.

Ditambahkan Krisna Alamsah untuk kedepannya kami akan terus meningkatkan program pembinaan prestasi berkesinambungan dengan
Pelatihan Intensif dan Terstruktur: Atlet tinju memerlukan pelatihan intensif yang terstruktur, dimulai dari latihan dasar seperti pergerakan kaki dan teknik pukulan, hingga teknik yang lebih kompleks. Proses ini memerlukan waktu yang panjang, sekitar empat hingga enam tahun, untuk mencapai level juara nasional atau internasional .

Fokus pada Kecepatan, Daya Tahan, dan Penguatan Fisik: Program latihan harus dimodifikasi agar lebih fokus pada peningkatan kecepatan, daya tahan, dan penguatan fisik (speed, endurance, dan conditioning). Hal ini penting agar atlet tidak hanya unggul secara teknik, tetapi juga memiliki stamina yang mumpuni untuk menghadapi pertandingan internasional yang menantang .

Kami juga memerlukan Dukungan dari Berbagai Pihak diantaranya Peran Pemerintah dan Lembaga Olahraga, Dukungan dari pemerintah, lembaga olahraga, dan masyarakat sangat penting dalam memajukan olahraga tinju. Pemerintah dapat memberikan dukungan berupa fasilitas pelatihan, dana, dan program-program pembinaan atlet .

Semoga kedepannya para atlit tinju yang bernaung di bawah Pertina kabupaten Bandung dapat meningkatkan prestasi untuk bisa meraih ditingkat lebih tinggi, saya optimis Pertina dibawah kepemimpinan saya bisa meningkatkan prestasi dan bisa meraih juara pertama ditingkat lebih tinggi.

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

Heboh MBG Basi di Purwakarta, Bupati Om Zein Ambil Langkah Cepat

Purwakarta – Qjabar – Suasana heboh melanda dunia pendidikan di Purwakarta setelah makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disuplai ke salah satu sekolah, ditemukan dalam kondisi tidak layak konsumsi.

Kejadian ini terjadi di SMPN 1 Pasawahan, Kamis (25/9/2025), saat pihak sekolah mencium bau tidak sedap dari daging dalam paket makanan MBG yang dikirim untuk 960 siswa.

Beruntung, makanan tersebut tidak dibagikan. Kepala sekolah langsung mengambil keputusan tegas, menolak dan kembalikan makanan basi.

Tak butuh waktu lama, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein (Om Zein)

langsung turun tangan. Di hari berikutnya, Jumat (26/9/2025), ia memanggil seluruh kepala sekolah dan tim ahli gizi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam rapat darurat.

“Om Zein kumpulkan semua pihak terkait sore ini agar makanan untuk anak-anak tetap bersih dan bergizi,” tegasnya dalam unggahan video di akun TikTok pribadinya, @omzein_bupatiaing.

Om Zein menyebutkan bahwa kejadian seperti ini tak boleh dianggap sepele, karena menyangkut keselamatan anak-anak. Ia merujuk pada insiden di sejumlah daerah lain di Indonesia, di mana keracunan massal akibat makanan sekolah menimbulkan dampak serius.

“Makanan yang seharusnya memberi gizi, jangan sampai malah jadi sumber penyakit,” ujar Om Zein.

Lebih lanjut, ia menekankan beberapa poin penting yang harus diperbaiki segera, yaitu waktu memasak dan pengiriman harus lebih efisien agar makanan tetap segar. Selanjutnya, standar kebersihan dan pengecekan gizi harus diperketat. Kemudian, sekolah wajib mencicipi dan memeriksa contoh makanan sebelum dibagikan.

“Kalau dagingnya sudah bau, jangan diberikan ke anak-anak. Lebih baik dikembalikan saja,” tegasnya.

Reporter : catur joko

Pelantikan Pengurus PABPDSI Kabupaten Tasikmalaya Resmi Digelar, Jadi Tonggak Sejarah Baru

Kab. Tasikmalaya, QJabar, — Menandai tonggak sejarah baru, Pengurus Daerah Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kabupaten Tasikmalaya resmi dilantik oleh Ketua PABPDSI Provinsi Jawa Barat, Bintang Gemilang, bertempat di Pendopo Baru Kabupaten Tasikmalaya, Senin (29/09/2025).

Acara pelantikan dihadiri langsung oleh Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin dalam sambutannya menekankan pentingnya peran sinergis antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kepala Desa dalam menyukseskan pembangunan desa di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

“BPD memiliki peran penting, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan pembangunan desa. Selain itu, BPD juga bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan agar kualitas pembangunan benar-benar terjaga,” ujar Bupati Cecep Nurul Yakin.

Sementara itu, Ketua PABPDSI Kabupaten Tasikmalaya, Ucu Yoga Sugama, dalam sambutannya menyampaikan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi dengan Pemerintah Desa dalam menjaga marwah dan integritas desa.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM BPD di seluruh desa. Salah satu upaya nyata yang akan kami lakukan adalah menerbitkan Buku Pintar BPD yang akan dibagikan kepada seluruh anggota BPD sebagai pedoman dalam menjalankan tugas,” tegasnya.

Ucu juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati Tasikmalaya, Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan sehingga acara pelantikan dapat terlaksana dengan sukses dan lancar.

Hadir dalam acara pelantikan ini:

• Unsur Forkopimda Kabupaten Tasikmalaya

• Ketua PPDI Kabupaten Tasikmalaya

• Pengurus APDESI Kabupaten Tasikmalaya

• Perwakilan Ketua DPK APDESI Kabupaten Tasikmalaya

• Para Ketua PK PABPDSI se-Kabupaten Tasikmalaya

• Kepala Dinas PMD Kabupaten Tasikmalaya

• Perwakilan DPRD Kabupaten Tasikmalaya

• Jajaran Pengurus PABPDSI Provinsi Jawa Barat

Ketua PABPDSI Provinsi Jawa Barat, Bintang Gemilang, dalam arahannya menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi pengurus PABPDSI Kabupaten Tasikmalaya ke depan tidaklah mudah.

“Tugas utama pengurus adalah membangun soliditas antaranggota BPD, serta mendukung seluruh program Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Pengurus provinsi akan mendukung penuh seluruh agenda dan program PABPDSI Kabupaten Tasikmalaya,” ungkapnya.

Di akhir acara, Sekretaris PABPDSI Kabupaten Tasikmalaya, Robi Andriatna, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan Pemerintah Daerah, serta berharap kolaborasi yang terbangun dapat memberi dampak positif bagi pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kita harus menyatukan energi demi mewujudkan cita-cita bersama, yakni kesejahteraan seluruh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya,” pungkas Robi. (day)

 

 

Forum Wartawan Kebangsaan Desak Deputi dan Kabiro Pers Istana Dicopot

JAKARTA Qjabar – Forum Wartawan Kebangsaan (FWK) mendesak Menteri Sekretaris Negara RI Prasetyo Hadi untuk segera mencopot Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden beserta kepala biro terkait. Desakan itu muncul menyusul insiden pencabutan kartu identitas peliputan Istana milik wartawan CNN Indonesia berinisial DV, yang belakangan dibatalkan setelah menuai kritik publik.

Menurut Ketua FWK Raja Parlindungan Pane, meski deputi bersangkutan telah meminta maaf dan mengembalikan akses liputan DV, langkah tersebut tidak cukup untuk memastikan penghentian praktik yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap kebebasan pers.

“Permintaan maaf tidak bisa menghapus fakta adanya tindakan sewenang-wenang terhadap kerja jurnalistik. Kasus ini harus diakhiri dengan tanggung jawab struktural, termasuk pencopotan pejabat terkait,” tegas FWK dalam pernyataan resminya, Senin (29/9).

FWK menilai pencabutan identitas liputan hanya karena wartawan mengajukan pertanyaan terkait program pemerintah merupakan bentuk intimidasi yang tidak dapat ditoleransi. Tindakan itu dinilai mencederai prinsip transparansi serta kebebasan pers yang dijamin dalam konstitusi.

Lebih lanjut, FWK mengingatkan agar Sekretariat Presiden memperbaiki mekanisme pengelolaan akses media di Istana, sehingga tidak ada lagi intervensi yang membatasi kerja jurnalistik.

“Pemberangusan pers tidak boleh dibiarkan dalam demokrasi. Copot pejabat yang terlibat agar ada efek jera, dan ke depan jurnalis dapat bekerja tanpa tekanan,” ujar pernyataan FWK.

Sementara Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi pencabutan kartu liputan reporter CNN Indonesia yang bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan. Dia mengatakan akan mencari jalan keluar terbaik.
“Ya kita cari jalan keluar terbaiklah,” kata Prasetyo, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (28/9/2025).

Dia mengatakan telah menyampaikan kepada Biro Pers Media Istana (BPMI) agar persoalan tersebut dikomunikasikan. Dia ingin komunikasi bersama dibangun.
“Jadi besok kami sudah menyampaikan kepada biro pers untuk coba dikomunikasikan agar ada jalan keluar terbaik. Kita bangun komunikasi bersamalah,” ungkapnya.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

Semangat Baru IKAMAN Bandung Barat: AT Saepulloh Nahkodai Periode 2025–2028

Kabupaten Bandung Barat – Qjabar.com // Aula MAN Bandung Barat pada Sabtu (27/9) tampak berbeda dari biasanya. Deretan kursi penuh oleh para alumni lintas angkatan yang datang dengan wajah sumringah. Mereka berkumpul bukan sekadar melepas rindu, melainkan untuk menyaksikan momen penting: pengukuhan pengurus baru Ikatan Alumni Madrasah Aliyah Negeri (IKAMAN) Bandung Barat.

 

Di hadapan para alumni yang hadir, Drs. H. AT Saepulloh, M.MPd resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum IKAMAN periode 2025–2028. Tepuk tangan meriah mengiringi prosesi sederhana namun penuh makna itu. Bersama jajaran pengurus yang dilantik, ia membawa harapan agar alumni bisa lebih erat dalam silaturahmi dan aktif berkontribusi.

 

“Selain sebagai forum silaturahmi, banyak potensi yang bisa dikontribusikan oleh para alumni. Bukan hanya untuk madrasah tempat kita belajar, tapi juga untuk masyarakat luas,” ungkap AT Saepulloh.

 

Susunan pengurus harian IKAMAN Bandung Barat yang dilantik meliputi:

 

Ketua Umum: Drs. H. AT Saepulloh, M.MPd

 

Ketua I: Dr. H. Oo Sodikin, M.Si

 

Ketua II: Asep Badruzaman, S.Pd.I

 

Sekretaris Umum: Dede Remandani, S.Psi., M.M

 

Sekretaris I: Rian Hidayat, S.Pd

 

Sekretaris II: Iis Tini Hartini, S.Pd.I

 

Bendahara Umum: Dewi Fitriani, S.Pd

 

Bendahara I: Siti Sopiah, S.Pd.I

 

Bendahara II: Rani Puspitawati

 

Rangkaian acara pengukuhan dilanjutkan dengan Rapat Kerja perdana yang membahas berbagai program strategis IKAMAN ke depan. Ketua I, Oo Sodikin, menekankan pentingnya kebersamaan seluruh alumni.

 

“Kami berharap semua alumni MAN Bandung Barat, dari angkatan mana pun, bisa bergabung dan berkontribusi bersama IKAMAN,” tuturnya.

 

Dengan kepengurusan baru ini, IKAMAN Bandung Barat diharapkan semakin solid sebagai wadah silaturahmi, komunikasi, dan pengabdian para alumni untuk almamater serta masyarakat luas.

Apri (****)

Kang DS Pastikan 1,263 Juta Penduduk Kabupaten Bandung Terima Manfaat MBG

Bandung, Qjabar – Bupati Bandung, Dadang Supriatna, memaparkan perkembangan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI di Kabupaten Bandung, 29 September 2025.

“Di Kabupaten Bandung rencananya ada 361 titik yang akan dibangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), tapi pembangunannya tidak bisa sekaligus, jadi dilakukan secara bertahap karena tidak semua titik dibangun pemerintah. Kami juga berkolaborasi dengan mitra dan pihak swasta,” jelas Bupati.

Saat ini, dari 361 titik tersebut, sebanyak 147 titik SPPG sudah beroperasi, sementara sekitar 200 lainnya masih dalam tahap persiapan. Program MBG, menurut bupati yang biasa disapa Kang DS ini, diyakini mampu menyelesaikan berbagai persoalan, terutama stunting, karena melalui MBG, pemberian asupan nutrisi kepada anak-anak, ibu hamil, serta ibu menyusui dapat dilakukan secara masif dan rutin.

Namun, ia mengakui bahwa sebagai program baru, masih ada keraguan di masyarakat.

“Padahal di negara-negara lain sudah lebih dulu menjalankan program serupa. Program ini sebenarnya hadir untuk membangun generasi cerdas di masa depan sekaligus mengatasi kemiskinan ekstrem,” tambahnya.

Kang DS juga menjelaskan bahwa dengan jumlah penduduk 3,8 juta jiwa, target sasaran MBG di Kabupaten Bandung mencapai 1,263 juta jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari anak TK/PAUD hingga SMA, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui. Meski demikian, angka tersebut bersifat dinamis seiring waktu sehingga distribusi makanan kepada sasaran dilakukan dengan berbasis kewilayahan melalui kecamatan. Hal ini, lanjut Kang DS perlu melibatkan berbagai perangkat daerah, di antaranya Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A).

Terkait standar gizi dan kesehatan, Kang DS menyatakan secara tegas agar setiap dapur SPPG memiliki sertifikat laik hygiene dari Dinas Kesehatan sebelum beroperasi. Ia juga telah membentuk Tim Satgas MBG yang melibatkan lintas sektor dari seluruh OPD untuk mengawasi pelaksanaan program ini.

“Saya tugaskan Dinkes untuk mempercepat proses sertifikasi. Mulai dari kondisi bangunan, peralatan, pengolahan limbah, air minum, hingga penyajian makanan harus sudah sesuai standar. Setiap SPPG juga harus memiliki SDM yang terlatih, ada tenaga gizi, akuntan, dan tim pengawas. Semua harus disiplin SOP dari hulu hingga hilir,” tegasnya.

Kang DS menyebutkan jika setiap SPPG patuh pada SOP yang telah dibuat maka potensi adanya musibah keracunan atau sejenisnya dapat dihindari. Ia juga memperkirakan perputaran ekonomi dari program MBG ini bisa mencapai 5 miliar per hari di Kabupaten Bandung apabila berjalan optimal.

“Karena itu, saya minta seluruh stakeholder, mulai dari RT, RW, kepala sekolah, hingga masyarakat luas untuk ikut mengedukasi dan menyosialisasikan program ini. Dengan pemahaman yang baik, keraguan masyarakat akan hilang dan program bisa berjalan maksimal,” ujarnya.

Di akhir paparannya Kang DS kembali menegaskan komitmennya untuk terus mengawal implementasi MBG di Kabupaten Bandung bersama dengan program lain, termasuk Sekolah Rakyat, demi masa depan anak-anak yang cerdas menuju Indonesi Emas 2045.

_(Humas Pemkab – Diskominfo/sy)_

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

Bupati Bandung Gerak Cepat Bantu Warga Penderitaan Tumor Rahim 12 Cm

BANDUNG, Qjabar – Banyak warga yang kurang diuntungkan dengan kebijakan BPJS Kesehatan. Meski bertahun-tahun menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan rutin membayar iuran bulanan tanpa pernah menggunakan fasilitasnya, ketika kondisi ekonomi menurun dan iuran tertunggak, peserta justru menghadapi kendala saat membutuhkan layanan kesehatan, 28 September 2025.

Kasus serupa terjadi di Kabupaten Bandung. Salah satunya dialami oleh Novianti Safitri, warga Kecamatan Pameungpeuk. Ia menderita tumor berukuran 12 cm di rahimnya. Namun, karena status kepesertaan BPJS Kesehatannya tertunda akibat tunggakan iuran, ia tidak dapat segera mendapatkan penanganan medis.

Mendengar keluhan tersebut, Bupati Bandung, Dadang Supriatna atau yang akrab disapa Kang DS, langsung turun tangan membantu. Dengan kepedulian dan respon cepatnya, Kang DS melunasi tunggakan iuran BPJS Kesehatan Novianti sehingga kepesertaannya kembali aktif.

Berbekal kepesertaan yang telah aktif, Novianti akhirnya dapat segera menjalani pemeriksaan dan pengobatan lanjutan tanpa kendala administrasi. Hasil pemeriksaan USG menunjukkan bahwa tumor berukuran 12 cm di rahimnya tersebut harus segera dioperasi agar nyawanya dapat terselamatkan.

Melalui pesan singkat, Novianti dan keluarganya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Bandung.

“Terima kasih Pak Bupati Bandung atas bantuan nyata yang telah diberikan kepada saya. Ya Allah, semoga Pak Bupati selalu diberi kesehatan, panjang umur, dan rezeki yang melimpah. Rasanya seperti mimpi mendapat pertolongan ini,” ungkapnya haru.

Kang DS menegaskan bahwa pemerintah daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus hadir di tengah masyarakat, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan.

“ASN harus selalu hadir untuk masyarakat, terutama dalam hal kesehatan. Tidak boleh ada warga Kabupaten Bandung yang kesulitan berobat hanya karena kendala administrasi. Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama kami,” tegas Kang DS.

Kejadian ini menegaskan komitmen Kang DS dalam mewujudkan Kabupaten Bandung yang Lebih Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera), di mana masyarakat senantiasa mendapatkan perlindungan dan pelayanan yang layak.

(Sumber: Diskominfo Kabupaten Bandung)

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

Kang DS Ajak Masyarakat Mencontoh dan Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

KAB. BANDUNG Qjabar – Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri Tausiyah Agama dan Shilaturahim Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) se-Kecamatan Paseh dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Tahun 2025 di Masjid Besar Paseh Kabupaten Bandung, Sabtu (27/9/2025). Kegiatan ini diinisiasi oleh MWC NU Kecamatan Paseh.

Bupati Bandung mengatakan bahwa para ulama, khususnya dari kalangan Nahdlatul Ulama sangat berperan dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

“Peranan Nahdlatul Ulama, saat itu meminta kepada Soekarno-Hatta untuk membacakan proklamasi. Maka salah satu organisasi Islam yang ikut berperan dalam Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Nahdlatul Ulama. Setelah itu Muhammadiyah,” kata Kang DS, sapaan akrab Bupati Dadang Supriatna dalam sambutannya.

Ia mengucapkan syukur alhamdulillah, karena di Kabupaten Bandung mayoritas ormas Islam Nahdlatul Ulama mencapai 56 persen, maka setiap kegiatan-kegiatan terutama hari besar keagamaan di antaranya Maulid Nabi Muhammad SAW selalu dilaksanakan peringatan.

“Mudah-mudahan tidak hanya memperingati saja, tetapi bisa mengimplementasikan apa yang menjadi isi kandungan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Di antaranya kehidupan sosial, karena Rasulullah SAW sudah mencontohkan kepada umatnya dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah SAW yang telah memberikan teladan kepada umatnya. Di antaranya saling hormat dengan sesama, dan tidak memiliki dendam di dalam hati dengan siapapun,” tuturnya.

Kang DS berharap dalam kehidupan sehari-hari di Kabupaten Bandung, terutama di Kecamatan Paseh bisa mencontoh teladan Rasulullah SAW. Ia pun turut meyakini dan insya Allah di Kecamatan Paseh banyak kiai dan alim ulama, sehingga bisa tercipta kondisi lingkungan yang aman dan kondusif tidak ada hal-hal yang tidak diharapkan.

Bupati Bedas sangat tidak berharap dalam kondisi kehidupan sosial ada warga yang mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dan mencoba melakukan bunuh diri.

Untuk itu, ia mengajak kepada semua pihak maupun masyarakat untuk sama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Lebih lanjut Kang DS mengutarakan bahwa ada empat sehat, yaitu pertama sehat secara fisik. Makanya, kegiatan olahraga di masyarakat dilaksanakan secara rutin. Ia berharap kepada para kepala desa untuk membantu dalam berbagai kegiatan olahraga supaya masyarakatnya sehat secara fisik.

“Dalam konteks asupan makanan juga harus yang bergizi. Apalagi saat ini ada program makan bergizi gratis (MBG). Di Kabupaten Bandung, sasaran penerima manfaatnya kurang lebih 2,63 juta jiwa dari program Pak Presiden terkait MBG ini,” ujarnya.

Setelah diskusi dengan Kepala Desa Drawati Kecamatan Paseh, Kang DS menyebutkan ada salah satu lokasi cukup jauh, yaitu Kampung Legok Pego.

“Ini juga sama salah satu sasaran yang harus diprioritaskan. Kampung Legok Pego ini jauh dari perkotaan yang ada di Kecamatan Paseh,” katanya.

Dikatakannya, sehat secara fisik tak hanya makanan dan olahraga saja. Termasuk rumah, katanya, selama 3,5 tahun menjabat Bupati Bandung sudah menyelesaikan 29.327 unit rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni se-Kabupaten Bandung.

“Sekarang tinggal 10.000 unit lagi,” ucapnya.

Sehat secara fisik, lanjutnya, ketersediaan air minum. Di Kecamatan Paseh ada yang membutuhkan air minum segera diusulkan. Dengan harapan penyediaan air bersih atau air minum ada di perkampungan masing-masing.

“Sehat secara fisik, termasuk lingkungan dalam pengelolaan persampahan. Sampah dikelola di tingkat RW, desa hingga tingkat kecamatan,” katanya.

Yang mempengaruhi sehat secara fisik, kata Kang DS, di antaranya sarana prasarana kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit. Ia berharap RSUD Majalaya bermanfaat bagi masyarakat di Kecamatan Paseh dan sekitarnya.

Kang DS pun menyatakan kesiapannya untuk membantu masyarakat yang menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit.

“Apabila pasien itu tidak punya anggaran, saya siap untuk membantu dengan harapan pasien itu sehat kembali,” ujarnya.

Lebih lanjut Kang DS mengatakan, kedua sehat secara mental. Tempatnya adalah masjid, madrasah. Karena terjadi bunuh diri karena kurang iman. Untuk itu, ia mengajak kepada semua pihak untuk menghormati dan memuliakan para kiai, ulama dan guru ngaji.

“Sehingga program Pemerintah Kabupaten Bandung sudah memberikan perhatian kepada guru ngaji dengan menganggarkan sebesar Rp 109 miliar per tahun. Ini untuk memberikan perhatian kepada guru ngaji se-Kabupaten Bandung. Ini bentuk untuk bagaimana meningkatkan kualitas mental spiritual,” tuturnya.

Ia atas nama Pemkab Bandung turut memberikan apreasiasi dan mengucapkan terima kasih kepada ahli waris yang sudah mewakafkan lokasi pembangunan Masjid Besar Paseh. Bupati berencana memberikan bantuan sebesar Rp 250 juta untuk pembangunan atau rehab Masjid Besar Paseh tersebut.

Ketiga, kata Kang DS, sehat secara sosial, karena manusia hidup tidak bisa sendirian. Ia menitipkan kepada para kepala desa untuk meningkatkan siskamling untuk meminimalisir persoalan sosial ekonomi masyarakat.

“Jangan sampai ada warga yang tidak makan. Itu yang harus diperhatikan, dan kita harus peka terhadap tetangga yang ada di sekitar,” ucapnya.

Keempat, katanya, sehat secara finansial atau sehat secara pesak. Maka Pemkab Bandung membuat program menciptakan 10.000 lapangan usaha dan lapangan kerja untuk masyarakat Kabupaten Bandung.

“Sekarang ada program MBG dengan anggaran kurang lebih Rp 5 triliun per tahun. Kalau kita cerdas menangkap peluang ini, PKK bisa jadi pengusaha. Bisa memasok ikan, ayam potong, telor, sayuran, pisang, dan buah-buahan,” tuturnya.

Ia pun mengajak kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk meningkatkan semangat dan bangkit dari keterpurukan supaya meningkatkan harkat derajat diri maupun keluarga masing-masing.

 

 

 

Reporter : Yun.s