Kab.Karawang Qjabar – HEBAT! Warga Desa Cirejag, Kecamatan Jatisari, Kabupaten (Kab) Karawang, kembali tunjukan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Buktinya, lewat peran aktif Duta Pilah Sampah (DPS), kini seluruh warga di 10 RT yang jadi Lokasi Replikasi Pilot Project dengan sadar telah melakukan proses pilah sampah rumah tangga.
Keberhasilan itu tidak hanya lahir dari semangat para DPS yang turun langsung ke masyarakat, tapi juga dari kolaborasi yang solid dengan Bank Sampah Jati Timbul. Pasalnya, Bank Sampah Jati Timbul telah jadi wadah pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomi.
Duta Pilah Sampah: Agen Perubahan dari Warga untuk Warga
Para DPS adalah tokoh-tokoh warga yang dipercaya jadi motor perubahan. Dengan mendatangi rumah-rumah, berbincang dalam forum arisan, pengajian, hingga posyandu untuk menyampaikan pentingnya memilah sampah.
Lewat cara yang sangat sederhana, familiar, ramah serta penuh kesabaran, DPS berhasil meyakinkan masyarakat bahwa memilah sampah bukanlah pekerjaan sulit, tapi merupakan bagian dari gaya hidup sehat dan bermanfaat.
Salah seorang DPS Desa Cijerag, Tuti Hayati mengaku bahwa awalnya tugas sebagai DPS itu sangat berat. Karen, lanjut Tuti, harus mengajak warga satu persatu agar mau lakukan pemilahan sampah.
Menurut Tuti, dengan pendekatan yang sabar dan pelan-pelan beberapa warga mulai mengerti dan memahami. Kata Tuti bahwa memilah sampah itu bukan hanya sekedar kebersihan semata, namun ini soal m,asa depan anak-cucu.
“Alhamdulillah, dengan rasa sabar serta pelan-pelan warga mulai memahami dan mengerti. Saya selalu tekankan bahwa ini bulan soal kebersihan semata, tapi soal masa depan anak-cucu kita,” ungkap Tuti penh semangat.
Diungkapkan Tuti, kini dirinya merasa bangga, karena hampir semua warga didaerahnya sudah melakukan pemilahan sampah. Apalagi, terang tuti ditambah dengan adanya Bank Sampah Jati Timbul, warga jadi lebih semangat karena bisa menabung dari sampah yang telah dipilah nya.
Kolaborasi dengan Bank Sampah Jati Timbul
Tonggak keberhasilan gerakan DPS ini terasa semakin kuat berkat dukungan dari Bank Sampah Jati Timbul. Warga yang sudah memilah sampah anorganik dapat menyetorkannya ke bank sampah yang lalu warga mendapatkan nilai tabungan sesuai berat dan jenis sampah.
Sistem ini bukan hanya membuat warga lebih disiplin, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi nyata:
• Sampah plastik, kertas, dan logam yang terpilah bisa ditukar menjadi tabungan.
• Warga merasakan langsung keuntungan finansial dari kebiasaan ramah lingkungan.
• Bank Sampah Jati Timbul menjadi pusat pengelolaan yang memastikan sampah terpilah tidak kembali menumpuk di TPA.
Dengan adanya sinergi ini, gerakan memilah sampah tidak berhenti di rumah tangga, tapi berlanjut hingga jadi bagian dari ekonomi sirkular yang menguntungkan warga.
Hasil Nyata: Lingkungan Bersih, Warga Untung
Kini, hampir seluruh warga di 10 RT sudah terbiasa dengan memilah sampah. Mereka mengelola sampah organik jadi kompos untuk pekarangan dan pertanian, sementara sampah anorganik disetor ke Bank Sampah Jati Timbul.
Dudung, warga RT.08/RW.03 mengaku adanya manfaat nyata dan langsung yang dirasakan warga. Kata Dudung, dulu setiap sampa dibuangnya secara asal-asalan yakni anta bekas makanan, botol plastik dan plastik bungkus. Namun, papar Dudung, setelah banyak berdialog dengan anggota DPS, lalu dirinya mencoba melakukan pemilahan sendiri.
Diakui Dudung, saat mencoba melakukan pemilahan ternyata tidak sulit bahkan cenderung mudah sekali. Kata Dudung sampah organik bisa dipakai buat pupuk tanaman di rumah, dan sampah plastik bisa disetorkan ke Bank Sampah Jati Timbul.
“Saya akui sekarang saya dapat tambahan uang dari sampah. Jadi selain rumah lebih bersih, ada juga manfaat ekonomi yang saya rasakan,” tutur Dudung bangga.
Cirejag Jadi Inspirasi
Kisah sukses Desa Cirejag membuktikan bahwa perubahan besar bisa dicapai dengan kerja sama dan komitmen bersama. DPS hadir sebagai penggerak, Bank Sampah Jati Timbul sebagai penguat, sementara masyarakat jadi aktor utama yang menjaga lingkungan.
Cirejag kini bukan sekadar berhasil dalam program replikasi pengelolaan sampah, tetapi juga jadi inspirasi desa-desa lain di Kabupaten Karawang maupun daerah lain di Indonesia.
Jika warga ingin memilah sampah sendiri, lingkungan jadi bersih, kesehatan jadi terjaga dan nilai ekonomi pun bertambah. Inilah bukti nyata gotong royong dalam menjaga bumi dari Desa Cirejag untuk Indonesia.