Kab.Bekasi Qjabar – Sebanyak 70% warga Perumahan Puri Nawala Permai (PNP), Wanasari, Kabupaten Bekasi telah membuktikan komitmennya dalam pengelolaan sampah mandiri pasca berakhirnya program Penguatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM-ISWMP).
Hal itu tidak lain yakni sebagai langkah nyata menuju lingkungan zero waste. Dan saat ini telah tercatat sekitar 70% KK di Perum PNP telah aktif melakukan pemilahan sampah dari rumah.
Duta Pilah Sampah Jadi Kunci Keberhasilan Pilah Sampah
Wujud komitmen dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik tersebut, warga Perumahan PNP telah memulai langkah nyata dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan. Berawal dari serangkaian edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh Tim PPAM Kab Bekasi dan Tim Duta Pilah Sampah (DPS), kini muncul kesadaran kolektif yang telah jadi aksi nyata di lapangan.
Kolaborasi dan Program Percontohan
Perumahan PNP di Kab Bekasi telah jadi program percontohan berkat kolaborasi antara warga, PPAM Kab Bekasi, dan DPS. Upaya tersebut menunjukkan hasil signifikan dalam pengurangan sampah lewat pemilahan mandiri oleh warga (organik dan anorganik) sejak dari rumah.
Sampah organik dikelola dengan dua solusi utama: Di daur ulang jadi kompos dengan menggunakan media Loseda (Lodong Sesa Dapur atau Limbah Organik dari Dapur). Atau dimanfaatkan sebagai pakan maggot, yang kemudian digunakan sebagai pakan ternak.
Peran Offtaker dan Pengangkutan Harian
Bank Sampah Nawala memiliki offtaker (pengangkut) yang berperan penting dalam proses ini. Seorang offtaker yang juga peternak maggot, Edi menjelaskan bahwa pengangkutan sampah organik dilakukan setiap hari pada pukul 04 pagi. Saat ini, papar Edi layanan pengambilan difokuskan pada enam RT di wilayah Perumahan PNP.
Sementara itu, hasil budidaya maggot miliknya digunakan sebagai pakan untuk ternaknya sendiri.
Pengurangan Timbunan Sampah di Perumahan PNP
Muhamad Ali Suja’i, salah seorang anggota Tim PPAM menyebutkan bahwa Perumahan PNP memiliki warga yang berjumlah 490 KK. Berdasarkan data yang ada awalnya Perumahan PNP itu menghasilkan sampah sebanyak 1.176 kg setiap harinya. Hebatnya, lanjut M Ali bangga, saat ini telah mengalami penurunan signifikan.
Kata Ali, berkat edukasi yang dilakukan oleh DPS, maka sebanyak 70% warga Perum PNP yakni sebanyak 343 KK sudah melakukan pemilahan. Sehingga timbunan sampah harian berkurang jadi 832,2 kg. Hebatnya, perkembangan positif ini masih terus ditingkatkan dan berproses.
Kabupaten Bekasi Terapkan Era Baru Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Pasca Exit Strategy PPAM-ISWMP.
H. Eddy Sirotim, S.K.M, dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) menjelaskan strategi LH fokus pada optimalisasi Peraturan Daerah (Perda) dan program yang sudah berjalan yakni meliputi tiga area utama:
1.Penguatan Bank Sampah
Dinas LH berupaya mengoptimalkan program “Satu RW Satu Bank Sampah” dengan langkah seperti berikut:
Pendataan bank sampah existing (yang sudah ada), pemberian Surat Keputusan (SK) Dinas kepada bank sampah, pemetaan kebutuhan sarana dan prasarana (seperti keranjang sedekah, baktor, hingga TPS3R) untuk setiap bank sampah dan melakukan edukasi berkelanjutan terkait pengelolaan sampah dari sumbernya.
2.Peningkatan Kesadaran dan Percontohan
Mengadakan Perlombaan Kampung Bersih se-Kab Bekasi untuk memicu partisipasi warga serta mengembangkan kawasan percontohan pengelolaan sampah.
3.Pengembangan Ekonomi Sirkular
Dinas LH fokus pada pengembangan ekonomi sirkular melalui peningkatan kualitas dan kuantitas bank sampah, serta mengadakan pelatihan keterampilan, Pengembangan jumlah bank sampah, Peningkatan kualitas bank sampah dan melakukan edukasi serta pelatihan budidaya maggot.
Muslich Basri, Koordinator PPAM Provinsi Jawa Barat Wilayah 1, menyebutkan bahwa Kab Bekasi dan empat kabupaten/kota lainnya, saat ini berada pada akhir Program PPAM (Pusat Pembelajaran dan Aksi Masyarakat).
“Kami telah menuntaskan Siklus Utama Edukasi dan Pendampingan Pengelolaan Sampah dari sumbernya yakni mulai dari sosialisasi di masyarakat dan sekolah, penguatan kelembagaan Bank Sampah, hingga penetapan dan Replikasi Proyek Percontohan,” ungkap Muslich.
Menurut Muslich sebagai contoh, di Lokasi Pilot Project Perumahan PNP, Wanasari, Kab Bekasi, hasilnya memuaskan yakni 70% atau sekitar 343 KK dari total 490 KK telah berhasil melaksanakan pemilahan sampah. Secara keseluruhan, kegiatan PPAM di Kab Bekasi telah mencapai target 20% KK memilah sampah berdasarkan nama dan alamat.
Muslich merinci, target ini setara dengan 5.672 KK dari total 28.169 KK di wilayah dampingan yang mencakup lima desa dan satu kelurahan di Kec Cibitung.
Ditambahkan Muslich angka pemilahan KK ini sangat berkontribusi pada pengurangan sampah dari hulu ke hilir.