Tolong!! Kotoran Ternak Bebek Cemari Lingkungan Warga Sari Cikawung

Bandung Qjabar – Warga masyarakat Mekar Sari Cikawung RW 09 Kelurahan Warga Mekar Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung merasa resah dan terganggu dengan adanya kegiatan ternak bebek di tengah-tengah pemukiman.

“Kami masyarakat Mekar Sari Cikawung RW 09 Kelurahan Warga Mekar, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung merasa resah dan terganggu dengan adanya ternak bebek di tengah pemukiman kami. Kami merasa terganggu karena aktivitas ternak bebek itu diikuti dengan pakan ikan lele yang menghasilkan bau tidak sedap” ujar Warga yang menyampaikan aspirasinya.

“Kami pun sempat mengeluhkan ini ke Bhabinkamtibmas dan Lurah Warga Mekar namun dibiarkan saja karena mereka menganggap hal yang biasa. Tentu kami kecewa terjadinya pembiaran, karena kami warga yang merasakan dampak negatifnya. Apalagi bila setelah hujan bau yang ditimbulkan sangat menyengat dan membuat tidak nyaman untuk bernapas.”

Ternyata pemilik peternakan tersebut adalah seorang Ketua RW dan rekannya, mereka berdalih bahwa mereka memiliki izin warga dan juga Dinas Peternakan serta Dinas Lingkungan Hidup.

Kami berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan menutup atau mengalihkan peternakan tersebut tidak berada di lingkungan pemukiman kami, ujar Hamdan Mubarok selaku Ketua RT 02/ 09 Mekar Sari Warga Mekar Baleendah Kabupaten Bandung.

“Melalui Bapak Camat, Bupati Bandung atau pejabat lainnya yang memiliki wewenang, kami berharap mendapatkan penyelesaian terkait masalah ini sesuai dengan apa yang warga masyarakat harapak yaitu berada di lingkungan yang sehat dan bersih”

“Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh ternak bebek. warga merasa terganggu oleh bau tidak sedap, apalagi dibarengi oleh pakan lele serta limbah yang dihasilkan dari kandang tersebut, bau menyengat sangat mengganggu kenyamanan, terutama pada malam hari saat angin bertiup lebih kencang,” katanya

Dia juga menegaskan, kalau usaha peternakan tidak ada yang melarang, silahkan aja tapi iya di tempatkan pada lokasi yang tidak meresahkan warga setempat.

“Kita tidak ada usil pada teman teman yang berusaha, tapi sesuaikan pada tempat tanpa merugikan warga,” tegasnya.

Dia juga berharap, seharusnya Kelurahan warga mekar bisa memperhatikan hal ini dan peduli terhadap kebersihan lingkungan dan warganya.

“Kelurahan ini sebagai aparat pemerintahan, dan mengerti keadaan masyarakat setempat, semoga aja Kelurahan cepat bertindak untuk mengatasi ini,” harapnya.

 

 

 

 

Reporter: Yun.s

 

 

 

MISHEL MISHEILA: Dari Sorot Layar ke Sorot Keadilan

Kota Tasik Qjabar – Di tengah hiruk pikuk dunia hiburan, nama Mishel Misheila pernah bersinar terang. Mantan model majalah, aktris layar lebar, dan penyanyi ini dikenal lewat peran-perannya yang berkarakter kuat, mulai dari film “JUBLEG”, “CITA-CITAKU”, hingga “JANGAN PENJARAKAN BAPAKU.”

Namun siapa sangka, perempuan yang bernama asli Nuri Tri Handayani ini kini memilih jalur yang jauh berbeda, dunia hukum dan keadilan. Sabtu 18 Oktober 2025.

Lahir di Tasikmalaya dan besar di lingkungan sederhana di Jl. Padasuka, Nagrak, Mishel adalah anak pertama dari pasangan Bapak Jaja Sudrazat dan Ibu Ida Rostinda. Ia tumbuh dengan semangat mandiri, disiplin, dan pantang menyerah, sikap yang membentuk dirinya menjadi sosok tangguh di setiap peran yang ia jalani, baik di depan kamera maupun di balik meja hukum.

Kini di usianya 34 tahun, Mishel tengah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Mayasari Bakti. Ia tak sekadar belajar, tapi juga terjun langsung menjadi asisten advokat di Tasikmalaya, menyiapkan langkah menuju cita-cita barunya: menjadi seorang advokat profesional.

“Dulu saya menyalurkan ekspresi lewat peran. Sekarang, saya ingin menyalurkan nurani lewat pembelaan,”
tutur Mishel dengan sorot mata yang penuh keyakinan.

Keputusannya menempuh jalan hukum bukan berarti meninggalkan dunia seni. Bagi Mishel, keduanya saling melengkapi,seni membentuk empati, sementara hukum menegakkan nurani. Ia percaya bahwa suara keadilan juga bisa lantang dibawakan oleh perempuan yang berani melangkah.

Dalam dunia film, ia dikenal lewat karya-karya di bawah PH Angga Zidane, termasuk film “FIGURE ANTAGONIS” dan “MERANGKUL BUKAN MEMUKUL.”
Sementara di layar pendek, perannya sebagai Kuntilanak di film “DIGODA SETAN” (ShadegaTV) memperlihatkan kemampuan aktingnya yang intens dan totalitas penuh.

Kini, dengan berat badan 54 kg dan senyum yang khas, Mishel tetap tampil percaya diri dalam setiap langkah hidupnya.

Dari lampu sorot panggung ke sorot lampu ruang sidang, ia membuktikan bahwa perubahan bukan bentuk mundur, melainkan bentuk pendewasaan dan panggilan hati.

“Hidup ini bukan tentang siapa yang paling lama bertahan di satu panggung,
tapi siapa yang berani menciptakan panggung baru untuk dirinya sendiri.”

 

Reporter:Jep

Kades Margaluyu, Bonus Produksi Dialokasikan Untuk Peningkatan Jalan Gang

Bandung Qjabar – Pemerintah Desa Margaluyu Kecamatan Panganlengan Kabupaten Bandung, Optimalkan program Bantuan Produksi Panas Bumi dari Program Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna.

Menurut H. Rohimat S.Ip menuturkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi bantuan Panas Bumi yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Bandung, Ujarnya Pada Sabtu 18 Oktober 2025.

” Semoga Program Bonus Produksi Panas Bumi bisa dilaksakan secara terprogram setiap tahun Anggaran, “.

Disamping dirasakan langsung manfaatnya oleh warga masyarakat, program ini dapat dilihat langsung pembangunannya dilingkungan warga, Tuturnya.

Program Bonus Produksi panas Bumi di Desa Margaluyu di implementasikan terhadapa pembangunan Jalan Gang, diantaranya yang berlokasi di RW 03, 04,09 dan 14 Desa Margaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.

” Masih banyak jalan jalan gang yang ada di wilayah Desa Margaluyu yang kondisinya rusak, mudah mudahan dengan adanya Program Peningkatan Infrastruktur yang dibiayai Bonus Produksi Panas Bumi, kondisi tersebut dapat segera teratasi dan terealisasikan, “.

Kami dari Pemerintah Desa Wargaluyu atas nama warga masyarakat mengucapkan terimakasih Kepada Bapak Bupati BEDAS, Kang Dadang Supriatna, semoga dimasa Kepemimpinan Beliau Kabupaten Bandung lebih Maju dan Lebih Bedas lagi, Pungkas Rohimat.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

H Yod Mintaraga Kembali Gelar Reses Di Dapil XV Dengan Tema Perlindungan Terhadap Anak

Kota Tasikmalaya, Qjabar – Bertempat di Rumah Makan Saung Sambel Hejo pada Sabtu (19 Oktober 2025) Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H Yod Mintaraga, MPA kembali menggelar reses yang mengambil tema Perlindungan Terhadap Anak Untuk Peningkatan SDM Yang Berdaya Saing.

Dalam wawancaranya H Yod mengatakan Reses yang pesertanya merupakan Kader Partai Golkar Dapil XV(Kota dan Kabupaten Tasikmalaya) ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi masyarakat.

Perda tentang Anak ini belum sepenuhnya dipahami oleh lapisan masyarakat, termasuk aparat.

Dan tadi menurut Ketua KPAID Kota Tasikmalaya masih banyak pelanggaran-pelanggaran, yang paling prihatin kalau terjadi kekerasan terhadap seorang anak Bapaknya enggan melaporkan kepada yang berwajib Padahal ini dilindungi oleh aturan.

Jadi reses ini untuk bagaimana Perda ini bukan hanya tumpukan kertas tapi bisa dilaksanakan sebaik-baiknya.

Lebih lanjut dia mengatakan harapannya Perda ini harus dilaksanakan agar kehidupan bisa menjadi tertib aman.

 

 

 

Reporter : Irfan

 

 

 

 

Atasi Banjir Sungai Cigede Lamajang, PRIMA Pasang Tanggul Beronjong Sepanjang 75 Meter

Kab.Bandung Dayeuhkolot Qjabar – Aksi sosial Prima Lamajang melakuka pemasangan tanggul dari beronjong sepanjang 75 meter di bantaran sungai cigede RT 02/17 Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Sabtu (18/10/25)

Tidak kurang dari 30 relawan prima dan warga bahu membahu gotongroyong memasang beronjong dari pasir dan batu yang dimuat didalam karung untuk menahan erosi dan limpahan air sungai pada saat hujan.

Ketua Prima Lamajang, Rasyid Syawaludin menuturkan kegiatan aksi sosial ini dikerjakan secara sukarela antara prima lamajang dan warga setempat untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi bila turun hujan deras. Air sungai meluber ke perkampungan.

Panjang tanggul dari beronjong dikerjakan sepanjang 75 meter dengan tinggi tanggul sekitar 1,5 meter, tutur ketua prima.

Ibu asih warga terdampak di RT 02/17 merasa bersyukur ada aksi pemasangan tanggul Prima dari beronjong ini. Ia berharap dengan pemasangan tanggul dari beronjong ini bisa mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi saat hujan deras.Kampung Lamajang Peuntas RT 02/17 Kecamatan Dayeuhkolot yang terendam banjir besar beberapa waktu yang lalu menyebabkan beberapa kerusakan seperti kerusakan harta benda, rumah warga

“Untuk menanggulangi hal tersebut, Tokoh Masyarakat Dayeuh kolot Tri Rahmanto mengungkapkan Kampung Lamajang Peuntas membutuhkan pembabgunan tanggul untuk mengantisipasi musibah ini terulang kembali.

Tanggul atau biasa disebut bronjong ini terbuat dari tumpukan batu yang diikat atau dililit kawat untuk menahan aliran sungai yang berdekatan dengan fasilitas umum dan pemukiman.

“Kita perlu tanggul untuk menahan aliran air agar tidak sampai kepemukiman,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, ada beberapa lokasi yang perlu diperhatikan, salah satunya lokasi dan beberapa rumah warga yang berdekatan dengan bibir sungai. Walaupun banjir yang tidak besar, hal tersebut tetap akan berdampak.
“Dan beberapa rumah warga ada yang langganan banjir,” ucapnya.

Dirinya mengusulkan bronjong yang akan dibangun kurang lebih sepanjang 75 meter. Kemudian, jika memungkinkan dirinya meminta kepada Pemkab Bandung untuk melakukan relokasi terhadap rumah warga yang langganan banjir.
“Sekalian jika memungkinkan untuk merelokasi rumah warga kami yang ada di sana,” ucapnya.

Untuk dikertahui, dalam tiga tahun terakhir, banjir ini merupakan banjir terbesar dan lebih banyak masyarakat yang terdampak.

Diduga karena legal loging yang mengakibatkan debit air semakin besar seperti ini. Ditambah dengan curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir besar tersebut.

“Di tempat yang sama Kepala Desa Citeurep Entang berkesempatan meninjau langsung kelapangan, dirinya mengucapkan terima kasih kepada tim PRIMA yang dibina oleh bapak Tri Rahmanto dan masyarakat RW 17 yang pada saat ini antusias untuk melakukan gotong royong dalam pemasangan bronjong

Dengan pemasangan bronjong, ini tentunya masyarakat sangat terbantu dan merasa tenang dan terbantu jika terjadi banjir.

” Jadi dengan pemasangan bronjong ini supaya luapan air dari sungai Cigeude tidak masuk lingkungan Pemukiman warga masyarakat RW 17.” Katanya.

Saya sangat mengapresiasi kegiatan PRIMA Lamajang Peuntas yang telah berkolaborasi bergotong royong dalam melakukan antisipasi banjir memasang Bronjong penahan bantaran sungai.”Pungkas Dia.

 

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

Kang Dedi Mulyadi Hadir Sebagai Tamu Istimewa Pada Paripurna Hari Jadi Kota Tasikmalaya

Kota Tasikmalaya, Qjabar – Puncak dari rangkaian Hari Jadi Kota Tasikmalaya yang ke 24 yaitu dengan Paripurna di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya yang ada dibilangan Jati Indihiang Kota Tasikmalaya pada Jum’at (17 Oktober 2025).

Hadir pada kesempatan tersebut sebagai tamu istimewa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM.

Beliau juga menyempatkan diri untuk mendatangi berbagai lokasi yang merupakan rangkaian Hari Jadi Kota Tasikmalaya yang tepat jatuh pada hari kemarin.

Dalam sambutannya Walikota Tasikmalaya mengatakan kita sekarang hadir untuk memperingati Hari Jadi Kota Tasikmalaya yang ke 24 dalam Paripurna dan semoga kehadiran Bapak/Ibu dapat mempererat jalinan silaturahmi.

Kota Tasikmalaya lahir 17 Oktober 2001, peringatan Hari Jadi Kota Tasikmalaya hendaknya kita tidak hanya dengan ceremonial semata tetapi kita jadikan sebagai refleksi bagi seluruh elemen masyarakat.

Melalui Peringatan Hari Jadi ini kita diajak untuk kembali menengok sejarah dan kembali merajut harapan baru kedepannya.

Dengan tema santun yang menjadi jargon pada Ulang Tahun Kota Tasikmalaya yang ke 24 ini, diharapkan Tasikmalaya tidak hanya berkembang secara fisik tetapi juga tumbuh secara nilai.

Peringatan Hari Kota Tasikmalaya memperingati nuansa yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana tahun sebelumnya di laksanakan di Balekota saja tetapi tahun sekarang dilaksanakan lebih luas yaitu di seluruh Kecamatan dengan agenda Raksa Budaya Santun.

Dedi Mulyadi mengatakan bahwa efesiensi anggaran harus sesuai dengan porsi yang ada di daerah masing-masing.

 

 

 

 

Reporter : Irfan