Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung Gelar Seni budaya Bukan Hanya Di Desa Panyirapan Saja, Desa Mekarsari Juga Menggelar

Kab.Bandung Qjabar – Dalam Roadshownya Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung bukan hanya di Desa Panyirapan saja, Desa Mejarsari Kecamatan Pasirjambu juga menggelar seni budaya (18/10/2025).

Mengawali pagelaran seni budaya di Desa Mekarsari dengan “Hajat Huluwotan” yang merupakan kesenian sunda yang sudah menjadikan tradisi turun temurun sesepuh Desa Mekarsari, ini sebagai ungkapan syukur atas limpahan air dan hasil bumi dari Allah Subhannawata’alla, setelah itu dilanjutkan dengan lengser, sebagai simbol penghormatan, kemudian, jaipong dan ditutup dengan rampak.

Penampilan ini merupakan tradisi, kreatifitas, inovasi dalam seni budaya yang harmoni, yang disaksikan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Kabudayaan, Hermiyati Asri, juga dihadiri oleh Kepala Desa Mekarsari, Feri Januar Pribadi dan unsur lainnya serta masyarakat yang antusias menyaksikan pagelaran seni budaya sunda tersebut.

Dalam pagelaran seni budaya tersebut, Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung mensosialisasikan tiga inovasi unggulan yang menjadi simbol kebangkitan pelestarian seni budaya. Sapa Pesona Budaya Bedas, yaitu sebagai ruang interaksi antara masyarakat dan budaya lokal, ini agar nilai luhur tidak sekedar diceritakan tetapi benar – benar bisa dirasakan bersama.

Musium Digital Sejarah (MDS), yani jembatan antara masa lalu dan masa kini, yang menghadirkan sejarah Bandung dalam bentuk digital yang bisa disentuh, dilihat dan dipelajari oleh generasi muda. Sadaya Bedas (Sistem Database Aset Budaya), adalah aplikasi modern yang mengabadikan setiap data, setiap situs dan setiap peninggalan budaya agar tetap hidup dalam sistem ysng aman dan terkelola.

Dengan adanya pagelaran seni budaya ini, Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung, menegaskan, bahwa budaya adalah merupakan perekat kebersamaan, sekaligus fondasi pembangunan yang berkelanjutan, maka dengan semangat Bedas Baraya (Bersatu, Berdaya dan Lestari), masyarakat dan pemerintah bersama – sama untuk menjaga warisan leluhur nenek moyang kita agar tetap hidup dan berkembang terus.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung Bersama Desa Panyirapan Gelar Seni Budaya Baraya Bedas

Kab.Bandung Qjabar – Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung bersama Pemerintah Desa Panyirapan gelar Seni Budaya Baraya Bedas, dengan tema “Harmoni Tradisi, Inovasi dan Semangat Bedas Baraya, dilaksanakan di Desa Panyirapan, Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung (18/10/2025).

Seni budaya tersebut menampilkan, Debus, Pencak Silat, Kesenian Beduk Biru serta seni budaya lainnya, Pagelaran Seni Budaya Baraya Bedas di Desa Panyirapan menjadi pusat perhatian masyarakat, turut hadir dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung, melalui Sekretarisnya,Agus Ismail Danuningrat, ST., MM, Kepala Desa Panyirapan, H. Dadang Sihabudin Latip S. Ag,BPD, Camat Soreang, Drs. H. Haris Taufik, serta unsur lainnya, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta seluruh masyarakat yang ada diwilayah Desa Panyirapan dan luar Desa Panyirapan untuk menyaksikan gelar seni budaya, ada “Tiga Inovasi Unggulan Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung sebagai simbol kebangkitan budaya.

Diantaranya Pesona Budaya Bedas, wadah interaksi antara masyarakat dan budaya lokal, yang menghadirkan pengalaman budaya yang dapat dirasakan langsung, Musium Digital Sejarah (MDS), inovasi digital yang menghadirkan perjalanan sejarah Bandung secara interaktif, mudah diakses dan ramah generasi muda, Sadaya Bedas (Sistem Database Aset Budaya) sistem modern yang mencatat, menyimpan dan mengelola data budaya agar terlindung dan tetap lestari.

Dalam hal ini Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung menegaskan bahwa, melalui “Semangat Bedas Baraya” , masyarakat diajak untuk bersama – sama menjaga, melestarikan dan mengembangkan budaya sebagai identitas serta kebanggaan daerah.

Dan dengan adanya pagelaran seni budaya di Desa Panyirapan ini, pemerintah daerah kembali menegaskan komitmennya, bahwa budaya bukan hanya warisan saja, tetapi juga sebagai sumber kekuatan untuk masa depan yang lebih “BEDAS”.

 

 

Reporter : Yun.s