Kabupaten Tasikmalaya, QJabar, – Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Tasikmalaya (KMRT) memperingati Dies Natalis ke-21 dengan menggelar diskusi publik bertema “Merajut Integritas, Meneguhkan Peradaban: Diseminasi Pergerakan Anti Korupsi demi Tasikmalaya Bersih Korupsi”.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Pendopo Baru Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (14/12/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah aktivis KMRT, mahasiswa, serta elemen masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap isu tata kelola pemerintahan, integritas kepemimpinan, dan upaya pencegahan korupsi di daerah. Peringatan hari jadi ke-21 ini menjadi momentum refleksi perjalanan panjang KMRT dalam mengawal kebijakan publik serta memperjuangkan kepentingan rakyat di Kabupaten Tasikmalaya.
Diskusi publik menghadirkan empat narasumber dari latar belakang akademisi, birokrasi, dan aktivis sosial. Dadi Abdulhadi, Dosen Fakultas Hukum Universitas Mayasari Bakti, menyampaikan materi mengenai analisis hukum dalam kebijakan publik. Ia menekankan pentingnya landasan hukum yang kuat serta konsistensi penegakan aturan sebagai kunci utama dalam mencegah praktik korupsi di lingkungan pemerintahan.
Sementara itu, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tasikmalaya, Andri Permadi, membahas mengenai identifikasi benturan kepentingan dalam kepemimpinan. Menurutnya, konflik kepentingan sering kali menjadi celah terjadinya penyalahgunaan wewenang apabila tidak diawasi dan dikelola secara transparan dan akuntabel.
Narasumber lainnya, Zamzam Zamaludin selaku aktivis sosial, menyoroti peran penting masyarakat sipil dalam gerakan anti korupsi. Ia menegaskan bahwa pengawasan publik dan partisipasi aktif masyarakat merupakan elemen penting dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
Presiden Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Tasikmalaya, Ahmad Ripa, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Dies Natalis ke-21 KMRT bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan ajang konsolidasi gerakan untuk memperkuat komitmen perjuangan melawan korupsi. Ia menegaskan KMRT akan terus berperan sebagai mitra kritis pemerintah sekaligus corong aspirasi rakyat.
“Korupsi merupakan ancaman serius bagi pembangunan dan keadilan sosial. Melalui diskusi publik ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran kolektif serta mendorong generasi muda agar berani terlibat aktif dalam gerakan anti korupsi demi masa depan Tasikmalaya yang lebih bersih dan berkeadaban,” ujar Ahmad Ripa.
Diskusi berlangsung secara interaktif dengan sesi tanya jawab yang melibatkan peserta. Berbagai pandangan, kritik, dan gagasan disampaikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya.
Melalui peringatan Dies Natalis ke-21 ini, KMRT berharap nilai-nilai integritas, transparansi, dan akuntabilitas dapat terus diperkuat dan dijadikan budaya bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya. (day)









