Kota Tasikmalaya Qjabar – Bertempat di Hotel Grand Metro dibilangan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya berlangsung Rapat Koordinasi untuk Pemekaran Tasik Utara yang dihadiri oleh Akademisi dari UNPAD dan Asda 1 Kabupaten Tasikmalaya Drs Nana Heryana MM Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tasikmalaya, serta para Camat yang pada wilayah yang akan dimekarkan pada Selasa (17 Desember 2024).
Dalam Rencana Awal atau yang biasa disebut Ranwal direncanakan akan ada 9 Kecamatan akan dimekarkan menjadi Katara(Kabupaten/Kota Tasikmalaya Utara).
Dalam keterangannya Nana mengatakan bahwa ini merupakan rencana awal yang mana pelaksanaan Daerah Otonomi Baru (DOB) wilayah Tasik Utara. Ini kajian untuk Prakapasda, dimana setelah nanti hasil kajian-kajian ini sebagai bahan untuk bagaimana melihat kapasitas daerah apakah ini layak atau tidaknya menjadi ibukota baru atau tidak dan sekarang ini merupakan tahapan awal.
Dan setelah selesai FGD ini akan ada nota kesepakatan antara Dewan dengan Pemerintah Daerah. Lebih lanjut dia mengatakan Tasik Utara ini merupakan salah satu wilayah yang layak untuk dikembangkan tapi mungkin kami dari dasar ini untuk membangun nota kesepakatan dengan seluruh inventarisir aset, SDM, kewilayahan yang ada, seluruh kecamatan ini sudah pas atau tidak. Dari hasil ada kajian yang diberikan oleh Konsultan dari Universitas Padjadjaran apakah ini layak atau tidak menjadi Kabupaten atau tidak. Nanti ada alternatif lain, bisa menjadi kota atau tidak.
Skornya sendiri harus ada 400 yang harus dicapai oleh Pemerintah Kabupaten yang baru itu dan ini merupakan penilaian kapasitas daerah nya, kemampuannya, dan nanti akan dilihat juga apakah kecamatan yang ada di DOB mempengaruhi tidak ke Kabupaten induknya. Ini baru penyampaian data-data. Cakupan wilayah yang ada seharusnya sampai 10 Kecamatan kalau melihat cakupannya.
Ke 9 wilayah tersebut adalah Sukaratu, Cisayong, Sukahening, Rajapolah, Jamanis, Ciawi, Sukaresik, Kadipaten, Pageurageung.
Disinggung masalah pusat pemerintahan kemungkinan akan di wilayah Ciawi dan Jamanis.
Reporter : Irfan