Kabupaten Bandung Qjabar – Pagelaran budaya daerah baraya bedas, dalam rangka Milangkala Desa Mekarmaju ke 41 adalah acara tahunan peringatan hari jadi desa yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Pasirjambu.
Pada tahun 2025, Milangkala ke-41 Desa Mekarmaju mengusung tema ” Bersama Menjaga Ragam Budaya” yang berarti mengembangkan karya seni untuk kemajuan desa agar terjaga kelestariannya, dengan berbagai kegiatan seperti menampilkan produk khas desa Mekarmaju yaitu pandai besi , gerakan pangan murah, penampilan seni dan budaya, serta tabligh akbar sebagai bentuk syukuran dan penghormatan jasa pendahulu desa.Terkait Milangkala Desa Mekarmaju ke-41 yang disinggung, acara ini dilangsungkan dengan semangat dan kebersamaan warga, yang tampak dari berbagai kegiatan meriah dan penuh antusiasme.
Dikatakan kepala desa Mekarmaju Usep Bunyamin pada Milangkala desa Mekarmaju yang ke 41 ini mengambil tema “Bersama menjaga ragam budaya” di Desa Mekarmaju mengacu pada upaya bersama masyarakat desa untuk melestarikan dan merawat berbagai kekayaan budaya yang ada di daerahnya, khususnya dalam rangka memperingati hari jadi Desa Mekarmaju ke-41. Acara tersebut menjadi wadah penting bagi warga untuk menampilkan kebudayaan dan keterampilan lokal sebagai bagian dari menjaga keberagaman budaya daerah tetap hidup dan berkembang di tengah tantangan zaman modern. Ini menandakan semangat gotong-royong dan kepedulian warga dalam merawat tradisi dan identitas kultural mereka agar tidak punah, sekaligus mempererat persatuan masyarakat desa.
Pengembangan pandai besi di Desa Mekarmaju merupakan salah satu potensi utama desa yang telah berlangsung secara turun-temurun dan menjadi sentra home industri pandai besi di wilayah Bandung Selatan.
Desa Mekarmaju menghasilkan berbagai produk besi berkualitas, seperti golok, linggis, cangkul, parang, dan alat-alat pertanian lainnya yang produknya tersebar hingga ke Pulau Sumatera dan telah mampu bersaing di tingkat nasional.
Kepala Desa Mekarmaju menyebutkan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) pandai besi terus didorong melalui promosi produk unggulan yang sudah terdaftar di e-katalog nasional. Selain itu, Desa Mekarmaju juga memanfaatkan potensi ini dalam pengembangan desa wisata dengan fasilitas seperti homestay dan workshop, serta beberapa program pelatihan untuk meningkatkan skill produksi dan pemasaran, termasuk digital marketing melalui kegiatan eduwisata pandai besi.
Di Desa Mekarmaju, terdapat berbagai UMKM yang menjadi sumber perekonomian utama desa. UMKM yang paling dominan adalah kerajinan pandai besi, yang telah menjadi tradisi turun-temurun. Produk UMKM ini meliputi alat-alat dari besi seperti golok, linggis, cangkul, parang, dan alat pertanian lainnya. Produksi pandai besi ini tersebar di delapan dari 14 RW di desa tersebut dan sudah mampu menembus pasar nasional serta mengekspor hingga ke Pulau Sumatera.
Selain pandai besi, UMKM lain di Desa Mekarmaju juga berkembang di sektor peternakan, pertanian, dan sektor wisata desa. Desa ini memiliki program pengembangan wisata berbasis eduwisata pandai besi yang menggabungkan pelatihan produksi kerajinan besi dan digital marketing, sehingga dapat meningkatkan daya saing pelaku UMKM dan menarik wisatawan.
Beberapa produk UMKM di desa ini juga sudah terdaftar di e-katalog nasional, yang menunjukkan kemajuan dan pendampingan yang berkelanjutan dari pemerintah dan lembaga pendukung.Ada pula BUMDes Maju Abadi yang memproduksi dan menjual cangkul dengan kapasitas produksi besar, yakni sekitar 38.000 buah per tahun, sebagai bagian dari usaha memperkuat ekonomi lokal melalui UMKM terorganisasi. Desa Mekarmaju terus dikembangkan sebagai sentra UMKM yang mandiri dengan dukungan pelatihan, pemasaran digital, serta pengembangan fasilitas wisata dan produksi
Semoga dengan Milangkala desa Mekarmaju ka 41 ini desa Mekarmaju lebih maju dan masyarakatnya sejahtera melalui produk UMKM pandai besi.
Tidak lupa desa Mekarmaju mempunyai produk ” Marangi” yaitu kerajinan tangan khas desa Mekarmaju yang berbetuk kain sarung, kami juga disini menampilkan berbagai kesenian daerah.
Reporter : Yun.s










