Kepergok Oknum Guru MIN Lakukan Hubungan Seksual Yang Bukan Muhrim

Kota Tasik Qjabar – Oknum Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri 1 di wilayah Tamansari Kota Tasikmalaya, tercoreng dengan sikap tidak pantas untuk di tiru sehingga membuat nama Guru di MIN 1 jadi sorotan publik, Pasalnya Oknum guru kepergok lagi melakukan hubungan seksual yang bukan muhrimnya.

Peristiwa tersebut hampir Dua minggu lalu di rumah kediaman istri yang bukan muhrimnya, di kampung Cibangun kelurahan Ciherang kecamatan Cibeureum, awalnya masyarakat sering melihat kecurigaan karna oknum Guru tersebut sering datang ke rumah istri yang di duga simpanan, padahal istri tersebut belum lama di tinggal kan suaminya meninggal yang belum 100 hari.

Berdasarkan info yang di dapatkan, oknum guru yang berinisial (O) melakukan hubungan seksual di waktu siang hari, pada saat warga pada aktivitas.

Sehingga bikin heboh warga setempat dengan adanya peristiwa tersebut, oknum Guru sempat di amankan dan di komunikasi kan dengan pihak keluarga nya namun tidak menanggapi.

Warga pun sempat merekam dengan handphone melalui video saat mendobrak pintu kamar di rumah kediaman istri pelaku. bahkan oknum Guru sempat minta di hapus video tersebut karna mereka akan bertanggung jawab untuk di nikahkan, “ujar Sala satu Warga

Saat di konfirmasi ke pihak sekolah oknum tersebut tidak ada di sekolah, bahkan pihak kami sulit untuk mendapatkan informasi.

Pihak Qjabar akan melakukan Kompirmasi dengan pihak Kemenag Kota Tasikmalaya terkait adanya Oknum guru melakukan hubungan di luar Nikah. “Pungkasnya.

 

Reporter:Dit

PKB Kabupaten Bandung Kembali Berduka, Kang DS : Insya Allah Ridwan Husnul Khatimah

KAB BANDUNG Qjabar – Duka kembali menyelimuti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bandung. Ridwan Sukmana bin Moh Aye Sukmana, kader PKB Kecamatan Rancabali, telah berpulang, meninggalkan kesedihan mendalam bagi seluruh keluarga besar PKB.

Kepergian Ridwan menjadi pukulan kedua bagi PKB Kabupaten Bandung setelah sebelumnya kehilangan anggota DPRD Kabupaten Bandung Fraksi PKB Dapil 1, almarhumah Tiktik Kartika binti KH Muh Uyekh Balukia.

Bupati Bandung sekaligus Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung Dadang Supriatna, langsung melaksanakan takziyah dan menemui keluarga besarnya begitu mendapatkan kabar Ridwan meninggal dunia.

Usai apel pagi bersama ASN Pemkab Bandung di Lapangan Upakarti, Bupati Bandung langsung melaksanakan takziyah ke salah satu rumah sakit, tempat almarhum sempat dirawat.

“Kami atas nama pribadi dan juga keluarga besar PKB Kabupaten Bandung menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum. Tentu kami sangat kehilangan atas kepergian almarhum,” ujar Bupati Dadang Supriatna usai melaksanakan takziyah, Senin (4/8/2025).

Bupati yang akrab disapa Kang DS itu menyebut kepergian Ridwan Sukmana merupakan kehilangan besar bagi PKB Kabupaten Bandung. Doa dan harapan terbaik dipanjatkan untuk almarhum agar diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

“Insya Allah almarhum husnul khatimah. Semoga almarhum ditempatkan di surga-Nya Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan. Aaaamiin,” kata Kang DS.

Selain menjadi kader dan sempat menjadi calon anggota legislatif (caleg) PKB dari dapil 1 serta Korcam Bedas, semasa hidupnya Ridwan juga dikenal sebagai pengusaha kopi. Ia memiliki usaha yang sangat terkenal yakni Koboy Tjipelah Kopi.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

 

Diky Candra,Gerak Cepat Tinjau langsung Warga Prasejahtera di Tamansari

TASIKMALAYA — Wakil Walikota Tasikmalaya Raden Diky Candra Negara mengunjungi warga prasejahtera di
di Kampung Sindangsari RT 03 RW 05 Kelurahan Setiamulya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.Itu sesuai komitmennya untuk melayani masyarakat.

Diky Candra tak hanya mengunjungi untuk memberikan bantuan saja, namun, juga untuk mendengar keluh kesah masyarakat.

Dirinya menilai keluhan masyarakat itu bagian dari aspirasi yang harus diserapnya.Sehingga, ia bisa langsung memikirkan solusi untuk segala kesulitan yang disampaikan masyarakat Kota Tasikmalaya.

“Saya selalu ingin melihat langsung kondisi warga prasejahtera,kurang afdol kalau tidak ditinjau langsung melihat seperti apa kondisinya.Tujuannya agar pemerintah segera bisa melakukan intervensi untuk mencari solusinya,” terang Diky.Selasa (22/07/2025).

Pasalnya, hal tersebut sebagai bentuk penuntasan permasalahan yang terjadi di beberapa wilayah Tasikmalaya,dengan anggaran yang baru berjalan sehingga belum tahu BTT, karena penguna anggarannitu harus dicek terlebihdahulu,

” Yang harus di cek itu adalah soal kepemilikan tanahnya milik siapa, program Kotaku mungkin bisa masuk kesini,dengan ijin pak Walikota,saya akan ijin menggawangi ke provinsi terkait permasalahan ini.Setelah ini saya minta Camat dan Lurah untuk duduk bersama untuk membahas masalah ini di ruangan, (Bale Kota),”terangnya.

Masih banyak keluarga prasejahtera yang tidak menerima bantuan secara rutin padahal kondisinya sangat membutuhkan.

Itulah yang membuat Diky ingin memastikan langsung kondisi masyarakat Tamansari.
Sehingga, bantuan yang dikucurkan pemerintah benar-benar bisa tepat sasaran.

Dengan sepetak tanah peninggalan orang tuanya yang berukuran sekitar 24 meter persegi itu dihuni oleh tiga orang diantaranya Wawan, Sela,dan kakak ipar.

Terlihat,Seorang pelajar dengan wajah gugup bercucur air mata, rasa haru dan sedih melihat kondisi saat ini.Sela, yang masih duduk dikelas X SMA dekat rumahnya itu memiliki harapan besar kepada pemerintah untuk memberikan edukasi dan solusi kedepannya.

Mereka berada dalam kondisi ekonomi yang sulit dan terlihat membutuhkan bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan taraf hidup yang layak sebagaimana mestinya.

Ditengah peninjauan,diisi dengan penyaluran bantuan langsung berupa bingkisan dan sembako dari Dinas Sosial Kota Tasikmalaya,BAZNAS,Bank BJB,TK ALFABET, dan Asia Plaza.

 

Jurnalis: (dan)

Pemkab Bandung Bakal Giatkan Mitigasi Bencana Ancaman Sesar Lembang

Kabupaten Bandung Qjabar – Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih mensosialisasikan lagi terkait ancaman sesar lembang, menyusul adanya gempa berkekuaran 2,7 magnitudo yang mengguncang Kota Cimahi pada Minggu 29 Juni 2025.

Selain sosialiasi kepada masyarakat, imbuh Bupati Bandung, Pemprov Jabar juga perlu membahas secara khusus bersama pemerintahan daerah di Bandung Raya, tentang penanganan Sesar Lembang ini ke depan.

“Saya berharap kepada Gubernur maupun Sekda Jabar, harus ada sosialisasi khusus untuk mungkin setiap minggunya untuk membahas secara kewilayahan terkait Sesar Lembang. Terutama di wilayah Bandung Raya yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi termasuk Kabupaten Sumedang,” kata Bupati Bandung kepada wartawan, Jumat 4 Juli 2024.

Dalam pembahasan tersebut, imbuh bupati, nantinya dibicarakan langkah seperti apa dan bagaimana tindakan-tindakan preventif yang akan dilakukan pemerintah provinsi. Sebab menurutnya untuk sementara ini informasi mengenai Sesar Lembang baru secaralisan saja yang dibahas. Informasi terakit Sesar Lembang pun baru didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Jadi, ya kami menunggu untuk bisa berpikir bersama dan membahas secara khusus tentang penanganan Sesar Lembang ini ke depan, karena berpotensi menyebabkan gempa mencapai 7,6 Skala Richter,” ungkap Bupati Dadang Supriatna yang akrab disapa Kang DS ini.

Kendati begitu, tukas Kang DS, pihaknya selaku pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama dalam kontek apabila terjadi gempa. Seperti dengan menggelar pelatihan mitigasi bencana, pelatihan evakuasi sehingga masyarakat memperoleh informasi dan benar-benar memahami apabila gempa akibat Sesar Lembang terjadi.

“Pelatihan mitigasi bencana ini penting, terutama bagi masyarakat Kabupaten Bandung yang berdekatan atau dilintasi Sesar Lembang seperti Kecamatan Cimenyan dan Cilengkrang, termasuk juga Cileunyi,” kata Kang Ds.

Bupati Kang DS berharap gempa akibat Sesar Lembang atau megathrust ini jangan sampai terjadi. Sebab jika terjadi pergeseran Sesar Lembang, akibatnya bisa berantakan.

“Kalau Sesar Lembang ini mengalami pergeseran dan terjadi gempa 7,6 SR, saya sendiri tidak bisa menyampaikan dengan kata-kata bagaimana nanti beratakannya,” ungkap Kang DS.

Sesar Lembang adalah sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Patahan ini memanjang dari Kecamatan Padalarang KBB hingga Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang dengan panjang sekitar 29 kilometer, melewati beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Wilayah yang dilintasi Sesar Lembang di Kabupaten Bandung sendiri yaitu Kecamatan Cimenyan dan Cilengkrang.

Sesar Lembang memiliki potensi untuk menyebabkan gempa bumi berkekuatan 6,8 hingga 7 magnitudo, dengan kemungkinan pergeseran tanah sekitar 3-5 milimeter per tahun.

 

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

Gantikan Jembatan Apung Cijeruk, Pemkab Bandung Bakal Bangun Jembatan Permanen Leuwi Balem

Kabupaten Bandung Qjabar – Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau jembatan apung penghubung Kampung Cijeruk Kecamatan Bojongsoang dan Kampung Mekarsari Kecamatan Baleendah, Sabtu (24/5/2025).

Jembatan apung ini sebelumnya sempat viral karena beredar rekaman video di media sosial bahwa bagian badan jembatan ada yang patah saat banyak penyeberang berkendaraan bermotor melintasinya pada Jumat (23/5) malam. Atas kejadian ini, para pengendara yang hendak melintas di jembatan tersebut pun sempat panik.

Jembatan apung tersebut adalah milik pribadi yang dibangun oleh seorang warga dan dikomersilkan, dengan tarif Rp 2.000 per sekali lewat dan sudah berjalan selama lima tahun.

Sebagai solusinya, Bupati Bandung mengatakan sebenarnya Pemkab Bandung sudah memiliki Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan Jembatan Leuwi Balem sejak 2016 silam, di mana konstruksinya bisa dilintasi kendaraan roda empat. Jembatan rencananya dibuat permanen agar lebih menjamin keselamatan para pengendara yang menyebererangi Sungai Citarik.

Menurut bupati, jembatan Leuwi Balem tersebut rencanya dibangun agar masyarakat memiliki akses yang aman, layak, dan tidak tergantung pada fasilitas tidak resmi yang tidak terjamin keamanannya.

“Pada 2018, kami sudah mengusulkan ke Pak Gubernur Jawa Barat saat itu dan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, dengan anggaran pembangunan jembatan senilai Rp50 miliar. Tapi sampai saat ini belum ada realiasasi,” ungkap Bupati Dadang Supriatna yang akrab disapa Kang DS ini.

Lantas, imbuh Kang DS, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan agar anggaran pembuatan jematan tersebut dibagi dua dengan Pemkab Bandung.

“Kami siap saja anggarannya dibagi dua, asal pembangunannya pasti terealisasi. Alhamdulillah, setelah saya berkomunikasi langsung dengan Pak Gubernur KDM semalam, insyaAllah dalam waktu dekat jembatan permann Leuwi Balem akan kita realisasikan,” kata Kang DS.

Meskipun secara kewenangan, imbuh dia, pembangunan Jembatan Leuwi Balem ini sebenarnya kewenanyan pemerintah provinsi dan BBWS Citarum.

“Namun demi kepentingan masyarakat, kita tidak boleh saling menunggu. Yang utama adalah segera bergerak demi kesejahteraan warga,” tandasnya.

Pada kesempatan itu Bupati Bedas ini juga menegaskan, demi keselamatan pengguna, jembatan apung tersebut jangan dulu digunakan.

“Sejak awal, saya sudah menekankan, tidak boleh ada pihak perorangan atau perusahaan membangun infrastruktur publik seperti jembatan tanpa izin yang sah, apalagi kalau dikomersilkan. Hal ini sangat berisiko dan jelas membahayakan keselamatan masyarakat,” ungkap Kang DS.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

GEMAH Beberkan Dugaan Pemerasan Anggota DPRD DKI untuk Judi Sabung Ayam

JAKARTA,QJABAR.COM — Gerakan Mahasiswa Hukum (GEMAH) membeberkan dugaan pemerasan yang dilakukan Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem yang juga Wakil Ketua Komisi D Muhammad Idris untuk judi sabung ayam. Sebelumnya, Idris membantah hal tersebut.

GEMAH menyebut Idris banyak memeras jajaran kepala dinas komisi D. Tujuannya, demi mencari keuntungan pribadi untuk keperluan main judi sabung ayam.

“Idris sering memeras Kepala Dinas Bina Marga, Dinas Tata Air, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup yang anggarannya mencapai triliunan rupiah,” kata GEMAH yang tak disebutkan identitasnya, Rabu, 21 Mei 2025.

Sebelumnya, Muhammad Idris kesal dengan tudingan yang dialamatkan kepadanya soal praktik perjudian. Politisi Partai NasDem ini meminta pihak yang menuduhnya terlibat judi sabung ayam, agar membuktikan hal tersebut.

“Mau siapa pun kasih tahu saja dia, kalau ada buktinya saya judi sabung ayam, saya kasih uang Rp100 juta,” kata Idris kepada wartawan, Rabu, 14 Mei 2025.

Bahkan, Idris meminta pihak yang menuduhnya untuk segera melaporkannya secara resmi kepada aparat penegak hukum atau Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta. Ia memastikan dengan senang hati akan menghadapi laporan tersebut.

“Bilang sama mereka, ditunggu laporannya. Kalau perlu lapor ke malaikat, saya tunggu jangan pakai lama,” ucap dia.

Untuk diketahui, GEMAH telah melaporkan Idris ke Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta pada Rabu, 7 Mei 2025. Laporan tersebut terkait dugaan pelanggaran kode etik dan pidana perjudian sabung ayam.

Bayi Balita Lansia dan Ibu Hamil Terdampak Longsor Nagreg Jadi Fokus Perhatian Bunda Bedas

Kabupaten Bandung Qjabar – Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Emma Dety Permanawati meninjau lokasi bencana longsor di Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Selasa (21/5/2025).

Kunjungan Bunda Bedas Emma Dety ini sebagai bentuk kepedulian terhadap warga terdampak, guna memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik.

Emma menyampaikan rasa empatinya kepada seluruh warga yang terdampak bencana. Ia juga berinteraksi langsung dengan para pengungsi, khususnya bagi anak-anak dan perempuan,  untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi, balita, anak-anak, lansia dan ibu hamil.

Dari data sementara yang berhasil dihimpun, warga terdampak sebanyak 351 jiwa atau 95 Kepala Keluarga (KK).

“Termasuk di antaranya ada 20 balita, 5 bayi, 23 lansia dan 5 ibu hamil yang terdampak longsor ini. Penanganan terhadap kelompok rentan ini menjadi prioritas kami,” kata istri dari Bupati Bandung Dadang Supriatna ini.

Untuk itu dirinya ingin memastikan kondisi Ibu hamil, lansia dan balita terdampak untuk mendapatkan pelayanan dan penanganan agar tetap sehat.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Sosial, BPBD, serta relawan kebencanaan telah bergerak cepat menyalurkan bantuan logistik dan membuka posko darurat di wilayah terdampak.

“Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait agar bantuan cepat tersalurkan dan proses pemulihan berjalan optimal,” ujar Emma.

Ia mengapresiasi kerja cepat semua pihak dan mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih tinggi. Ia pun juga mengajak masyarakat untuk saling membantu dan menguatkan dalam masa pemulihan pascabencana ini.

Tak lupa Emma pun memberikan pembinaan kepada Kader PKK agar saling gotong royong dan melakukan pendampingan terhadap korban bencana. “Kader PKK juga bisa melakukan trauma healing kepada anak-anak terdampak,” ujarnya.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

Pasca-bencana Longsor Nagreg, BPBD Imbau Warga Sekitar Menjauh dari Lokasi Bencana

KAB. BANDUNG Qjabar – Pasca-bencana alam longsor di Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung pada Minggu malam (18/5/2025) pukul 22.30 WIB, hingga hari Rabu (21/5/2025) ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan assessment atau pendataan di lokasi bencana alam tersebut.

“Sampai saat ini, kami dari BPBD masih menunggu data dari desa maupun Kecamatan Nagreg, terkait dengan data warga yang rumahnya mengalami rusak berat akibat bencana longsor tersebut. Termasuk rumah warga yang terdampak maupun yang terancam longsor tersebut. Untuk itu, dalam pelaksanaan assessment ini data harus berasal dari desa dulu, baru kami dari BPBD melakukan verifikasi lapangan,” tutur Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama dalam keterangannya, Rabu pagi.

Pasca-bencana longsor, Uka Suska menyebutkan bahwa BPBD melalui Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi juga terus melakukan pendataan di lokasi bencana longsor.

“Melakukan pendataan atau assessment ini sambil menunggu data dari desa dan Kecamatan Nagreg. Dengan harapan datanya sinkron, sehingga desa harus mengumpulkan data KTP, KK dan sebagainya dari warga yang terdampak bencana longsor itu. Dari hasil pendataan ini nantinya dilakukan rapat penanganan lanjutan,” katanya.

Uka Suska mengatakan pasca-bencana alam longsor tersebut, Bupati Bandung melalui melalui BPBD sudah melayangkan surat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian.

“Jadi BPBD diminta oleh Pak Bupati dan dibantu PVMBG untuk melakukan kajian di lokasi longsor. Pihak PVMBG juga sudah ke lapangan untuk melakukan kajian. Saat ini, BPBD masih menunggu hasil kajian dari PVMBG untuk disampaikan ke Pak Bupati Bandung,” kata Uka Suska.

“Apakah nanti hasil kajian itu misalnya yang terancam apakah harus direlokasi atau bagaimana? Kalau harus direlokasi, nanti ada uang pengganti untuk sewa rumah dari Pemkab Bandung bagi warga yang terdampak longsor. Apakah untuk tiga bulan atau enam bulan berdasarkan usulan dari desa dan kecamatan setempat. Karena bila dilihat secara kasat mata, lokasi longsor itu sangat membahayakan. Mengingat kondisi tebing atau lereng yang longsor itu cukup curam dan tinggi,” tuturnya.

Uka Suska melihat bahwa kondisi di bagian bawah lereng itu sudah dilakukan cut and fil atau diratakan, sehingga bagian tanah labil dan menimbulkan longsor. Setelah dilakukan perataan di bagian bawah lokasi tebing yang longsor itu, katanya, kemudian dibuatkan lapangan mini soccer.

“Akibatnya kekuatan tebing berkurang dan menyebabkan longsor. Untuk itu, BPBD masih menunggu hasil kajian dari PVMBG dan berharap hari ini atau besok (Kamis 22 Mei 2025) keluar hasilnya. Bagaimana hasilnya dari PVMBG,” ucapnya.

Lebih lanjut Uka Suska mengatakan bahwa BPBD juga sudah melayangkan surat ke pihak Kecamatan Nagreg, supaya menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian longsor.

“Tetapi mereka juga pascakejadian longsor pada Minggu malam, terutama warga yang rumahnya berdekatan sudah dievakuasi ke tempat aman. Kami juga sudah menghimbau masyarakat supaya jangan mendekat ke lokasi kejadian bencana longsor tersebut. Jangan berkeliaran di sekitar lokasi longsor dan supaya mereka menjauh dari lokasi longsor,” ujarnya

Apalagi saat ini, kata dia, masih turun hujan. Apalagi berdasarkan perkiraan dari BMKG, masih ada potensi turun hujan dalam beberapa hari kedepan.

“Agar masyarakat mewaspadai dan menjauh dari lokasi longsor,” katanya.

Dikatakannya, BPBD juga akan memasang rambu-rambu bahaya ancaman bencana di sekitar lokasi bencana longsor.

“Perlu juga ada pengawasan dari aparat atau desa setempat,” katanya.

Ia menyebutkan akses ruas jalan di sekitar lokasi bencana longsor itu, yang sebelumnya tertutup material longsor dan membahayakan sudah dibersihkan dan saat ini sudah bisa dilalui kendaraan.

“Kami juga berharap pemerintah desa setempat untuk terus melakukan pengawasan kepada warga sekitar, supaya jangan mendekati lokasi longsor. Lebih baik jauh dari lokasi bencana longsor karena khawatir mengancam keselamatan,” katanya.

Uka Suska menegaskan jika melihat dari potensi ancaman longsor susulan masih ada. Apalagi sebelumnya terpantau masih ada longsoran kecil.

“Apalagi masih ada turun hujan dengan kondisi medan dan lokasi longsor yang cukup curam. Kita juga mengkhawatirkan ketika ada getaran bisa menimbulkan longsor,” katanya.

Ia menyebutkan warga terdampak semuanya sudah dievakuasi ke sejumlah tempat penampungan atau pengungsian. Mulai dari musola, madrasah, selain di rumah kerabatnya.

“Kebutuhan makan dan minum sudah dilayani melalui dapur umum yang dibantu oleh Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung. Pemkab Bandung juga memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang terdampak bencana longsor. Apabila ada keluhan dari warga bisa disampaikan melalui desa setempat, kemudian ditindaklanjuti ke BPBD,” ujarnya.

Menurutnya, penanganan bencana alam longsor di Kecamatan Nagreg itu ada kolaborasi dengan pihak OPD Kabupaten Bandung lainnya.

“Termasuk dengan kecamatan, desa dan sejumlah perusahaan lainnya yang menyatakan siap membantu untuk kebutuhan logistik dapur umum,” katanya.

Lebih lanjut Uka Suska mengatakan bahwa peristiwa serupa bencana longsor sempat terjadi di kawasan Kecamatan Nagreg beberapa tahun silam, namun berbeda lokasinya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa longsor sebuah lereng atau tebing gunung melanda Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Minggu (18/5/2025) pukul 22.30 WIB.

Dampak bencana longsor itu, Kantor Desa Nagreg Kendan dan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan atau hancur. Puluhan warga terpaksa dievakuasi dan mengungsi ke tempat aman sebagai dampak dari kejadian bencana longsor tersebut.

Bencana longsor itu dipicu oleh turun hujan deras cukup lama di kawasan tersebut sejak Minggu malam kemarin. Selain kondisi ketinggian tebing atau lereng gunung yang cukup tinggi.

Akibat kejadian longsor itu, tiga warga tertimbun material rumah yaitu Ela dan keponakannya Imel (10) dan seorang pegawai desa yang sedang piket di Desa Nagreg Kendan. Ketiga korban berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cikopo Cicalengka untuk mendapatkan penanganan medis.

 

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

Bupati Dadang Supriatna Tinjau Lokas Bencana Longsor di Desa Nagreg Kendan Kabupaten Bandung

KAB. BANDUNG Qjabar – Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau lokasi bencana longsor yang menimpa Kantor Kepala Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025).

Peristiwa longsor yang terjadi pada Minggu malam (18/5/2025) pukul 22.30 WIB itu, menimpa Kantor Kepala Desa Nagreg Kendan sampai hancur atau rusak parah. Selain itu sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, termasuk kendaraan roda empat dan roda dua tertimbun material longsor.

Bupati Dadang Supriatna berusaha untuk melakukan penanganan atau evakuasi pasca bencana longsor tersebut. Yaitu dengan menginstruksikan jajaran personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung. Penanganan pascalongsor pun dibantu dari jajaran personel Basarnas Bandung, TNI, Polri, Forkopimcam Nagreg, para relawan dan pihak lainnya.

“Hari ini saya berada di Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg, yang saat ini kena musibah longsor. Sehingga Kantor Desa Nagreg Kendan terlihat ambruk dan mengalami rusak parah,” kata Bupati Dadang dalam keterangannya saat berada di lokasi bencana longsor Desa Nagreg Kendan.

Pascaperistiwa bencana longsor itu, Bupati Dadang melaksanakan berbagai langkah. Pertama penanganan evakuasi sudah dilakukan. Kedua, ia berharap, Kepala Desa Nagreg Kendan segera mengambil langkah supaya pelayanan tidak terhenti, maka harus disiapkan kontrakan untuk tempat sementara pelayanan Kantor Desa Nagreg Kendan kepada masyarakat.

“Supaya pelayanan tetap.berjalan,” harap Bupati.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna menyebutkan, dampak bencana longsor itu, tiga warga mengalami luka-luka dan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Cikopo Cicalengka.

“Dua orang sudah pulang dan satu orang masih penanganan di rumah sakit,” kata Kang DS.

Ia juga menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung untuk segera membersihkan material longsor yang menutupi ruas jalan supaya tidak menganggu dalam penanganan pascabencana longsor tersebut.

“Untuk 60 unit atau 60 rumah yang berada di sekitar lokasi longsor yang terancam untuk segera dievakuasi dan nanti dipersiapkan bagaimana langkah-langkah selanjutnya,” ujarnya.

Kang DS mengatakan titik lokasi bencana longsor itu persis di belakang Kantor Desa Nagreg Kendan. Sekitar lokasi longsor ada lapangan mini soccer dan fasilitas olahraga lainnya juga turut tertimbun material longsor.

“Enam rumah warga terkena dampak dan tertimbun material longsor, yang saat ini sudah dievakuasi para penghuninya. Ada juga 60 rumah yang terancam dalam peristiwa longsor itu, sehingga kita akan cari solusi. Apakah yang 60 rumah ini direlokasi atau memang warga ini ada lokasi lain dengan kerabat terdekatnya. Tetapi yang jelas 60 rumah yang terancam itu harus segera dievakuasi,” tuturnya.

Kang DS menyebutkan untuk enam rumah atau enam kepala.kekuarga yang terkena dampak longsor nantinya akan dipersiapkan rumah kontrakan.

“Termasuk Kantor Kepala Desa Nagreg Kendan harus segera pindah dan mencari kontrakan, supaya pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Sambil menunggu pembangunan kembali dan lain sebagainya,” ujarnya.

Kang DS bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung bersama Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung akan melakukan langkah-langkah kedepan, apa yang harus dilaksanakan.

“Dalam proses penanganan evakuasi terdampak longsor ini, saya menginstruksikan Dinas PUTR untuk membersihkan material atau alur jalan yang tertimbun material longsor,” ujarnya.

Kang DS juga menginstruksikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung untuk mengecek lokasi longsor yang berada di belakang Kantor Kepala Desa Nagreg Kendan itu untuk mengantisipasi bencana longsor susulan.

“Apakah masih ada potensi gerakan tanah atau sudah reda, nanti kita bicarakan. Apakah lokasi longsor ini diratakan atau seperti apa, nanti kita lihat. Yang jelas pada hari ini, kita menyelamatkan dulu nyawa manusia atau masyarakat yang harus kita antisipasi dan selamatkan,” ujarnya.

Untuk penanggulangan bencana longsor itu, Kang DS menyiapkan alat berat berupa buldozer, backhoe dan dump truk dari Dinas PUTR Kabupaten Bandung.

Menurutnya, kegiataan pendidikan atau belajar mengajar di sekolah yang berdekatan dengan lokasi longsor untuk sementara dipindahkan atau dialihkan dulu karena berada di daerah ancaman.

“Untuk pindah ke lokasi yang aman, sehingga tidak ada kekhawatiran dalam kegiatan belajar mengajar,” katanya.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

Tanggul Air Situ Nagrog Jaya Jebol,Wilayah Desa Sukamulya Terendam Banjir.

Subang -QJabar.Com| Pemerintahan Desa Sukamulya mendapat laporan bahwa telah terjadi banjir di wilayah Desa Sukamulya Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang,Minggu 18/042025.

Kejadian tersebut akibat jebolnya pintu tanggul air Situ Nagrog Jaya dan diperkirakan sekitaran pukul 09,30 WIB,hal ini membuat banyak rumah warga yang terendam air tepatnya di lokasi RT 24,25 dan Saradan blok 12 A dan B sampai wilayah lainnya.

 

kejadian tersebut membuat warga panik untuk menyelamatkan serta mengevakuasi barang berharga lainnya.

Amar,Atas nama pribadi dan pemerintahan Desa Sukamulya dirinya menyatakan prihatin atas kejadian yang menimpa warganya,dampak dari jebolnya tanggul pintu air membuat banyak rumah terendam banjir.

Menyikapi kejadian tersebut bahwa pihak pemerintahan Desa Sukamulya sudah berkoordinasi sekitar 2-3 tahun kebelakang dengan pihak terkait bahwa situ Nagrog harus segera di normalisasi.tapi sampai sekarang masih belum ada jawaban apalagi realisasi untuk normalisasi,terangnya.

Begitu pula halnya pihaknya bersama warga memohon kepada pemerintahan Kabupaten Subang khususnya kepada Bupati Subang untuk mempercepat memberikan bantuan melalui dinas terkait memperbaiki tanggul yang jebol juga proses normalisasi di realisasikan,ucapnya.

“Khususnya, kepada Gubernur Jawa Barat dan Bupati Subang Memohon agar perbaikan pintu tanggul yang jebol serta normalisasi situ segera di realisasi agar tidak terjadi hal yang lebih buruk lagi”,ungkapnya!

Sebelumnya saluran ini sudah di bagikan melalui titik lokasi yang lain,tapi akibat kondisi pintu air sudah kurang memadai di tambah debit air tinggi akibat sering di guyur hujan,maka terjadilah tanggul(Pintu Air)jebol.

Sekarang pihaknya sudah berkordinasi dengan Kecamatan dan Alhamdulillah dari pihak BPBD siap memberikan pertolongan,Pungkas Amar.

 

Reporter:Lis,S