Gercep Atasi Banjir Dayeuhkolot, Warga Dayeuhkolot : Terima Kasih Pak Bupati

KAB BANDUNG Qjabar – Bupati Bandung Dadang Supriatna, kembali menunjukkan gerak cepat (gercep) dan satset dalam menangani persoalan banjir yang kerap melanda wilayah Kecamatan Dayeuhkolot.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung, Bupati Dadang Supriatna mulai merealisasikan pembangunan tiga jembatan serta satu Tembok Penahan Tebing (TPT) di wilayah rawan banjir, salah satunya berada di aliran Sungai Cipurut, tepatnya di Kampung Sukabirus, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot.

TPT yang dibangun memiliki panjang 70 meter dan tinggi sekitar 4,5 meter. TPT itu diharapkan dapat menahan erosi tebing serta mengatasi luapan air sungai yang selama ini meresahkan warga karena sering merendam rumah warga.

Luar biasanya, pembangunan tiga jembatan dan TPT ini merupakan instruksi langsung Bupati Dadang Supriatna, yang meminta agar DPUTR bertindak cepat dan tanggap.

“Saya minta pembangunan ini segera dilaksanakan tanpa menunda waktu. Jangan sampai muncul nada sumbang dari masyarakat yang merasa tidak didengarkan. Kita harus hadir di tengah mereka, apalagi saat kondisi darurat seperti banjir,” tegas Bupati Dadang Supriatna dalam arahannya.

Mendapatkan instruksi tersebut, Kepala DPUTR Kabupaten Bandung, Zeis Zultaqawa, langsung menurunkan tim teknisnya ke lapangan untuk melakukan survei, pengukuran, dan pengumpulan data teknis demi memastikan pembangunan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan warga.

Tokoh masyarakat Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Dayeuhkolot, Tri Rahmanto, yang selama ini aktif menyuarakan aspirasi warga, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas gerak cepat Bupati Dadang Supriatna dan DPUTR.

“Kami sudah lama meminta bantuan, dan baru kali ini langsung dieksekusi begitu cepat. Bukan hanya dibantu, tapi langsung direspon dengan pembangunan nyata. Ini bukti keberpihakan Bupati kepada masyarakat bawah. Terima kasih Pak Bupati dan Pak Kadis,” ujar Tri di Dayeuhkolot, Rabu (7/5/2025).

Menurut Tri, keberadaan TPT dan jembatan bukan hanya sekedar solusi teknis, tetapi juga memberikan rasa aman dan harapan baru bagi warga yang selama ini hidup dalam kekhawatiran setiap kali hujan datang.

“Kami warga Desa Citeureup khususnya Lamajang Peuntas sangat gembira dengan akan dibangunnya jembatan dan TPT ini. Selama ini warga tidak dapat tidur nyenyak jika hujan datang. Terima kasih Pak Bupati,” ujar Tri Rahmanto.

Selama ini Tri Rahmanto dan masyarakat setempat berupaya membuat TPT secara swadaya untuk mengurangi resiko banjir yang kerap melanda Kampung Lamajang Peuntas.

Sementara itu, salah seorang warga Kampung Sukabirus, Yana juga menyampaikan rasa syukurnya atas dimulainya pembangunan tersebut.

“Selama ini kami hidup dalam kecemasan tiap musim hujan. Tapi sekarang, kami merasa lebih tenang. Pak Bupati akhirnya hadir dan mendengar jeritan kami,” ujarnya sambil menahan haru.

Selain TPT di Sungai Cipurut, dua jembatan lainnya juga akan dibangun di titik strategis lain di Kecamatan Dayeuhkolot, yang juga rawan terdampak banjir dan longsor.

Langkah cepat yang diambil Bupati yang akrab disapa Kang DS itu menuai pujian dari berbagai elemen masyarakat Dayeuhkolot. Mereka berharap langkah Bupati Kang DS itu juga segera diikuti oleh Pemprov Jabar untuk mengeruk Sungai Citarum sekaligus membangun Jembatan Dayeuhkolot.

Warga berharap proses pembangunan berjalan lancar dan dapat segera memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh warga terdampak.

“Insya Allah pembangunan ini akan menjadi amal jariyah untuk Pak Bupati karena tentunya manfaatnya sangat dirasakan masyarakat,” ungkap Yana.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

6 Hari Tertimbun Matrial Longsor,Jasad Ansor/Rafik(46) Akhirnya Di Temukan Tim SAR Gabungan.

Subang.Com | Perjuangan tidak kenal lelah serta kegigihan,kerja keras semua unsur baik dari Basarnas, Tagana, Koramil, Polsek Sagalaherang di tambah para relawan dan masyarakat Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang Jawa Barat, pencarian dihari keenam korban atas nama Ansor alias Rafik (46) warga Dayeuhkolot sekitar pukul 12.10 Wib,Kamis 17/04 /2025 berhasil di temukan.

Menurut informasi yang didapat, korban ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam kondisi tak bernyawa tertimbun material longsoran dibawah saluran irigasi tepatnya di aliran sungai Ciasem.selama lima hari pencarian korban tim gabungan sempat terkendala akibat cuaca yang selalu berubah ubah bahkan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, di tambah tebalnya matrial longsoran tanah bercampur bebatuan serta medan yang ekstrem membuat sulitnya pencarian jasad korban dengan otomatis pencarian pun sudah beres.

Kejadian yang menimpa Ansor alias Rafik (46) yang menjadi korban akibat tanah longsor tepatnya di Kampung Babakan Randu, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang Jawa Barat.

Sesudah Jasad Ansor alias Rafik (46) berhasil di evakuasi langsung diserahkan kepada pihak keluarga besar korban untuk segera dilakukan pemakaman.

Tim SAR gabungan langsung membawa dan menyerahkan korban disaksikan oleh personel BASARNAS, BPBD, TAGANA, Koramil dan Polsek Sagalaherang.

Camat Sagalaherang Agus Hermawan S.stp, Kepala Desa Dayeuhkolot Budiman turut hadir saat Penyerahan jasad korban ke keluarga besar almarhum dilakukan oleh Ka satlak BPBD Udin Jazudin.

“Kami menghaturkan banyak terima kasih kepada seluruh personel BASARNAS, BPBD, TAGANA, Koramil dan Polsek Sagalaherang serta para relawan juga masyarakat yang telah terlibat didalam proses pencarian korban, sehingga korban dapat di ketemukan”, ujar Udin selaku Kasatlak BPBD.

“Semoga segala bentuk pengorbanan dari semua pihak, dapat menjadi sebuah ladang amal ibadah kita semua didunia maupun di akherat”, tutup Udin.

Begitu pula yang di sampaikan Kepala Desa Dayeuhkolot Budiman dihadapan khalayak orang banyak dan keluarga korban.

“Kami seluruh jajaran aparatur pemerintah desa dan atas nama masyarakat Desa Dayeuhkolot Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang, mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh personel Team SAR gabungan yang telah bekerja keras dalam melakukan pencarian korban tanah longsor merupakan warga kami yang hilang akibat tertimbun matrial longsoran hampir satu pekan lamanya. sehingga warga kami Ansor alias Rafik dapat di ketemukan jasadnya”, Pungkas Budiman

 

Reporter:Sut

Polres Subang Tetapkan 5 Pelaku Pengeroyokan Wartawan Media Online.

Subang-QJabar.Com | Pasca pengeroyokan terhadap jurnalis media online Hadejabar(Hadi hadian)saat melaksanakan tugas jurnalistiknya ke perusahan Kandang ayam petelur di Kampung Cipueris,Desa Sukahurip Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang,Rabu 9 April 2025.

Pihak aparat penegak hukum dari Polres Subang bergerak dengan cepat dan tidak butuh waktu lama sudah menangkap para pelaku pengeroyokan tersebut.

Jum’at 11 April 2025 para pelaku pengeroyokan yang berjumlah 5 orang sudah di tetapkan menjadi tersangka oleh pihak kepolisian resort Subang saat konferensi pers di Aula Patriatama Polres Subang, dipimpin oleh Kasat Reskrim AKP Bagus Panuntun, S.H.

Dari kelima pelaku pengeroyokan merupakan pekerja kandang ayam diantaranya berinisial AM (21), AW (41), CB (30), NR (27), dan SM (20). Mereka dijerat Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan luka.

Untuk kelanjutan proses hukum bagi para pelaku, pihak kepolisian sudah menyita barang bukti berupa pakaian korban saat menjadi bulan bulanan para pelaku.

Reporter:Sutia.

 

Seorang Jurnalis Media Online di Subang Menjadi Korban Pengeroyokan!

Subang – QJabar.Com|Terulang kembali,aksi kekerasan berupa penganiayaan dan pengeroyokan yang di terima seorang wartawan media online di Kabupaten Subang Jawa Barat.

Seorang jurnalis media online hadejabar.com Hadi Hadrian (46), menjadi korban pengeroyokan oleh delapan orang yang diduga preman saat hendak investigasi kandang ayam ilegal terletak di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Subang Jawa Barat, Rabu siang (09/04/2025).

Pengeroyokan tersebut membuat Hadi mengalami luka serius di bagian Hidungnya patah serta dadanya dipenuhi luka memar akibat pukulan bertubi-tubi yang di terimanya dari para pelaku.

Hal ini tentunya, menambah daftar panjang kekerasan terhadap insan pers, khususnya di Wilayah Kabupaten Subang.

Menurut Hadi, dari kronologi kejadian di picu saat ia bersama rekannya datang ke lokasi kadang ayam yang di duga ilegal tersebut untuk meminta keterangan dari pihak manajemen terkait perijinan kandang ayam.

Sedangkan menurut Hadi pun ini merupakan kunjungan keduanya ke lokasi dan sebelumnya pernah ia kunjungi.

Maksud kedatangan kami kembali ke lokasi untuk meminta konfirmasi dari manajemen biar tidak simpang siur, karena mendapat informasi bahwa kandang ayam ini beroperasi secara ilegal selama tiga tahun. Sebelumnya saya hanya sempat bertemu penjaga,” ujar Hadi.

Namun, baru saja tiba dan memarkirkan mobil, ia dihadang oleh sebuah mobil mewah berwarna hijau yang diduga milik pemilik kandang dan Kemudian Hadi pun, digiring ke bawah plang kandang ayam, dan saat sedang berbincang dengan pemilik Mobil mewah warna hijau tersebut, tiba-tiba sekelompok pria datang langsung mengeroyoknya.”Padahal saya hanya ingin menanyakan soal izin kandang ayam petelur yang jumlahnya sekitar 30 ribu ekor. Tapi saya malah dikeroyok,” ungkapnya.

Sementara itu, dari kejadian pengeroyokan tersebut Hadi tengah menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Subang, dan ia pun menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian agar pelaku segera diproses sesuai hukum yang berlaku,Pungkas Hadi.

 

Reporter:(S)

Duka Pedagang Sembako Usai Warungnya Dilalap Api Di Gading Tutuka

Kab.Bandung Qjabar – Kawasan warung dan kios kawasan di jalan Gading Tutuka Desa Cingcin hangus terbakar api Senin 07/04/2025) malam.

Berdasarkan laporan dinas pemadam kebakaran Kabupaten Bandung api diperkirakan mulai berkobar sekitar pukul 20.25 WIB. Hembusan angin kencang membuat api merembet ke bagian lain di kawasan lapak warung tersebut.

Kepala Regu Pemadam kebakaran Kabupaten Bandung Dadang menjelaskan si jago merah menghanguskan kios warung sembako .

“Akhirnya tim pemadam kebakaran Kabupaten Bandung dengan menggunakan 4 unit mobil pemadam juga dibantu dari Unit TKI dari Kabupaten Bandung berhasil memadamkan amukan si jago merah sekitar 1 jam 10 menit,” ungkapnya.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih minta keterangan saksi yang berada di sekitar kawasan tersebut karena dugaan awal adanya lupa memadamkan kompor sehingga menyebabkan kebakaran di kawasan Warung sembako Jln. Gading Tutuka
Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa namun Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

 

 

Reporter: Yun.s

 

 

 

 

Pemkab Bandung Melakukan Langkah Mitigasi Perjalanan Mudik dan Balik Lebaran 1446 H/2025 M

KAB. BANDUNG Qjabar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan langkah-langkah mitigasi dalam rangka perjalanan mudik dan balik Lebaran serta liburan ke lokasi wisata di Kabupaten Bandung tahun 1446 H/2025 M.

“Hal ini dalam rangka kesiapsiagaan bencana pada masa Idulfitri tahun 2025,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Jumat (21/3/2025).

Uka Suska mengungkapkan prakiraan daerah potensi banjir dan gerakan tanah, selain potensi dan historis bencana di jalur mudik dan wisata Kabupaten Bandung. Termasuk strategi kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bandung dan rekomendasi dan partisipasi masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD juga turut menjelaskan tingkat potensi banjir menengah di Kabupaten Bandung pada bulan Maret 2025, yaitu di Kecamatan Cicalengka, Cikancung, Cilengkrang, Cileunyi, Cimenyan, Ciwidey, Ibun, Kertasari, Nagreg, Pangalengan, Paseh, Pasir Jambu, Rancabali, dan Rancaekek.

“Potensi banjir rendah, yaitu di Kecamatan Arjasari, Baleendah,
Banjaran, Bojongsoang, Cangkuang,
Cicalengka, Cikancung, Cilengkrang,
Cileunyi, Cimaung, Cimenyan, Ciparay,
Ciwidey, Dayeuhkolot, Ibun, Katapang,
Kutawaringin, Majalaya, Margaasih,
Margahayu, Nagreg, Pameungpeuk,
Pangalengan, Paseh, Pasirjambu,
Rancabali, Rancaekek, Solokanjeruk,
Soreang,” jelasnya.

Uka Suska mengungkapkan potensi gerakan tanah di Kabupaten Bandung pada bulan Maret 2025, yaitu di Kecamatan Arjasari dan Banjaran dengan potensi menengah-tinggi dan berpotensi banjir bandang, dan memicu aliran bahan rombakan.

Sedangkan di Kecamatan Baleendah, Cicalengka, Cikancung, Cilengkrang, Cileunyi, Ciparay, Kutawaringin, Margaasih, Nagreg, Pacet, Pameungpeuk, Pangalengan, Paseh dengan potensi gerakan tanah menengah-tinggi.

“Kemudian di Kecamatan Cimaung, Cimenyan, Ibun, Kertasari, Majalaya, Pasirjambu, Rancabali, Soreang dengan potensi gerakan tanah menengah-tinggi dan berpotensi banjir bandang/aliran bahan rombakan,” tuturnya.

Uka Suska menjelaskan identifikasi jalur rawan bencana banjir yang dilalui para pemudik, yakni jalur utama
antar kabupaten/kota, sering padat
saat mudik.

“Jalur utama itu berpotensi terjadi kecelakaan, banjir, longsor, kepadatan
lalu lintas. Kemudian daerah rawan banjir yaitu di jalur nasional
Bandung-Garut, Nagreg dan
Kawasan Dayeuhkolot, selain daerah Bojongsoang dan Baleendah,” ungkapnya.

Namun perlu diketahui pula, kata Uka Suska, di kawasan jalan nasional Bandung – Garut kerap terjadi banjir dan angin kencang. Begitu juga di Jalan Rancaekek – Nagreg (Area PT. Kahatex Rancaekek). Ia menjelaskan Jalan Nasional Bandung – Garut rawan longsor, tepatnya di Jalan Rancaekek – Nagreg (Area Lembah Nagreg Heritage dan Lingkar Nagreg).

Ia turut menjelaskan jalur alternatif Ciwidey – Pangalengan (Jalan Gambung) yaitu rawan longsor, angin kencang dan pohon tumbang.

“Jalur alternatif Cikancung – Cijapati (Jalan Bandung – Garut vis Cijapati)
rawan longsor, angin kencang dan pohon tumbang,” katanya.

BPBD juga turut mengidentifikasi jalur rawan longsor, pohon tumbang dan angin kencang menuju kawasan wisata, yaitu di kawasan Cimenyan, Rancabali dan Pangalengan.

Menghadapi berbagai potensi dan kerawanan itu, ada strategi kesiapsiagaan yang dilakukan BPBD Kabupaten Bandung.

“BPBD melaksanakan pemetaan Posko siaga bencana, persiapan peralatan dan logistik siaga, pengerahan kesiapan personel dan relawan, sistem peringatan dini dan monitoring cuaca, dan koordinasi lintas sektor dalam penanganan darurat,” ujarnya.

Uka Suska mengutarakan rekomendasi dan langkah mitigasi dalam menghadapi potensi kerawanan tersebut. Bagi pemerintah, kata dia, melaksanakan penguatan infrastruktur, normalisasi drainase di jalur rawan banjir. Penguatan tebing di daerah rawan longsor dan pemasangan rambu peringatan bencana.

“Peningkatan kapasitas personil mulai pelaksanaan pelatihan penanganan darurat bagi petugas posko, dan simulasi evakuasi di jalur rawan bencana,” katanya.

Dikatakannya, sosialisasi kepada masyarakat, mulai dari pelaksanaan kampanye mitigasi bencana melalui media sosial dan publikasi peta jalur aman dan alternatif.

Rekomendasi dan langkah mitigasi bagi pemudik dan wisatawan. Mulai dari persiapan sebelum berangkat, periksa kondisi kendaraan dan stamina. “Hindari perjalanan saat cuaca ekstrem,” katanya.

Upaya yang perlu dilakukan, katanya, memilih jalur yang aman.
“Gunakan jalur yang direkomendasikan. Hindari jalanan berbukit saat hujan lebat,” ujarnya.

Ia menyebutkan selalu pantau informasi cuaca dan kondisi terkini.
Gunakan sumber resmi seperti BMKG dan BPBD.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

Pemkab Bandung Sampaikan Imbauan Peringatan Dini Bencana

KAB. BANDUNG Qjabar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan imbauan peringatan dini bencana pada bulan Maret 2025.

BPBD menyampaikan imbauan itu setelah sebelumnya menerima Surat Edaran dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Republik
Indonesia tentang Peringatan Dini Cuaca di daerah rawan longsor.

Untuk diketahui prakiraan daerah potensi banjir wilayah Provinsi Jawa Barat untuk bulan Maret 2025 yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementrian PUPR), serta Badan Informasi Geospasial (BIG).

Tak hanya itu, Pemkab Bandung juga sudah menertibkan Surat Edaran Bupati Bandung nomor 500.10.2.1/001 / 2812 / BPBD tanggal 24 September 2024 tentang Meningkatkan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap Potensi Gempa Bumi Megathrust di Kabupaten Bandung.

BPBD Kabupaten Bandung juga turut menjalankan peta wilayah potensi gerakan tanah di Provinsi Jawa Barat bulan Februari 2025 yang
dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Sehubungan dengan hal tersebut, dihimbau untuk menyiapkan langkah-langkah pengurangan risiko bencana dan upaya kesiapsiagaan guna mengantisipasi dampak bencana
alam seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, gerakan tanah (longsor) serta angin kencang,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Kamis (20/3/2025) malam.

Terkait dengan peringatan dini bencana itu, Uka Suska mengatakan bahwa sejumlah pihak harus meningkatkan kegiatan sosialisasi, edukasi dan mitigasi kepada masyarakat terkait upaya mitigasi gempa bumi, pencegahan banjir, pencegahan kekeringan, gerakan tanah (longsor)
dan angin kencang baik secara tatap muka maupun melalui media elektronik/media sosial.

“Melakukan monitoring secara berkala untuk mendapatkan informasi peringatan dini cuaca
dan potensi ancaman bencana melalui website http://web.meteo.bmkg.go.id/id/pengamatan/satelit; http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/ikhtisar-indonesia;
https://signature.bmkg.go.id;
https://iklim.bmkg.go.id;
http://sitaba2.pu.go.id/;
https://vsi.esdm.go.id; dan http://modis-catalog.lapan.go.id/himawari-8/,” tuturnya.

Uka Suska menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu
terjadi gempa bumi dengan mempelajari dan memahami tindakan-tindakan apa saja yang
harus dilakukan ketika gempa bumi terjadi.

“Kepada masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti
banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya,” ujarnya.

BPBD juga mengingatkan masyarakat waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis
awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).

“Waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup, menghindari pohon dan tiang listrik atau sesuatu yang tinggi lainnya, menghindari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman
jika sedang berteduh di luar ruangan,” katanya.

Uka Suska menghimbau kepada warga masyarakat yang berada di perbukitan, kaki gunung dan di lokasi lereng/tebing agar selalu waspada, dikhawatirkan terjadi potensi bencana gerakan
tanah (longsor).

“Menghimbau kepada warga masyarakat yang berada di sekitar bantaran sungai bila mana
terjadi hujan lebat yang berlangsung lama agar selalu berhati-hati dan waspada dikhawatirkan terjadi banjir ataupun banjir bandang. Apabila terjadi kondisi darurat untuk segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman supaya tidak terjadi adanya
korban jiwa,” ungkapnya.

Disebutkan pula, untuk menyiapkan tas siaga bencana agar dapat digunakan pada saat dalam kondisi darurat
dan simpan dokumen penting dalam satu tempat yang aman.

“Menghimbau untuk tidak membuang sampah ke sungai supaya tidak terjadi penyumbatan pada saluran air yang dapat menyebabkan banjir,” katanya.

Uka Suska menghimbau kepada seluruh camat di wilayah Kabupaten Bandung agar dapat melakukan
penyebarluasan informasi peringatan dini sampai ke tingkat desa/kelurahan dengan tetap mengantisipasi adanya potensi bencana banjir, gerakan tanah (longsor) dan angin kencang
pada saat curah hujan di atas normal.

“Bilamana terjadi bencana dapat menghubungi Pudalops PB Kabupaten Bandung di Call Center 0851-6290-1129,” katanya.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

Wabup Ali Syakieb Tinjau Lokasi Banjir Margaasih, Percepatan Perbaikan yang Rusak Segera Dilakukan

Kabupaten Bandung Qjabar – Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb kembali meninjau lokasi banjir dan menyapa warga terdampak, kali ini di Kampung Rancamalang Desa/Kecamatan Margaasih, Rabu Selasa (18/3/2025). Termasuk memonitor SDN Marggaasih yang dinding dua ruang kelasnya jebol diterjang banjir.

Selain meninjau lokasi, Wakil Bupati juga menyapa para warga sambil memonitoring penanganan bencana dan memberikan santunan paket sembako kepada warga terdampak.

Wabup Ali Syakieb menyampaikan Pemkab Bandung terus berupaya menangani banjir melalui berbagai langkah, termasuk koordinasi dengan pemerintah pusat dan lembaga terkait.

“Monitoring ini diharapkan dapat membantu percepatan penanganan banjir serta meringankan beban warga terdampak. Semoga warga terdampak diberi ketabahan dan ketawakalan dalam menghadapi musibah banjir ini,” ucap Wabub Bandung.

Ali Syakieb menyatakan penanganan korban banjir ini diharapkan dapat berjalan dengan baik, sehingga efeknya dapat dirasakan bagi seluruh warga terdampak.

“Pemkab Banudng melalui BPBD juga sudah melakukan pendataan terhadap kerusakan serta koordinasi untuk upaya pemulihan untuk rumah warga yang rusak. Termasuk SDN Magaasih yang dua ruang kelas dindingnya jebol diterjang banjir,” papar Ali.

Sebelumnya diberitakan,  hujan deras menyebabkan benteng pembatas irigasi jebol, di Kampung Rancamalang RT 1/RW 10, Desa/Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Sabtu (15/3/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

Akibatnya, dinding dari rumah seorang warga, Asep Suryana pun jebol sehiggga 1 kepala keluarga dengan 4 jiwa ini dievakuasi ke tempat lebih aman.

Selain itu rumah warga, banjir juga berdampak besar terhadap bangunan SDN Margaasih. Air banjir masuk ke area sekolah dan mengakibatkan kerusakan signifikan pada 2 ruang kelas rusak berat mengakibatkan jebolnya dinding kelas.

Sedangkan 8 kelas lainnya rusak ringan dan hanya terendam air, begitu pun dengan buku sekolah, alat elektronik dan peralatan belajar lainnya mengalami kerusakan.

Sebagai bentuk kepedulian dan langkah cepat dalam penanganan pascabencana, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin, bersama Kepala Seksi Sarana SD, Setiawan, turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi sekolah yang terdampak.

“Kita lakukan pendataan terhadap kerusakan serta koordinasi untuk upaya pemulihan agar proses belajar mengajar dapat segera berjalan kembali,” kata Kadisdik.

Enjang menandaskan, Disdik Kabupaten Bandung berkomitmen untuk terus mendukung pemulihan fasilitas pendidikan yang terdampak bencana.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

16 Kecamatan Mendapatkan Bantuan Perahu, Bupati Bandung: Percepatan Penanganan Evakuasi Warga Terdampak Banjir

KAB. BANDUNG Qjabar – Bupati Bandung Dadang Supriatna menyerahkan bantuan perahu beserta kelengkapan peralatan evakuasi korban banjir lainnya kepada 16 kecamatan rawan banjir di Kabupaten Bandung. Hal tersebut dalam rangka percepatan penanganan bencana banjir, khususnya evakuasi korban banjir di Kabupaten Bandung.

Penyerahan bantuan perahu pinjam pakai itu secara simbolis di sela-sela kegiatan Safari Ramadan dan Tarawih Keliling Bupati dan Wakil Bupati Bandung di Masjid Abdulrahman bin Auf Desa/Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Sabtu (15/3/2025).

Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan bahwa penyerahan bantuan perahu itu dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem di musim hujan yang berakibat terjadi bencana banjir.

“Di mana saat ini, cuaca masih terus hujan. Apalagi berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) bahwa cuaca esktrem diperkirakan sampai bulan Mei 2025 masih ada turun hujan. Untuk itu, maka Pak Bupati Bandung menyerahkan bantuan perahu kepada 16 kecamatan,” kata Uka Suska di Solokanjeruk.

Dikatakannya, penyerahan bantuan perahu itu dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir dan mereka membutuhkan evakuasi ke tempat aman dari genangan air tersebut.

“Ini dalam rangka percepatan penanganan evakuasi warga yang terdampak banjir,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dimiliki BPBD, Uka Suska menyebutkan tercatat ribuan rumah warga terdampak banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. Di antaranya, warga yang terdampak genangan banjir turut dievakuasi ke tempat aman dari genangan banjir.

Lebih lanjut Uka Suska menyebutkan bahwa pendistribusian perahu ke belasan kecamatan itu, juga bersamaan dengan PAM Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.

“Ini dalam rangka antisipasi yang dilakukan Pak Bupati Bandung untuk memberikan rasa aman atau keamanan, keselamatan kepada masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan atau dalam rangka menghadapi Lebaran Hari Raya Idulfitri,” katanya.

Dijelaskan, ke-16 kecamatan penerima bantuan perahu pinjam pakai itu, di antaranya Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Majalaya, Solokanjeruk, Ciparay, Cangkuang, Banjaran, Pameungpeuk, Margahayu, Katapang, dan kecamatan lainnya.

“Dari masing-masing kecamatan yang menerima bantuan pinjam pakai perahu itu antara satu sampai tiga unit/kecamatan berdasarkan pada kondisi kerawanan dan luasan genangan banjir di setiap kecamatan. Juga berdasarkan pada jumlah desa atau kelurahan yang sering terendam banjir,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa bantuan perahu yang didistribusikan ke sejumlah kecamatan itu, bisa digunakan oleh desa-desa saat dilanda bencana banjir.

“Dengan adanya pendistribusian perahu ini, supaya dalam penanganan atau evakuasi warga yang terdampak banjir lebih cepat. Selain itu, BPBD supaya tidak terlalu repot saat melakukan penanganan korban banjir, jika perahu sudah ada di lokasi kejadian. Jadi BPBD tidak harus bawa perahu dari Kantor BPBD karena sudah lebih awal didistribusikan ke lokasi rawan banjir,” ungkapnya.

Tak hanya itu langkah BPBD dalam melakukan gerak cepat penanganan bencana banjir. BPBD akan melatih operator perahu saat membantu warga dalam evaluasi korban banjir. Mulai dari melatih mengoperasionalkan perahu di genangan air disaat maju, mundur, belok kanan dan kiri.

“Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Intinya, operator perahu harus aman disaat membantu evakuasi korban banjir. Selain warga terdampak banjir juga harus selamat dan sehat dari ancaman banjir tersebut,” ucapnya.

Uka Suska berujar bahwa perahu yang sudah didistribusikan ke-16 kecamatan itu, bisa dipinjamkan ke kecamatan lainnya disaat membutuhkan perahu untuk penanganan banjir.

“Terutama bagi kecamatan yang belum mendapatkan bantuan perahu pinjam pakai tersebut. Ini dalam rangka percepatan penanganan bencana banjir,” katanya.

Ia juga berharap dengan adanya pendistribusian perahu tersebut, disaat terjadi bencana, operator perahu yang ada di desa maupun kecamatan gerak cepat untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir.

“Jadi tidak harus menunggu BPBD. Tapi kendali penanganan banjir tetap BPBD lebih fokus, untuk mengutamakan keselamatan jiwa manusia,” katanya.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

 

Kabupaten Bandung Rawan Banjir, Kang DS Minta Dorongan dari Wakil Ketua DPR Untuk Penambahan Polder

KAB. BANDUNG Qjabar – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa Kabupaten Bandung masuk daerah rawan banjir, salah satu lokusnya di kawasan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang.

Hal ini diungkapkan Bupati Bandung saat menyambut selamat datang kehadiran Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal ketika meninjau lokasi banjir di Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Selasa (11/3/2025).

“Setiap turun hujan, kawasan Dayeuhkolot ini rawan banjir. Memang bukan hanya di wilayah Dayeuhkolot saja,” kata Bupati Bandung.

Dadang Supriatna menyebutkan dengan curah hujan yang cukup tinggi saat ini, menyebabkan banjir di beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung.

“Terutama Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Majalaya, dan juga Rancaekek. Di beberapa lokasi pun ini di antaranya adalah karena ada jebol tanggul dan juga ada perpaduan muara yang tentunya debit air yang tinggi,” terangnya.

Di beberapa lokasi, Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, menjelaskan bahwa contoh di Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk kondisi bangunan tanggul dan jembatan yang tidak sebanding.

“Lebar dan debit airnya tidak mencukupi, sehingga aliran airnya meluap. Solusinya di daerah Solokanjeruk harus ada retensi minimal 5 hektare ataupun pelebaran sungai yang ada di Desa Panyadap. Termasuk peninggian jembatan, karena kalau tidak ditinggikan selalu meluber aliran airnya ke rumah warga,” jelasnya.

Kang DS pun menyoroti banjir di kawasan Cidawolong Desa Biru Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Ia menjelaskan, berdasarkan sejarah sungai di kawasan Cidawolong lebarnya 11 meter.

“Tetapi saat ini tinggal 3 meter lagi. Kemarin kita sudah ke lokasi. Ini kita lagi tertibkan, termasuk kita mengundang para pemilik lahan. Pemilik lahan ada 6 orang di wilayah itu dan sedang dikomunikasikan. Saya minta hibah, jangan sampai ada pergantian,” tuturnya.

Kang DS pun melakukan komunikasi dengan Gubernur Jabar, tinggal bagaimana apakah programnya ini dari APBD Provinsi atau pentahelix.

“Kalau pentahelix, nanti kami akan mengundang Pak Kapolresta, Pak Dandim, dan kita akan mengundang pengusaha-pengusaha. Seperti halnya kemarin kita sudah dilakukan di daerah Rancaekek dan Cicalengka. Itu dengan cara pentahelix dan itu berhasil,” ujar Bupati Bedas ini.

Selanjutnya di wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah, Bupati Kang DS melaporkan di hadapan Wakil Ketua DPR RI, setelah bertemu dengan BBWSC (Balai Besar Wilayah Sungai Citarum), ternyata sepanjang 2,1 km ini harus dilakukan pembangunan tanggul di aliran Sungai Cikapundung Kolot.

“Termasuk ada empat jembatan yang harus kita tinggikan. Sempat disampaikan kepada Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Kepala BNPB waktu itu menjanjikan akan membantu Rp 30 miliar. Sampai saat ini belum ada pencairan atau realisasi,” ujarnya.

Untuk itu, Kang DS memohon bantuan kepada Wakil Ketua DPR RI, bahwa apa yang dijanjikan oleh Kepala BNPB ini bisa dibantu dan segera untuk diturunkan di Kabupaten Bandung.

“Karena uang sudah dijanjikan sekitar Rp 30 miliar,” ujarnya.

Kang DS juga meminta kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, karena di lokasi banjir ada sekolah.

“Jadi sekolah di sini, kalau banjir tidak bisa belajar di sekolah. Solusinya apa pindah atau seperti apa, sehingga ada langkah-langkah konkrit untuk bisa menyelesaikan,” ucapnya.

Kang DS juga memohon bantuan dan dorongan support dari Wakil Ketua DPR RI yaitu penambahan polder. Polder adalah sistem yang digunakan untuk mengelola air di daerah dataran rendah. Polder berfungsi untuk mengurangi risiko banjir. Polder ini
pada musim hujan bisa berfungsi untuk menampung air.

Dengan berkunjungnya Cucun Ahmad Syamsurijal ke Kabupaten Bandung melalui kedinasan, semoga ada solusi untuk bisa membantu dan menyelesaikan masalah di Kabupaten Bandung.

 

 

 

Reporter : Yun.s