Kota Tasik Qjabar – Delapan calon Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya resmi tampil dalam ajang adu gagasan yang digelar di Gedung Kesenian Dadaha Kota Tasikmalaya.
Kegiatan ini menjadi salah satu tahapan penting dalam proses pemilihan pengurus baru, sekaligus menjadi ruang terbuka bagi para calon untuk mempresentasikan visi, misi, serta program strategis yang mereka siapkan demi memajukan kesenian di Kota Tasikmalaya. Minggu 16 Nopember 2025.
Suasana gedung tampak hidup sejak sesi dimulai. Para seniman, komunitas budaya, praktisi seni, hingga undangan lainnya hadir untuk menyimak secara langsung gagasan yang ditawarkan oleh masing-masing kandidat. Satu per satu calon maju ke panggung, menyampaikan konsep pengembangan seni, rencana kerja kolaboratif, hingga strategi memperkuat ekosistem seni lokal agar lebih adaptif dan kompetitif.
Dari penguatan kelembagaan, peningkatan ruang ekspresi, pelestarian seni tradisi, hingga pemberdayaan seniman muda—semua gagasan mengalir sebagai bentuk keseriusan para calon dalam memajukan dunia seni Kota Tasikmalaya.
Di sela rangkaian kegiatan, Ketua Dewan Kesenian sebelumnya, Bode Riswandi, memberikan pesan khusus yang menjadi sorotan.
“ia menegaskan bahwa siapa pun yang terpilih nantinya harus mampu membawa Dewan Kesenian bergerak lebih optimal, lebih terstruktur, dan tetap berpihak pada kepentingan para pelaku seni. “kata Bode
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pengurus baru, pemerintah daerah, dan komunitas seni agar program-program yang dijalankan tidak hanya berhenti pada konsep, tetapi benar-benar memberi dampak nyata bagi perkembangan seni dan budaya.
Kang Bode juga mengingatkan bahwa jabatan di Dewan Kesenian bukan sekadar posisi, tetapi amanah besar untuk menjaga keberlanjutan karya dan kreativitas generasi. Menurutnya, pengurus terpilih harus memiliki keberanian mengambil langkah inovatif, namun tetap menghormati akar tradisi lokal.
“Kesenian harus berjalan optimal, jangan hanya menjadi kegiatan seremonial. Kita butuh pengurus yang bekerja, bukan hanya duduk di struktur,” pesan Kang Bode.
Adu gagasan kali ini menjadi penanda bahwa dinamika kesenian di Kota Tasikmalaya berada pada arah yang positif.
Dengan hadirnya delapan calon kuat yang menawarkan pandangan dan strategi berbeda, publik seni berharap pemilihan ini melahirkan pemimpin baru yang mampu menjaga kesinambungan, membawa pembaruan, dan menghidupkan kembali semangat berkesenian yang lebih luas, energik, dan inklusif.
Reporter:Amf









