Kades Mediasari Wawan Hadiri Peringati Maulid Nabi Di DKM Al-Inayah Sukahurip

Tasikmalaya Qjabar – Dalam menyambut maulid nabi besar Muhammad SAW mesjid Jami Al hidayah dusun sukahurip RT 23 RW 05 desa madiasari kecamatan cineam Kabupaten Tasikmalaya. Rabu 03 September 2025.

Acara tersebut turut hadir kepala desa madiasari Wawan, wilayah dusun sukahurip Elang Sudiaman ketua MUI Ust Jajang ketua karang taruna Hendrik ketua DKM Al-Hidayah H.Rohim Ibrahim serta para ketua RT dan RW di dusun sukahurip.

Menurut ketua DKM masjid Al hidayah H.Rohim Ibrohim mengatakan, “maksud dan tujuan di adakan acara maulid nabi besar Muhammad Saw ini intinya silaturahmi antara warga masyarakat di daerah dusun sukahurip dengan jajaran pemerintah desa madiasari, “Kata H Rohim

Selain itu juga sekaligus mempertebal keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Tuhan yang maha esa dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Islam, “katanya

“Kami sebagai ketua DKM di mesjid Al hidayah RT 23 RW 04 mengucapkan terimakasih sekali kepada kepala desa madiasari Wawan beserta jajarannya yang telah hadir dan memenuhi undangan dari pengurus dkm Al hidayah, “ungkap ketua DKM Al hidayah h Rohim Ibrohim

Sementara di tempat yang sama kepala desa madiasari Wawan menambahkan kami sebagai kepala desa madiasari sangatlah bangga dan bahagia bersyukur atas adanya acara maulid nabi besar Muhammad SAW di DKM masjid Al hidayah,”ucap Wawan

“Semoga dengan mempertebal keimanan kita kepada Alloh SWT dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang di wariskan oleh Baginda kita nabi besar Muhammad Saw semoga bermanfaat bagi seluruh warga masyarakat di daerah dusun sukahurip, “pungkas kepala desa madiasari Wawan kepada Media

Reporter: Rizki

Tercium Aroma Tak Sedap, Kepala KUA Diduga Minta Imbalan untuk Rekomendasi P3K?

Tasikmalaya Qjabar – Aroma gratifikasi kembali menyeruak di dunia birokrasi. Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tasik Selatan Kabupaten Tasikmalaya, diduga terlibat praktik tidak terpuji dengan menjadikan rekomendasi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) sebagai alat transaksi.

Temuan ini diperkuat oleh keterangan tiga orang narasumber independen di lapangan. Mereka menyebut, rekomendasi yang semestinya menjadi bagian dari proses administrasi resmi, justru disalahgunakan untuk meminta imbalan dari pihak-pihak yang membutuhkan.

“Rekomendasi P3K dijadikan pintu masuk untuk mencari keuntungan pribadi. Padahal itu adalah kewajiban pelayanan, bukan barang dagangan,” ujar salah satu narasumber.

Jika dugaan ini benar, tindakan tersebut jelas melanggar Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Gratifikasi yang berkaitan dengan jabatan dan bertentangan dengan kewajiban dapat dipidana penjara minimal 4 tahun serta denda hingga Rp1 miliar.

Praktik semacam ini bukan hanya merusak integritas lembaga, tetapi juga menciderai kepercayaan masyarakat terhadap sistem seleksi P3K yang seharusnya transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik kotor.

Publik kini menunggu langkah tegas Kementerian Agama serta aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti dugaan gratifikasi ini, agar seleksi P3K benar-benar bersih dari praktik jual-beli rekomendasi.

Sementara Kepala KUA Kecamatan Cipatujah inisial MP mengelak atas dugaan adanya pungutan tersebut, Tetapi ia menjelaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar, “Ujar MP saat di temui di ruang kerjanya

“Kami sempat menjabat jadi Kepala KUA Culamega waktu itu dan kami pernah memberikan rekomendasi beberapa orang yang akan masuk verifikasi P3K, “kata MP

Selain itu kami juga di Kecamatan Cipatujah juga ada beberapa orang yang ikut verifikasi P3K, bahkan semuanya juga lolos berikut yang dari Culamega, “jelas MP

Namun adanya dugaan pungutan tersebut, “Ampun paralun Abi teu kantos uken pungutan kanu lebet P3K, “Ujar Dia. Selasa 02 September 2025.

Padahal pengakuan bagi yang masuk P3K, bahwa ia minta sebesar 10 juta, namun pihak kami menolak karna terlalu besar nominalnya, bahkan sempat di panggil satu persatu hingga minta pihaknya tertutup permintaan dia, “Pungkasnya.

Reporter:eka

Keluarga Besar Masyarakat Lamajang Desa Citeurep Apresiasi Perbaikan Jembatan Jalan Lingkungan

Bandung Qjabar – Keluarga Besar Masyarakat Lamajang pentas Desa Citeurep, menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Bandung Dr HM Dadang Supriatna sapaan akrab Kang Ds atas perhatian serta dukungan dalam perbaikan jembatan jalan lingkungan di sekitar lamajang,Desa citeurep ,kecamatan Dayeuhkolot,Kabupaten Bandung.

Perbaikan jembatan tersebut dinilai sangat bermanfaat bagi kelancaran akses para siswa, guru, maupun masyarakat sekitar yang setiap hari menggunakan fasilitas jembatan jalan tersebut. Dengan adanya perbaikan ini, aktivitas masyarakat dan anak sekolah di kampung lamajang menjadi lebih nyaman dan aman.

Tokoh Masyarakat Dayeuhkolot Tri Rahmanto, mewakili seluruh masyarakat dan siswa, menyampaikan, “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Kang DS atas kepeduliannya. Jembatan Jalan ini merupakan akses utama bagi anak-anak kami dan masyarakat , sehingga dengan kondisi yang lebih baik sekarang, mereka bisa lebih aman dan nyaman berangkat ke sekolah.”

Sementara itu, salah satu masyarakat Setiadi , turut menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya. “Atas nama masyarakat lamajang pentas, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Kang DS. Semoga kebaikan ini membawa manfaat besar bagi pendidikan dan masyarakat, serta menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus bersama-sama membangun di wilayah,” ujarnya.

Pihak masyarakat berharap kepedulian seperti ini dapat terus berlanjut untuk mendukung sarana prasarana pendidikan, khususnya di wilayah Desa Citeurep.

 

 

 

Reporter : Yun.s

 

 

 

Unjuk Rasa Damai di Tasikmalaya Berlangsung Kondusif, Mahasiswa, Ormas dan Ojol Suarakan Aspirasi 

Kab. Tasikmalaya, QJabar, – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengapresiasi pelaksanaan aksi unjuk rasa yang digelar oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, organisasi kemasyarakatan (ormas), dan pengemudi ojek online (ojol), yang berlangsung secara damai dan tertib pada Senin (1/9/2025) di Komplek Gedung Bupati Tasikmalaya.

Aksi yang dilakukan dalam tiga gelombang ini berjalan aman, tanpa adanya kericuhan maupun tindakan anarkis. Massa berhasil menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada perwakilan pemerintah daerah melalui dialog terbuka yang konstruktif.

Aksi ini juga mendapat perhatian langsung dari pihak legislatif. Dua pertiga anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya hadir, termasuk Ketua, wakil

Ketua, Ketua fraksi, dan beberapa anggota lainnya.

Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Asep Sopari Alayubi, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta aksi atas kedewasaan dan tanggung jawab yang ditunjukkan selama pelaksanaan unjuk rasa.

“Sejak awal saya percaya bahwa masyarakat, mahasiswa, ormas, dan Ojol di Kabupaten Tasikmalaya memiliki sikap dewasa dalam menyampaikan pendapat. Hari ini terbukti bahwa aspirasi dapat disampaikan secara damai, tertib, dan bermartabat,” ujar Wakil Bupati.

Pemerintah Kabupaten juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI, Polri serta para ulama dan tokoh masyarakat yang turut menjaga situasi tetap kondusif.

“Kami mengapresiasi keterbukaan Kapolres yang melibatkan para ulama untuk memberikan masukan. Peran tokoh agama sangat penting dalam menjaga suasana sejuk dan harmonis selama berlangsungnya aksi,” imbuh Asep Sopari.

Antisipasi Kerawanan: Pelajar Diamankan Sementara

Dalam upaya menjaga kelancaran dan ketertiban, aparat kepolisian mengamankan pelajar tingkat SMP dan SMA yang kedapatan berada di sekitar lokasi aksi

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan tindakan antisipatif guna mencegah potensi gangguan keamanan.

“Para pelajar ini mendapatkan informasi dari media sosial dan terindikasi akan ikut dalam aksi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mereka kami amankan sementara serta didata, dan dikembalikan kepada orang tua masing-masing,” jelas AKP Ridwan.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang dialog dengan masyarakat serta menjaga iklim demokrasi yang sehat dan kondusif. (day)

 

 

Luar Biasa! Warga Bojong Pondok Terong Galakan Bebas Sampah

Depok Qjabar – Hebat, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, saat ini sedang menjadi pusat perhatian seusai menggelar kegiatan Replikasi Sistem Pengolahan Sampah. Program PPAM-ISWMP itu sendiri adalah Peningkatan Peran Aktif Masyarakat–Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project.

Kegiatan ini merupakan tahap selanjutnya dari Pilot Project yang telah dilaksanakan di RT.04/RW.02 Kelurahan Cipayung Jaya. Dan Pilot Project ini terbukti sukses dalam upaya membangun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari rumah tangga. Hebatnya, Pilot Project ini jadi contoh nyata yang lalu direplikasi ke Kelurahan Bojong Pondok Terong.

Proses replikasi pengelolaan sampah di Kel Bojong Pondok Terong dilaksanakan di 10 RT yang dimulai dari RT.01 hingga RT.09/RW.01. Lalu ditambah dengan RT.04/RW.02 yang melibatkan Duta Pilah Sampah di setiap RT.

Program ini berjalan sejak awal Agustus 2025 dan berlanjut hingga saat ini. Melalui tahapan kegiatan berjenjang mulai dari sosialisasi, edukasi, pemicuan, hingga pemantauan dan penimbangan sampah rumah tangga.

Pola Baru Dalam Pengelolaan Sampah

Dalam program tersebut, Sanitarian Puskesmas Cipayung, A. Dwi Kurnianing Nandani, AMD.Kes, memberikan materi tentang STBM Pilar 4 yakni tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Dalam paparannya, Dwi menegaskan dalam upaya menciptakan lingkungan sehat bebas penyakit salah satu yang harus dilakukan adalah pengelolaan sampah secara disiplin mulai dari sumberya

Menurut Dwi, sampah rumah tangga harus dikelola mulai dari sumbernya yakni dengan melakukan pengelolaan sampah yang bertumpu pada yang ada. Kata Dwi, sistem “kurangi-pilah-olah setempat-kumpul-angkut-olah terpusat” adalah pola baru yang sebelumnya menggunakan pola lama yakni “kumpul-angkut-buang”.

“Pola itu sudah tidak menyelesaikan masalah, karena akan menimbulkan berbagai kerusakan dan pencemaran lingkungan secara cepat. Jadi semangat warga Kel Bojong Pondok Terong khususnya RW.01/RT.06 ini sangat luar biasa dan ini adalah modal besar untuk menjadikan lingkungan bersih dan sehat,” terang Dwi Kurnianing Nandani.

Tahapan Replikasi Pilot Project

Dalam kegiatan replikasi pilot project pengelolaan sampah khususnya di Bojong Pondok Terong ini dibantu oleh para kader duta pilah sampah yang di koordinir oleh Tim PPAM-ISWMP Kota Depok. Tim PPAM-ISWMP ini nantinya untuk melakukan kolaborasi dan sosialisasi baik di tingkat kelurahan maupun di tingkat RW dan RT.

Di bagian lain, Purnomo Wahyu Aji selaku Tim PPAM Kota Depok menyebutkan bahwa dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang efektif, warga Bojong Pondok Terong harus bersepakat untuk memilah sampah organik dan anorganik. Sehingga, kata Purnomo, nantinya hanya tinggal sampah residu yang perlu diangkut.

“Memang hal itu tidak mudah, karena perlu adanya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak seperti warga dan pemerintah setempat,” tutur Purnomo.

Perlu diketahui, pada tanggal 31 Agustus 2025 kemarin pada acara sosialisasi di rumah warga RW.01/RT.06 Bojong Pondok Terong, Koordinator Duta Pilah Sampah dan Koordinator Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) Cipayung, Rohimin telah memfasilitasi komitmen warga untuk mengelola sampah. Hasil kesepakat itu yakni :

• Duta Pilah Sampah beserta peserta yang hadir bersedia untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya
• Sistem pengelolaan sampah yang akan diterapkan adalah “kurangi-pilah (sampah sisa makanan/dapur, sampah daur ulang dan B3, residu) – olah setempat-kumpul-angkut-olah terpusat”
• Khusus sampah organik warga akan membuang di ember organik yang telah disediakan oleh DLHK Kota Depok yang secara rutin akan diambil oleh petugas untuk di proses jadi kompos dan makanan ternak maggot
• Sementara itu sampah yang bersifat daur ulang atau bisa dimanfaatkan lagi akan dikumpulkan di jual ke tukang rongsok atau Bank Sampah, dan sampah residu dibuang seperti biasa untuk diangkut petugas sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

Salah satu pengurus RW.01/RT.06 Kelurahan Bojong Pondok Terong mengakui bahwa mereka sudah mulai memilah sampah daur ulang yang memiliki nilai ekonomi, meski kegiatan ini belum dilakukan oleh seluruh warga.

Perlu diingat bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan penuh dari instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, FKKS, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, serta semangat dan kedisiplinan warga dalam mengelola sampah.***

Masih Suasana HUT RI, RT 03 Cieurih Pasir kelurahan kersanagara Adakan Jalan Santai dan Doorprize

Kota Tasikmalaya, Qjabar – Masih dalam suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Pemerintah kelurahan Kesanagara Kecamatan Cibeureum menggelar kegiatan gerak jalan sehat untuk warganya, minggu (31/8/2025). 08.00wib

Kegiatan tersebut langsung dilepas oleh ketua RT 03 ( Giri ) Kp. Cieurih Pasir , di depan Tk Darunnida ( muslim).

“Saya senang sekali masyarakat Cieurih Pasir dan sekitarnya masih punya rasa nasionalisme yang tinggi, terbukti dengan antusiasnya masyarakat ikut meramaikan kegiatan ini,” ujar” ketua RT 03 ( Giri ).”

Menurut Ketua karang Taruna Cieurih Pasir” Andy Robet”semangat dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan disetiap kegiatan kelurahan
“Perayaan ini bukan hanya sekadar lomba dan hiburan saja, akan tetapi juga ajang untuk mempererat persaudaraan, menumbuhkan rasa nasionalisme, serta menjaga tradisi disetiap peringatan HUT RI,” Pungkasnya”

“Dengan adanya kegiatan ini, semangat kebersamaan dan nasionalisme diharapkan dapat semakin tumbuh di tengah-tengah masyarakat seiring dengan terciptanya suasana meriah yang penuh dengan keakraban,”

Dalam kesempatan itu ” ketua RW 06 ( Ujang Herlan ) juga ikut berpartisipasi menyemarakkan kegiatan tersebut.
Sementara itu” Ujang Herlan” ungkapkan, jalan sehat ini dipilih sebagai salah satu bentuk kegiatan perayaan HUT RI, karena dianggap sebagai kegiatan yang positif dan dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

“Melihat antusias warga dalam mengikuti acara ini dapat dilihat semangat kebersamaan dan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih oleh pahlawan kita untuk memupuk dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan antar warga,” Pungkas Ujang Herlan.

 

 

 

 

 

Reporter : Tatang

 

 

 

Pemdes Cirejag Bersama Duta Pilah Sampah Siap Jadi Percontohan Di Karawang Bebas Sampah

Karawang Qjabar – Desa Cirejag, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, kini jadi sorotan positif usai melaksanakan kegiatan Replikasi Sistem Pengelolaan Sampah dalam program PPAM-ISWMP. PPAM-ISWMP sendiri adalah Peningkatan Peran Aktif Masyarakat – Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari keberhasilan Pilot Project yang sebelumnya dilaksanakan di RT.01/RW.12 Kelurahan Mekarjati. Pilot project ini terbukti sukses dalam membangun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari rumah tangga, hingga jadi contoh nyata yang kemudian direplikasi ke Desa Cirejag.

Menuju Desa Bebas Sampah !

Replikasi pengelolaan sampah di Desa Cirejag dilaksanakan di 10 RT, mulai dari RT.01 hingga RT.10 dengan melibatkan Duta Pilah Sampah yang ditunjuk di setiap RT. Program ini berjalan sejak awal Agustus 2025 dan berlanjut hingga saat ini. Melalui tahapan kegiatan berjenjang mulai dari sosialisasi, edukasi, pemicuan, hingga pemantauan dan penimbangan sampah rumah tangga.

Cucu Nurhayati, AMKL, selaku Sanitarian Puskesmas Jatisari, menyampaikan materi tentang STBM Pilar 4 (Pengelolaan Sampah Rumah Tangga). Dalam paparannya, Cucu menekankan bahwa pengelolaan sampah yang benar adalah bagian dari upaya menciptakan lingkungan sehat bebas penyakit.

Menurut Cucu, sampah rumah tangga harus dikelola mulai dari sumbernya dan warga harus memahami bahwa sampah bukan sekadar dibuang. Kata Cucu, sampah harus dipilah dan diolah agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.

“Antusiasme warga Cirejag ini sangat luar biasa dan ini merupakan modal besar untuk menjadikan desa ini bersih dan sehat,” terang Cucu Nurhayati.

Tahapan Replikasi Pilot Project

Adapun tahapan replikasi pilot project pengolahan sampah adalah:

• Sosialisasi di Tingkat Desa:
Tim PPAM-ISWMP mengadakan sosialisasi di aula Desa Cirejag untuk memperkenalkan tujuan, mekanisme, dan manfaat program replikasi kepada masyarakat.
• Sosialisasi di Tingkat RW dan RT:
Tim PPAM-ISWMP dan Duta Pilah Sampah mengunjungi setiap RW dan RT. Pada tahap ini, terbentuk komitmen bersama antara pemerintah desa, Duta Pilah Sampah, dan warga.
• Kesepakatan Sistem Pengelolaan Sampah

Komitmen itu dituangkan dalam kesepakatan bahwa warga akan memilah sampah ke dalam tiga kategor yakni a. sampah sisa makanan/dapur, b. sampah daur ulang dan B3 serta c. sampah lainnya dan pepohonan

Sementara itu, kesepakatan dalam Pengelolaan Sampah yang buat menjadi dasar utama untuk sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Desa Cirejag.

Keterlibatan Pemerintah Daerah Untuk Mengubah Sampah Jadi Berkah Untuk Warga

Kesuksesan program ini, tentu harais mendapat sokongan dari instasi terkait yakni Dinas Kesehatan. Dalam hal ini, petugas sanitasi Puskesmas Jatisari harus memberi pemahaman kepada warga tentang risiko penyakit akibat sampah yang tidak dikelola.

Selain itu, Duta Pilah Sampah secara aktif terus mengedukasi warga melalui pertemuan, kegiatan PKK, dan kunjungan langsung ke rumah. Dalam hal ini, Duta Pilah Sampah bisa melakukan kerjasama dengan Bank Sampah untuk melakukan proses penimbangan sampah organik dan an-organik.

Setiap keluarga yang memilah sampah dipantau serta sampahnya ditimbang. Untuk sampah ekonomis bisa ditabung langsung ke Bank Sampah Jati dan nantinya warga menjadi nasabah Bank Sampah tersebut.

Dalam program ini, Bank Sampah berfungsi sebagai off-taker yang menampung hasil pemilahan dari seluruh desa, memastikan alur pengelolaan sampah berjalan efektif dan memberikan manfaat ekonomi bagi warga.

Kepala Desa Cirejag, Dadang Supriatna, menyebut keberhasilan di Mekarjati jadi inspirasi kuat untuk memastikan replikasi ini juga berhasil. Untuk itu, kata Dadang, pihaknya telah meminta pada warga yang terlibat untuk bersungguh-sungguh.

“Kami bersama warga Desa Cirejag berkomitmen penuh untuk mendukung sistem pengelolaan sampah terpadu ini. Harapan kami, program ini dapat terus berjalan, memberi manfaat nyata, dan menjadikan Cirejag sebagai desa yang bersih, sehat, dan mandiri,” harap Dadang.

Sementara itu, salah satu Duta Pilah Sampah dari RT.04/RW.02, Hj. Aat mengungkapkan rasa optimisnya. Pasalnya, kata Hj. Aat warga sangat antusias dan menyadari bahwa sampah jika dikelola secara benar bisa berdampak ekonomis.

“Warga di RT kami sangat antusias, mereka sadar kalau memilah sampah bukan hanya menjaga lingkungan semata. Tapi juga bisa menambah nilai ekonomi keluarga lewat Bank Sampah. Kami siap terus mendampingi warga agar konsisten menjalankan pemilahan ini,” tutur Hj. Aat.

Dengan adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah Desa, Duta Pilah Sampah serta masyarakat, maka Desa Cirejag siap jadi percontohan pengelolaan sampah di Kabupaten Karawang. “Bagi kami, nantinya sampah bukan lagi masalah, tapi bisa jadi berkah bila kita kelola dengan bijak,” tandas Hj. Aat.

HUT RI Ke-80, Warga Dusun Ciriri Tampilkan Seni Budaya

Tasikmalaya Qjabar – Dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia HUT RI yang ke-80 dusun Ciriri desa Cijulang kecamatan Cineam kabupaten Tasikmalaya adakan kegiatan malam tasyakur. Rabu 27 Agustus 2025.

Dengan menampilkan beberapa kegiatan di antaranya turnamen bola volly lomba karaoke dan penampilan kesenian tradisional dan Seni Budaya mulai dari ibu ibu dan anak anak dusun Ciriri.

Menurut kepala wilayah ( KAMIL ) dusun ciriri Fahmi Raihan Muzaki S.Ap mengatakan kepada media maksud dan tujuan di adakan acara memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 80 untuk tingkat dusun ciriri desa Cijulang.

Selain silaturahmi antara warga di dusun ciriri Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses.

“Kami sebagai kepala dusun ciriri mengucapkan terimakasih sekali kepada seluruh warga masyarakat yang telah membantu atas kelancaran kegiatan ini dan tak lupa, kami ucapkan terimakasih juga kepada kepala desa Cijulang Amirullah asyiddiq yang telah membantu dan memberikan dukungan terhadap acara ini, “katanya.

Semoga di tahun berikutnya kegiatan ini bisa meriah lagi, “ucap kepala dusun ciriri Fahmi Raihan Muzaki S.Ap

Reporter:Riki

PENGECORAN JALAN DESA MENGGUNAKAN READY MIX JL.DUSUN 02 ,DESA TEGAL DATAR

Purwakarta – Qjabar –  28 Agustus 2025 – Pemerintah Desa Tegal Datar kecamatan Maniis kabupaten Purwakarta terus berupaya meningkatkan infrastruktur dasar demi kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program prioritas yang kini tengah dilaksanakan adalah pembangunan Jalan  lingkungan Dusun 02, yang menjadi akses penting bagi aktivitas warga sehari-hari.

Pembangunan Jalan ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi jalan yang sebelumnya rusak, becek saat musim hujan, dan berdebu ketika kemarau. Jalan lingkungan yang layak dan kuat sangat dibutuhkan untuk menunjang mobilitas masyarakat, distribusi barang, serta akses menuju fasilitas umum seperti sekolah, masjid, dan posyandu.

Kepala Desa Tegal Datar  Sunardi ,”dalam keterangannya menyampaikan bahwa pembangunan ini merupakan hasil aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dan telah menjadi salah satu prioritas dalam penggunaan Dana Desa Tahun 2025.

Kata Kepala Desa Tegal Datar   Sunardi ,”Kami berharap dengan dibangunnya Jalan Dusun 02  Dengan Panjang 300m,Lebar 3,00 m,Tebal 0,10 Cm dengan memakan biaya  Rp.184.730 .000 ini, warga  Dusun 02 dapat merasakan peningkatan kenyamanan dan keamanan dalam beraktivitas. Akses jalan yang baik adalah bagian penting dari pembangunan desa yang berkelanjutan,”

Proyek jalan Dengan memakai Ready mix ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Tegal Datar dengan melibatkan tenaga kerja lokal dari masyarakat Dusun 02. Selain mempercepat proses pembangunan, keterlibatan warga juga menjadi bentuk nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

Spesifikasi pembangunan meliputi penghamparan pondasi jalan, pengecoran beton dengan mutu; K.250 sesuai standar,

Warga Dusun 02 menyambut baik dan mengapresiasi pembangunan ini. Banyak dari mereka menyatakan bahwa jalan lingkungan sebelumnya sangat rusak dan jelek , terutama saat hujan. Dengan adanya pembangunan Jalan memakai Ready mix, kini akses jalan menjadi lebih baik, aman, dan nyaman.

Pembangunan Jalan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Desa Tegal Datar untuk terus meningkatkan sarana prasarana desa, guna mewujudkan lingkungan yang bersih, tertata, dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta kualitas hidup masyarakat.

Pemerintah Desa Tegal Datar  , ” juga mengimbau agar seluruh masyarakat turut menjaga hasil pembangunan ini dengan tidak merusak, membuang sampah sembarangan, dan ikut serta dalam perawatan berkala.

Reporter : Catur joko

Sekda Minta Media layangkan surat Audiensi, Kumpulkan Para Asda dan Kabag: Saya Merasa Tidak Dihargai

Kab. Tasikmalaya, QJabar, – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tengah menjadi sorotan tajam setelah rincian anggaran Sekretariat Daerah tahun 2025 terungkap ke publik. Total anggaran yang dialokasikan melalui dua skema, yakni penyedia dan swakelola, mencapai lebih dari Rp 34,7 miliar. Besarnya anggaran tersebut memicu pertanyaan serius dari berbagai kalangan, terutama terkait efektivitas penggunaan dana dan potensi pemborosan.

Anggaran Penyedia: Rp 27 Miliar Lebih, Sarat Pos Belanja Fantastis. Dalam skema penyedia, sejumlah pos anggaran dinilai tidak proporsional dan menimbulkan dugaan kejanggalan. Beberapa di antaranya:

* Belanja makan dan minum untuk kegiatan rapat, jamuan tamu, serta kepala daerah dan wakilnya: Rp 1,8 miliar lebih.

* Belanja alat tulis kantor: Rp 1,3 miliar lebih — angka yang dinilai tidak sebanding dengan kebutuhan administratif normal.

* Tenaga kebersihan: Rp 1,5 miliar lebih — memicu pertanyaan tentang jumlah personel dan cakupan kerja.

* Medical check-up: Rp 1,2 miliar lebih — belum jelas apakah mencakup seluruh • ASN atau hanya pejabat tertentu.

* Pengadaan kendaraan bermotor penumpang: Rp 1,9 miliar lebih — di tengah seruan efisiensi, pengadaan kendaraan baru dinilai tidak mendesak.

* Pembelian tanah untuk bangunan kerja (JIC): Rp 1,7 miliar lebih — belum ada penjelasan rinci mengenai urgensi dan lokasi.

* Belanja barang untuk diserahkan kepada pihak ketiga: Rp 1,2 miliar lebih.

 

* Belanja barang untuk masyarakat: Rp 5,8 miliar lebih — pos ini paling besar, namun belum ada transparansi mengenai bentuk dan sasaran distribusi.

* Belanja pakan Natura untuk kepala daerah dan wakilnya: Rp 480 juta dan Rp 360 juta — menimbulkan kritik keras dari publik.

Selain itu, terdapat belanja tambahan bernilai ratusan juta rupiah untuk:

* Internet dan TV berlangganan: Rp 437 juta

* Alat rumah tangga: Rp 626 juta

* Konsultasi dan studi penelitian: Rp 500 juta

* Jasa tenaga prasarana dan pelayanan umum: Rp 437 juta

* Pemeliharaan gedung kantor: Rp 400 juta

* Pemeliharaan Pandopo lama dan baru: Rp 558 juta

* Beberapa pos bahkan tercatat ganda dengan judul dan nilai yang sama, menimbulkan dugaan duplikasi anggaran.

*Anggaran Swakelola: Rp 7,7 Miliar Lebih, Efisiensi Dipertanyakan. Meski lebih kecil, anggaran swakelola juga memicu sorotan. Di antaranya:

* Perjalanan dinas: Rp 2,7 miliar lebih — mencakup perjalanan luar kota dan dalam kota, dengan nilai per kegiatan mencapai ratusan juta rupiah.

* Belanja makan minum: Rp 223 juta

* Belanja sosialisasi: Rp 573 juta — belum jelas bentuk kegiatan dan target audiens.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Mohammad Zen, mengaku tidak mengetahui secara rinci isi anggaran tersebut. Alih-alih memberikan penjelasan langsung, ia meminta waktu satu minggu untuk mengonfirmasi kepada seluruh kepala bagian.

“Saya ucapkan terimakasih atas kontrol sosial dan koordinasinya. Jujur saya tidak mengetahui secara rincinya anggaran tersebut, tapi dengan adanya hal ini saya minta waktulah satu Minggu ini untuk memanggil semua Kabag dan evaluasi semuanya,” ucap Mohammad Zen pada saat ditemui diruang Asda 3 Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (6/8/2025).

Namun, setelah satu dua Minggu kemudian tepatnya pada hari Jum’at, (22/8/2025), Mohammad Zen kembali meminta waktu kembali dengan alasan menunggu Kabag Umum yang sedang melaksanakan pendidikan di Bandung pulang.

“Saya belum sempat mengumpulkan para Kabag, karena pertama sibuk dengan sejumlah kegiatan, terus saya sempat sakit selama beberapa hari. Saya minta waktu kembali Pak sembari menunggu Kabag Umum yang sedang melaksanakan pendidikan di Bandung pulang”, ungkap Mohammad Zen.

Pada Selasa kembali menemui Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Mohammad Zen untuk meminta jawaban dari dirinya terkait kejelasan dari sejumlah anggaran yang dipertanyakan tersebut, namun Mohammad Zen malah meminta awak media untuk melayangkan surat permohonan audiensi secara resmi yang ditunjukkan kepada dirinya untuk mengumpulkan para Asisten Daerah dan Kepala Bagian yang mengelola anggaran dengan alasan menghindari tuduhan intervensi dan dugaan kerja sama dengan media.

Zen juga menyampaikan rasa kecewa terhadap sejumlah kepala bagian yang dinilai tidak menghargai posisinya sebagai Sekda.

“Saya sudah mencoba komunikasi Pak, tapi seolah saya ini nggak laku Pak, seolah saya merasa tidak dihargai sebagai Sekda. Silahkan Bapak layangkan surat permohonan audiensi secara resmi kepada saya, biar nanti saya kumpulkan para Asda dan Kepala Bagian, terlepas nanti jawaban mereka mau di publikasikan atau tidaknya itu kembali ke mereka yang mengelola anggaran,” ungkap Mohammad Zen.

Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Tasikmalaya, Chandra Foetra S selaku jurnalis dan pemerhati kebijakan publik mulai menyerukan perlunya audit independen terhadap anggaran Sekretariat Daerah. Dirinya menilai bahwa alokasi dana yang begitu besar, dengan rincian yang tidak transparan dan terkesan boros, berpotensi merugikan keuangan daerah dan mencederai kepercayaan publik.

“Anggaran sebesar ini harus bisa dipertanggungjawabkan secara terbuka. Jangan sampai ada praktik manipulatif atau pemborosan yang merugikan masyarakat,” ujarnya.

Dirinya pun akan segera melakukan audiensi dengan seluruh Asisten Daerah (Asda), Kepala Bagian Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, dan meminta untuk menghadirkan pihak DPRD Kabupaten Tasikmalaya dan instansi terkait lainnya seperti pihak Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya selaku Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mempertanyakan penjelasan dari sejumlah anggaran tersebut secara terbuka dan transparan.

“Sesuai permintaan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, dalam waktu dekat kami seluruh wartawan yang tergabung dalam organisasi profesi Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Tasikmalaya akan segera melayangkan surat permohonan audiensi kepada seluruh Asda, Kabag dan instansi terkait dengan mengundang dari pihak Kepolisian dan Kejaksaan Negeri setempat untuk mempertanyakan penjelasan dari sejumlah post anggaran tersebut secara terbuka dan transparan. Kita sudah kaji dan kumpulkan sejumlah data terkait untuk dibahas nanti,” tegasnya. (mdr)