BANDUNG Qjabar – Di sebuah ruangan hangat yang dipenuhi karya seni dan senyum penuh harapan, Selasa (9/12/2025), Galeri Dendy di Kampung Rancakihiang, Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek, menjadi saksi lahirnya sebuah inovasi yang tak sekadar berwujud teknologi. Di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk pusat kota itu, para orang tua dari anak-anak berkebutuhan khusus berkumpul, membawa mimpi dan semangat baru menyongsong masa depan.
Mimpi itu terwujud dalam bentuk sebuah platform digital bernama SMART (Small Business Management & Accounting Resource Tool) sebuah website di alamat be-smart.id, yang diciptakan untuk membantu keluarga berkebutuhan khusus mengelola usaha mereka secara lebih sederhana, efisien, dan modern.
Baca juga : Delapan Gagasan, Satu Harapan: Siapa Nahkoda Baru Kesenian Kota Tasikmalaya?
Peluncuran SMART sendiri merupakan hasil kolaborasi antara School of Business & Management Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dan komunitas Sound of Unique Lives (SOUL). Namun di balik layar, inisiatif ini mendapat dukungan kuat dari berbagai pihak, mulai dari BIMA (Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) hingga akreditasi internasional AACSB, menegaskan bahwa inovasi ini bukan sekadar aktivitas sesaat melainkan langkah nyata menuju pemberdayaan keluarga istimewa.
Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya: Dr. Sylviana Maya Damayanti, ST., MBA, Arinda Mentari Putri, S.Farm, MSM, M.Si., serta Octaviani Ratnasari Santoso, S.Psi., M.B.A.
Bagi Dr. Sylviana Maya Damayanti, SMART lebih dari sekadar alat pencatatan digital. Ia adalah bentuk pengabdian dan kepedulian akademisi kepada masyarakat yang selama ini mungkin kurang terfasilitasi.
Baca juga : PWRI Kabupaten Sukabumi Bentuk Kepengurusan Baru, Ketua Umum DPP Turut Hadir Dukung Konsolidasi Daerah
“Program ini adalah pengabdian yang secara khusus kami rancang untuk keluarga dengan anak berkebutuhan khusus program yang baru pertama kalinya difokuskan pada kelompok ini,” ujarnya.
Dengan SMART, orang tua kini dapat mencatat pemasukan, pengeluaran, hingga seluruh transaksi usaha secara digital dan real time. Sesuatu yang sebelumnya hanya mungkin dilakukan secara manual di buku catatan, kini cukup diakses dari ponsel mereka.
“Pencatatan keuangan adalah fondasi bisnis. Kami ingin membantu bisnis para orang tua agar tumbuh, kuat, dan memberdayakan lingkungan di sekitarnya,” tambahnya.
Di sela kegiatan, tampak interaksi hangat antara para narasumber dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang ikut serta dalam sesi edukatif. Ada yang melukis, ada yang meronce, ada pula yang sibuk membantu orang tuanya memajang hasil karya usaha rumahan mereka.
Bagi Sylviana, momen-momen kecil inilah yang memberi makna mendalam pada kegiatan tersebut.
“Anak-anak ini jenius. Mereka mau mencoba, mau belajar. Kami melihat potensi besar yang sayang sekali jika tidak difasilitasi,” ucapnya dengan nada haru.
Baca juga : Pemkab Ciamis Jelaskan Isu Sisa Pembayaran ADD dan Kewajiban 10 Persen Tanpa Keterlibatan Bupati Sekarang
Ia pun berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di tahun 2025 saja. Ke depan, SBM ITB dan SOUL berencana menghadirkan inkubator bisnis khusus untuk keluarga dengan anak berkebutuhan khusus sebuah ruang belajar yang menghubungkan mereka dengan pendidikan keuangan, pemasaran, hingga pengembangan produk.
“Ada yang bisa melukis, menari, memasak bakat-bakat ini harus diasah. Kami ingin mereka tumbuh dan maju bersama orang tua mereka,” tuturnya.
Sylviana juga menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah, terutama melalui pendanaan dan program-program kolaboratif yang melibatkan akademisi.
“Dukungan dari pemerintah sangat membantu kami. Kami berharap kolaborasi seperti ini terus diperkuat ke depan,” ujar Sylviana.
SMART sendiri dirancang agar terus berkembang, tidak hanya sebagai platform pencatatan, tetapi juga sebagai pintu gerbang menuju kemandirian ekonomi bagi keluarga berkebutuhan khusus.
Peluncuran website SMART bukan hanya peluncuran teknologi; ia adalah peluncuran harapan. Harapan bahwa keluarga dengan anak berkebutuhan khusus kini memiliki akses, alat, dan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan mandiri.
Bahwa mereka bukan hanya menerima bantuan, tetapi diberdayakan.
Bahwa mereka bukan hanya menjadi penonton perkembangan dunia digital, tetapi menjadi bagian di dalamnya.
Dengan langkah kecil namun penuh makna ini, SBM ITB dan SOUL membuktikan bahwa teknologi yang dibangun dengan hati mampu menjangkau lebih jauh menyentuh keluarga, mimpi, dan masa depan.
Reporter : Yun.s









